Part 9

162K 5.2K 167
                                    

Hellow..

Pertama-tama mau ngucapin makasih buat semuanya yang uda baca, vote sama komen GM. Seneng deh liat yang baca vote sama komen semakin lama semakin bertambah. Rasanya seperti melihat anak sendiri tumbuh dan berkembang. hahhaha *Lebay* *ngomongapasih*

Ini lanjutan GM untuk kalian semua yang uda bawel minta di update. hahhaha dan part ini didedikasikan untuk @kyuhyunmey dari Bali, tinggal paling deket jaraknya sama Valle... ahhahha Hallo Bali!!

Untuk part2 selanjutnya bakal tetep ada dedikasi, sebagai bentuk rasa terimakasih dr kita buat kalian yang uda setia sama GM. *Muahmuahmuah* Karena nggak bisa semua dikasi dedikasi, maka kita random aja ya pilihnya..

Untuk dedikasi part selanjutnya, sebutin dong bulan kalian lahir. Yang terdekat sama bulan lahirnya author Odelia bakal dikasi dedikasi part selanjutnya. hahhahaha

Oia, mau infoin juga. Kita ada proyek baru loohhh!!

Cek deh di works kami ada cerita baru judulnya Odelia Vallerie. males mau cuap-cuap disini, langsung baca aja ya disana, pastinya nggak kalah hot deh!! Hiihihihihi.. Jangan lupa voment juga disana yaa

Eat, Read and Love, Odelia Vallerie

***

Han menatap Hara yang masih saja menolak memandangnya. Gadis itu sudah melakukan hal itu sejak setengah jam lalu, mengabaikan Han sepenuhnya. Gadis itu marah, Han tahu itu. Tapi Han rindu padanya, dan Hara tidak tahu itu. Frustasi karena perbuatan Hara, Han menarik bahu Hara agar gadis itu menatapnya.

Hara terbelalak kaget dan menepis tangan Han, “Demi Tuhan, apa kau tidak tahu sopan santun?!”

“Persetan dengan sopan santun!!” Bentak Han. “Berhenti mengabaikanku!”

Hara mendengus pelan, “Sekarang kau tahu bagaimana menyenangkannya diabaikan bukan?” tanyanya dengan sinis.

“Aku tahu aku salah, maafkan aku.”

“Maaf tidak merubah apapun, Han.” Ucap Hara dengan tegas.

“Berikan kesempatan dan aku akan berubah.” Ucap Han dengan tidak kalah tegasnya.

“Kalau aku memberimu kesempatan, itu sama saja dengan memberimu kesempatan untuk melukaiku lagi!” Tandas Hara. “Kau pria dewasa, dan harusnya kau tahu kalau berpamitan adalah hal paling sederhana yang akan dilakukan oleh seorang pria kepada pasangannya. Tapi kau menghilang selama sebulan dan aku tidak mendengar kabar apapun darimu yang membuat aku mengambil kesimpulan kalau aku bukanlah pasanganmu!” Ucap Hara berapi-api, memuntahkan semua kemarahannya.

Tanpa diduga, Han justru tersenyum, “Kau terlihat bertambah cantik ketika marah.”

“Aku sedang marah dan aku tidak peduli apakah aku terlihat cantik atau mengerikan!” Teriak Hara meskipun pipinya memerah karena pujian itu.

            Han menghela nafas pelan. Ia menarik tangan Hara dan menenggelamkan gadis itu ke dalam pelukannya. Hara meronta dengan kesal, namun Han justru mengetatkan pelukannya. Ketika Hara masih juga berjuang untuk melepaskan diri, Han berbisik pelan di telinga gadis itu.

“Aku tidak segan-segan untuk menindihmu disini Hara, dan aku tidak peduli kalau setelah itu kita diusir dengan tuduhan melakukan perbuatan tercela di Rumah Sakit.” Seketika pemberontakan Hara terhenti dan Han menyeringai senang.

Glamorous MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang