Part 3

322K 5K 115
                                    

            Pagi ini dimulai dengan kekacauan. Baik Han maupun Hara bangun terlambat karena terlalu lelah dengan aktivitas mereka kemarin plus bonus lembur tadi malam. Mereka mengumpulkan pakaian dengan gerakan secepat yang mereka bisa lakukan, mandi dengan kecepatan kilat dan berlari-lari menuju parkiran diiringi dengan panggilan-panggilan dari Eveline yang tidak sempat diangkat oleh Han. Han menunggu sampai Hara mendapatkan taksi dan mendaratkan sebuah ciuman di pipinya sebelum berlari menuju mobilnya sendiri. Tidak mungkin kan mereka berangkat bersama? Semua orang akan tahu apa yang mereka lakukan tadi malam.

“Halo.” Akhirnya Han menerima panggilan setelah berhasil memasang headset sambil menjalankan mobilnya.

“Bersyukurlah karena Mbak Hara juga terlambat pagi ini bos! Karena kalau tidak, mungkin Pak Gerald dan Mercusuar Agency tidak akan mau menggunakan jasa kita lagi. Kalau bos ingin tahu alasannya, karena bos sudah terlambat selama hampir dua jam, lebih tepatnya lagi 112 menit!” Itulah salam pembuka dari Eveline.

“Maaf Eve. Emhh Macet. Lima belas menit lagi saya sampai.” Gumam Han tidak jelas.

Terdengar suara Eveline menghela nafas kesal, “Apakah saya harus menyiapkan sarapan?”

“Yeah, please.”

“Oke.”

“Love you, Eve.” Han terkekeh ketika mengatakan hal itu.

“Sayangnya saya nggak merasakan hal yang sama, bos.” Jawab Eveline datar sebelum memutuskan panggilan, membuat Han makin tergelak.

            Ketika Han sampai di lokasi syuting, tampaknya Hara juga baru saja sampai. Gadis itu mengerling sekali padanya sebelum beranjak ke ruang ganti bersama Eveline dan penata rias. Setelah mengucapkan permohonan maaf singkat, Han langsung memberikan beberapa instruksi untuk menambahkan beberapa detail yang diinginkannya untuk lokasi syuting mereka.

            Eveline datang mendekati Han dan menyerahkan bungkusan yang Han duga sebagai burger dan sekaleng coke.

“Bos terluka?” Tanya Eveline tiba-tiba.

“Huh?” Tanya Han tidak jelas karena dia sedang menyantap burgernya dengan kalap.

Eveline menyentuh sisi kiri leher Han, “Ini. Sepertinya digigit serangga.”

Han terbatuk dan memukul dadanya, Eveline segera membuka kaleng coke dan menyerahkannya pada Han, “Kalau batuk begini, berarti bukan serangga. Hasil perburuan tadi malam ya bos?” Tanyanya polos.

“Eve, tidak sopan bertanya seperti itu!!” Ucap Han galak.

Eveline justru menyipit curiga pada bosnya. “Tadi malam sewaktu Mbak Hara pulang, bos ikut pulang. Sekarang Mbak Hara telat, bos juga telat. JANGAN-JANGAN mpffhthhttffhhtt..” Eveline tidak sempat menyelesaikan ucapannya karena Han sudah keburu membekapnya dengan tangannya.

“Pelankan suara kamu.” Bisik Han dan Eveline mengangguk-angguk mengerti.

“Jangan tanyakan apapun sekarang karena nanti sewaktu break, aku akan jelaskan semuanya sama kamu.” Eveline mengangguk-angguk lagi sambil berusaha melepaskan diri dari bekapan Han.

“Bos?!” Suara Heze menyela percakapan mereka. Han menoleh dan melihat semua orang sedang menatap mereka dengan bingung, termasuk Hara yang baru saja keluar dari ruang ganti.

“Ingat yang aku bilang tadi.” Bisik Han sekali lagi sebelum melepaskan bekapannya. Eveline langsung berlari menuju wastafel untuk membersihkan mulutnya setelah menendang tulang kering kaki kanan Han, yang membuat Han terpaksa membungkuk menahan sakit.

“Ambil posisi!!” Teriak Han sedikit kesal. Eveline!! Awas saja dia nanti!!

-----------------------------------------------------------------------------------------

Glamorous MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang