Part 4

234K 5K 172
                                    

Hai..hai.. Kita balik lg dengan lanjutan cerita GM nih ^^

Makasih buat readers semua yang sudah comment and Vote and setia menunggu kelanjutan GM ^^ Tanpa kalian GM nggak akan sampai part ini..

Maaf untuk keterlambatan post cerita, kemarin janji kalau vote sampai 80 bakal post new part, tapi karena admin2 lagi pada sibuk jd baru sempet sekarang deh.. ^^

Tetap comment and vote GM ya ^^

Happy reading, readers ^^

Love, Odelia & Vallerie

***

“Apa yang kau lakukan pada gadis ini Gerald?!” Victor, sahabat Gerald, yang juga menyandang gelar dokter menanyakan hal itu begitu melihat Eveline yang terbaring tak sadarkan diri. Tangannya segera menyentuh kening Eveline dan meraup wajah gadis itu dalam tangannya. Mungkin untuk merasakan suhu tubuhnya. Dan dari ekspresinya, Gerald bisa melihat kalau Victor tidak menyukai apa yang dirasakannya saat ini.

“Dia kenapa?” Tanya Gerald berusaha menutupi kecemasannya.

            Bukannya menjawab, Victor justru membebaskan tangan Eveline dari piyama yang tadi dipasangkan oleh Gerald selama menunggu Victor.

“Kau melakukan BDSM dengan dia?” Victor melotot pada Gerald begitu menemukan memar di sepanjang tangan Eveline. Dengan cepat tangannya bergerak membuka selimut dan tampak terkejut melihat memar lainnya di paha Eveline.

“Jangan menyentuhnya sialan!” Geram Gerald sambil menyingkirkan tangan Victor yang sedang mencoba mengangkat piyama dibagian pinggul Eveline. Victor mengabaikannya dan langsung mengumpat begitu melihat lebam menghiasi pinggul Eveline.

“Kau gila!” Bentak Victor sambil menyambar handphonenya. Tidak lama kemudian terdengar laki-laki itu meminta agar rumah sakit tempatnya bekerja menyiapkan ruang insentif untuk pasien.

“Apa yang kau lakukan sampai dia mengalami memar sebanyak ini?!” Bentak Victor begitu menyelesaikan panggilannya.

Diam sejenak. Akhirnya Gerald mengusap wajahnya dengan kasar dan menghentakkan tangannya dalam gerakan frustasi, “Aku memperkosanya.”

Victor membeku di tempatnya.

-

            Gerald menatap wajah pucat Eveline yang terbaring tanpa suara. Selang infus tertempel di tangan kirinya yang tergeletak tanpa daya. Perlahan Gerald menyentuh tangan itu dan mendekatkannya ke wajahnya.

            Dalam benak Gerald terbayang kembali ucapan dokter yang menangani Eveline. Gadis itu terdaftar sebagai pasien rawat jalan di rumah sakit ini karena trauma. Trauma akibat pemerkosaan. Dan sekali lagi Gerald mengantarnya pada lubang luka yang sama, pemerkosaan.

            Penuh penyesalan, Gerald menciumi tangan Eveline. Sesak memenuhi dadanya mengingat tangisan dan jeritan putus asa gadis itu.

“Bangun Eve! Jangan tidur terlalu lama seperti ini!” Bisik Gerald putus asa.

            Terdengar suara langkah panjang dan hentakan high heels di lorong. Kemudian pintu terbuka dengan kasar. Han masuk ke dalam kamar diikuti oleh Hara. Gerald tidak sempat mengatakan apapun ketika Han menariknya dan mendaratkan sebuah pukulan di wajahnya. Hara menjerit kaget dan takut saat tubuh besar Gerald menabrak meja berisi obat-obatan dan makanan.

“BRENGSEK!!! DIA HANYA GADIS LEMAH, SIALAN!!” Teriak Han tanpa sempat memperdulikan fakta kalau mereka berada di rumah sakit.

            Sekali lagi Han maju menerjang Gerald dan menyarangkan pukulan di dada Gerald yang terlalu hancur untuk bisa menangkis ataupun membalas pukulan itu.

Glamorous MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang