Part 13

179K 5.3K 335
                                    

READERS!!!

Valle nggak sabar update GM!!! Valle pengen cepet2 kalian baca beberapa part ke depan ini karena Valle pengen tau komen kalian. Valle berasa gimanaaa gitu pas bacanya. Hihiihihi..Valle kan selama ini fans banget sama Han, sedangkan Odelia fans Gerald. Tapi malah sekarang jadi demen ama Gerald masaaa. Poor Han!!

Sayangnya Odelia nggak ngebolehin update 5 part sekaligus. Wkkwkkwk katanya nanti readers muak bacanya panjang bgt.

Padahal beberapa part ke depan bener2 favorit Valle bgt deh!!

Oia, kita ada cerita baru loh judulnya Cactus in Love. Dibaca yaaa, dikomen ya, dicintai seperti GM juga yaaaa..

Udah deh, Valle nggak sabar mau kalian baca part ini. Komen ya!!

Love, OdeliaVallerie

Ps: Odelia minta didoain supaya cepet dpt kerjaan tuh. Bosan jadi  pengangguran. Valle malah pengen nggak kerja aja rasanya. Hahahha

Pss: Siapa yang bayangin Reynold/Reynald yang meraninnya Ryan Reynolds?? Apa cuma Valle aja? Hahahahha

***

Han menyandarkan keningnya pada kedua lengannya yang terkepal saling menggenggam. Ia sudah seperti itu sejak setengah jam lalu Hara berada di ruang penyelidikan di kantor polisi. Di sebelahnya Eveline duduk sambil memilin roknya. Sedangkan Gerald sedang mondar-mandir sambil menghubungi banyak orang yang mengenal dia dan Hara dimasa kuliah mereka.

            Mendadak Han merasa begitu bodoh. Ia baru sadar kalau ia tidak mengenal Hara sedikit pun. Dimana orangtua gadis itu? Dari mana ia berasal? Bagaimana kehidupannya selama menjadi model? Satu-satunya yang Han tahu dengan baik adalah bagaimana memuaskan gadis itu dan memuaskan dirinya sendiri.

            Blitz kamera kembali diarahkan padanya dan Han menggeram kesal. Sejak tadi para wartawan sudah berusaha untuk mengejar mereka dan mereka tidak akan berhenti sampai mendapatkan apa yang mereka mau.

“Han..” Suara tercekat Eveline membuat Han menoleh. Gadis itu menunjukkan handphonenya, berita mengenai Hara. Entah bagaimana caranya berita dengan tag nama Hara mulai bermunculan dan semuanya mengabarkan hal-hal negatif. Bahkan beberapa di berita itu menyebutkan Hara pernah menderita depresi akibat bully semasa SMA yang membuat ia memutuskan untuk kuliah di Sidney, Australia.

Han menggeram membaca berita itu, “Aku akan mengurusnya.” Ucapnya sambil mengeluarkan handphonenya sendiri. Ia mulai sibuk menghubungi beberapa kenalannya sedangkan Eveline masih membaca beberapa berita yang membuatnya menyusut airmata diam-diam.

            Eveline mendongak ketika handphonenya ditarik. Ia mendapati Gerald sedang berdiri di hadapannya dengan ekspresi keras.

“Jangan dibaca. Semua berita ini omong kosong.” Ucap pria itu dingin.

Eveline terpana sejenak namun kemudian ia mengangguk patuh, “Iya.”

Kali ini Gerald yang terpana. Ia menghela nafas dan duduk di samping Eveline dan memaksa agar Eveline menatapnya, “Aku bukan marah padamu. Aku marah karena berita omong kosong itu dan aku marah karena kau menangis. Aku tahu kau tidak percaya pada berita itu dan karena itulah kau menangis, tapi aku tidak suka melihatmu menangis Eve. Tolong mengerti.”

Eveline mengusap airmatanya, “Bagaimana mungkin mereka memfitnah Hara sampai sejauh ini?”

Gerald mengusap pelan rambut Eveline dan menyelipkan poni gadis itu ke belakang telinganya, “Tenang saja, aku akan mengurus semuanya. Aku akan mengembalikan handphonemu tapi kau harus berhenti membaca berita itu, kau mengerti?”

Glamorous MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang