Part 12

143K 5.1K 190
                                    

Holla readers..

Apa kabar? Ini minggu yang berat buat Valle. Cape kerja. Stres. Hiks. Sampe nggak kepikiran sama GM. Tapi Odelia ingetin buat update jadi Valle sempatkan update.

Lagi suka denger lagu Taylor Swift. Kalo Odelia suka Red, Valle suka Blank Space. Dengerin itu setiap hari sampe orang kantor uda muak. Hahahaha

Dedikasi kali ini untuk @priska88

Makasi uda jadi pembaca setia dan selalu komen ^^

Happy reading readers ~~

Love, Odelia Vallerie

***

Flashback

 

“Orangtua tunangannya memerintahkan agar gadis itu diperkosa, dan tunangannya berusaha menyelamatkan gadis itu. Sial untuk laki-laki bodoh itu karena mobilnya menabrak pembatas jalan ketika mereka berusaha melarikan diri. Tunangannya meninggal di tempat karena kejadian itu.” Jhonny, sahabat Gerald menyampaikan berita itu ketika mereka makan siang bersama. Objek yang mereka bicarakan sedang duduk di tempat yang hanya berjarak lima meja dari tempat mereka.

“Lalu?”

“Orangtua tunangannya membencinya karena mereka memang tidak pernah ingin Hara menjalin hubungan dengan anak mereka. Jadi mereka tidak pernah menepis berita tentang Hara si pembawa sial.” Lanjut Jhonny dengan nada prihatin.

“Soal keguguran itu? Apa ia memang sedang mengandung saat itu?” tanya Gerald.

Jhonny menggeleng, “Tidak ada yang tahu pasti soal itu. Ada yang mengatakan ia keguguran namun ada juga yang mengatakan darah itu karena luka di kakinya. Pihak rumah sakit pun tutup mulut tentang hal itu.”

Gerald mengangguk-angguk dan menghabiskan minumannya, “Terima kasih atas bantuanmu.”

“Kau tertarik padanya?” tanya Jhonny penasaran.

Gerald mengangguk, “Ku pikir dia menggunakan bra ukuran 36. Kau tahu kan kalau aku pencinta payudara?”

“Brengsek! Bukan itu maksudku!” Ucap Jhonny kesal.

Gerald tertawa dan menepuk bahu temannya itu, “Aku tidak tahu, yang pasti aku ingin berteman dengannya.” Kemudian ia meninggalkan Jhonny untuk mendekati meja Hara.

            Hara yang sedang menikmati makanannya seorang diri mengangkat wajahnya ketika Gerald menghempaskan ransel ke kursi di sebelahnya dan duduk di sana.

“Mau bergabung denganku dalam tugas kelompok akhir semester? Aku belum punya anggota.”

Hara mengernyitkan keningnya, “Tapi kita berbeda angkatan bukan? Memangnya angkatan tahun pertama dan tahun ketiga boleh bergabung?”

Gerald menjentikkan jemarinya, “Tentu saja.”

Hara masih mengernyit, “Tapi kemarin banyak yang mengajakmu bergabung.”

Gerald terbelalak dan terlihat sangat polos ketika bertanya, “Benarkah? Aku nggak ingat.”

Gadis itu berkedip-kedip heran karena ucapan Gerald. “Kemarin Gina mengajakmu bergabung dengannya.”

“Kemudian sekarang aku mengajakmu bergabung denganku. Jadi mau atau tidak?” Ucap Gerald tidak sabaran.

Hara menggigit bibirnya, ia memang belum punya kelompok karena tidak ada yang ingin sekelompok dengannya. Perlahan ia mengangguk dengan ragu, “Mau.”

Glamorous MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang