"Sasuke, mohon bantuannya ya. Sejujurnya aku belum pernah mengikuti pertandingan voli seumur hidupku kecuali saat pelajaran olahraga. Itupun untuk bertahan saja aku sudah kewalahan." ujar Naruto yang kini tengah bersama Sasuke di lorong sekolah.
Di satu sisi ia merasa senang karena untuk pertama kalinya diikutkan dalam acara besar seperti ini, mengingat seumur hidupnya ia hanyalah sosok di belakang layar yang hampir tak terekspos oleh siapapun, namun ini juga bisa menjadi bumerang baginya bila tidak mampu menampilkan yang terbaik di hadapan teman-temannya.
"Tenang saja Naruto. Cukup nikmati pertandingan ini, anggap saja kau sedang bermain bersama teman-temanmu. Tak perlu memikirkan menang atau kalah, yang terpenting kau bahagia dengan apa yang kau lakukan." jawab Sasuke seraya menepuk pundaknya.
Ia mengerti saat ini Naruto pasti membutuhkan dukungan ekstra terutama untuk meningkatkan performanya dalam permainan voli.
Saat mereka sedang menyusuri lorong, Naruto melihat ke arah gadis berambut indigo yang sedang membaca buku di depan kelas. Matanya langsung menatap dengan sumringah
"Eh, itu Hinata. Aku ingin menemuinya, kau mau ikut, Sasuke?" ajak Naruto menunjuk ke arah Hinata.
"A-ah, itu.. tunggu dulu, sejak kapan kau kenal dengan Hinata?" jawab Sasuke dengan terbata-bata. Ia belum dalam posisi siap untuk menemui sang ketua OSIS SMA Konoha.
"Ceritanya panjang Sasuke, yang jelas aku telah berhutang budi padanya- eh, Hinata mau pergi, tunggu, Hinata!" Naruto segera menarik tangan Sasuke dan berlari menuju Hinata yang tengah beranjak dari kursinya.
"Hinata!" Naruto melambaikan tangan agar di notice oleh Hinata.
Hinata yang sedang merapikan roknya terhenyak dengan munculnya si blonde dan si raven secara mendadak.
Hampir saja bukunya terjatuh sebelum tangan sigap Sasuke segera meraih buku tersebut dan menyerahkannya pada Hinata.
"Naruto, dan... Sasuke. Kalian mau kemana?" Hinata memberi jeda saat memanggil nama Sasuke dan menanyakan arah tujuan mereka.
"Kami baru dari kantin. Oh iya, kami berdua ikut berpastisipasi dalam pertandingan voli." Naruto sangat bersemangat untuk menceritakan hal tersebut pada Hinata yang disambut oleh senyuman hangat si gadis indigo.
"Keren. Semoga di babak pertama kalian tidak bertanding melawan kelasku ya. Ada Gaara yang sangat jago dalam permainan voli lho." Hinata mengingatkan betapa tangguhnya Gaara kalau sudah berada di lapangan.
Ia merupakan ace di tim volinya saat SMP sehingga sudah dapat dipastikan Gaara akan menjadi ancaman terberat bagi Naruto dan juga anak kelas lain.
"Menakutkan." Naruto bergidik ngeri dan langsung ciut nyali mendengar cerita mengenai Sabaku Gaara.
Sekali lagi ia akan dipertemukan oleh orang hebat di sekitarnya. Mungkin ini cara Tuhan untuk membuat mentalnya semakin tangguh setiap harinya.
"Hahaha... oh iya, Sasuke, pulang sekolah kita berdua akan menemui pembina OSIS untuk membahas perkembangan acara. Kau bisa?"
"Tentu saja, Hinata." jawab Sasuke menyunggingkan senyum manisnya.
"Baiklah, aku mau menemui temanku dulu. Yo Naruto, Sasuke." Hinata menuju kelasnya dan mengakhiri sesi pembicaraan di antara mereka bertiga siang hari ini.
"Tapi.. Hinata.." Naruto secara refleks memegang tangan Hinata. Ia merasa kalau pembicaraan mereka terlalu singkat.
Hal itu membuat Hinata dan Sasuke terkejut. Sasuke melirik ke tangan Naruto yang menggenggam tangan Hinata.
"Ma-maaf." Naruto melepas genggamannya dan meminta maaf pada Hinata.
Sekilas Naruto melihat tingkah aneh antara Sasuke dan Hinata saat mengobrol tadi. Interaksi antara Hinata dan Sasuke tidak terlihat seperti teman, walaupun mereka sama-sama melempar senyum, namun baginya itu adalah senyum yang 'tidak biasa'.
'Entahlah, mungkin itu hanya pikiran negatifku', batinnya.
"Sasuke, berarti kau mengenal Hinata sejak kelas 10? atau mungkin kalian berdua ada di SMP yang sama?" pertanyaan mulai meluncur dari bibir Naruto.
"Ya, aku... mengenalnya. Namun kami bukan berasal dari SMP yang sama." jawab Sasuke dengan sedikit jeda di antara kalimatnya.
Belum sempat Naruto bertanya kembali, bel tanda pelajaran berikutnya akan segera dimulai telah berbunyi sekaligus menutup obrolan mereka dan masih menyisakan sedikit rasa penasaran di benak Naruto.
Bersambung
Kira-kira, apa hubungan Hinata dan Sasuke ya?
Ga sabar pengin liat performa Naruto saat pertandingan voli!!
Tunggu chapter selanjutnya (◠‿◕)
KAMU SEDANG MEMBACA
Confession Rival Declaration [End]
RomanceUzumaki Naruto, dari sosok pria culun yang dijuluki 'invisible guy' saat di SMP, bertekad untuk memulai kisah barunya di SMA. Mengubah penampilan demi sosok yang dicintainya. Mau tahu perjuangan si Uzumaki dalam mengejar cintanya? Karakter : Naruto...