Part 8

148K 5.1K 198
                                    

Mmmmm hai readers..

Karena banyaknya desakan untuk segera meng-update GM, maka Valle sempatkan malam ini posting new chapter. Hihiihihihi..

Barusan mati listrik, Valle mau tidur aja batal update, eh dia nyala. Jadi bangun deh buat post.

Kalian tau ga Valle sama Odelia itu temen dr SMA, dan sekarang kami tinggal di pulau yang berbeda. Hahahhaha naaahh untuk update part selanjutnya, ada yang mau di tag dedikasi lg gaa??

Valle cuma mau tau kalian readers tinggalnya pada dimana aja sih, di kota mana. Kalian comment aja di part ini dan nanti satu orang beruntung yang kebetulan paling deket dengan lokasi tempat tinggal kita bakal mendapatkan dedikasi utk part 9. Hehehehe..

Oia, Valle sama Odelia bakal sibuk sih kayaknya, jadi bakal post mgkin ga bisa cepet2 banget. Diusahakan bakal segera post kalo vote part ini uda lebih banyak dr part sebelumnya ya.. ihihihihi jd buat silent readers, voment dong biar cepet di updatenya.. hihihihihi

Yauda deh, selamat membaca ya..

Lope lope, Odelia Vallerie

***

Eveline mengusap wajahnya dengan kesal. Ia menatap Han yang masih saja memandanginya dengan wajah penuh permohonan.

“Kau gila, Han.” Ucap Eveline sambil menggeleng lemah. Untuk pertama kalinya ia berkata kasar pada pria di hadapannya.

“Aku serius!” Ucap Han dengan ekspresi kesal.

“Aku tidak akan membiarkan kau menanggung kesalahan orang lain lebih dari yang sudah kau tanggung.” Jerit Eveline.

“Aku tidak menganggap itu sebagai beban, Eve!” Ucap Han.

Eveline mengusap airmata yang turun karena kekesalannya kemudian ia menuding Han tepat di depan wajahnya, “Kau tidak mencintaiku. Itu masalahnya!”

“Aku mencintaimu!” Bentak Han.

“Apa yang membuatmu berpikir kalau kau mencintaiku?” tanya Eveline.

“Karena aku selalu ingin menjagamu!” Jawab Han dengan yakin.

Perlahan Eveline merengkuh wajah Han dan menatapnya dengan bersungguh-sungguh, “Lihat aku, Han. Selama kita bersama, berapa gadis yang kau ajak berkencan dan kau bawa ke atas ranjangmu?”

“Aku memiliki kebutuhan biologis!” Teriak Han kesal. “Itu tidak bisa menjadi landasan kalau aku tidak mencintaimu. Aku tahu kau tidak bisa memenuhi kebutuhanku karena traumamu, dan bila kau bisa maka aku tidak akan menemui gadis lainnya selain kau!”

Eveline menggeleng, “Sudah berapa lama sejak terakhir kali kau bertemu dengan Hara? Apa kau pernah menyeret gadis lain ke ranjangmu untuk memenuhi kebutuhan biologismu itu?”

            Han terdiam dengan mata terbelalak sempurna. Pikirannya kacau karena ucapan Eveline dan di luar kemauannya ia menghitung kapan terakhir kali ia berkencan.

Eveline mendengus pelan, “Biarkan aku tebak, kau tidak pernah menyentuh perempuan lain sejak menyentuh Hara. Benar kan?”

            Han masih saja terdiam meskipun pandangannya mulai tidak fokus.

“Ketika pertama kali kau mengatakan cinta dan aku menolakmu, pernahkah kau bertahan dalam seminggu saja untuk tidak menyentuh seorang gadis Han?” tanya Eveline dengan lembut. Ketika Han masih saja terdiam ia mengelus pipi pria itu dengan lembut, “Kau selalu ingin melindungiku. Tapi sadarkah kau kalau sekarang aku lah yang melindungimu? Tahukah kau apa yang akan terjadi pada kehidupanmu kalau aku menerima lamaranmu?”

Glamorous MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang