Epilog

3K 146 30
                                    

Beberapa hari sebelumnya...

"Hinata, biar aku bantu." ucap Sasuke yang melihat Hinata membawa setumpuk berkas ke ruang OSIS.

"Terima kasih, Sasuke." balas Hinata dan memberi senyuman pada wakilnya.

"Seperti masa lalu ya." ucap Sasuke sembari mengingat masa lalu antara mereka berdua.

"Iya, padahal kau dulu sangat nakal, tapi ternyata dibalik itu kau baik juga." Hinata ingat betapa nakalnya Sasuke saat TK. Si raven itu juga sering menjahili Hinata kecil yang polos dan cengeng.

Mereka berdua mengingat kembali masa-masa saat mereka berada di TK yang sama. Berawal dari Sasuke yang sering jahil ke Hinata, makin lama mereka menjadi sahabat yang begitu dekat.

Namun hal itu tak berlangsung lama karena Hinata harus pindah ke luar kota setelah berada setahun di SD yang sama dengan Sasuke. Selang satu bulan kemudian, Sasuke juga pindah ke SD dimana ia akhirnya bertemu dengan Sakura dan menjadi sepasang sahabat hingga sekarang.

Sasuke berubah menjadi sosok dingin saat ia berpisah dengan Hinata, namun lambat laun sifatnya mulai membaik saat berteman dengan Sakura yang ceria dan juga selalu memberinya semangat.

Sudah bertahun-tahun berlalu semenjak Sasuke dan Hinata dipisahkan oleh jarak, namun takdir seperti mempertemukan mereka kembali di sekolah yang sama, SMA Konoha.

Saat Sasuke tahu kalau Hinata juga bersekolah di sekolah yang sama dengannya, Sasuke mencoba mencari sosok Hinata dan saat pria itu berhasil bertemu dengan Hinata, ia sangat terpesona dengan Hinata yang semakin anggun dan cantik.

Sasuke mulai kembali dekat dengan Hinata tanpa sepengetahuan banyak orang, karena mereka juga seringnya bertemu saat kepanitiaan di sekolah sehingga orang-orang tidak menaruh curiga pada mereka berdua.

"Hinata, aku menyukaimu." suatu hari, tanpa diduga Sasuke menyatakan perasaannya pada Hinata, perasaan yang sudah lama ia pendam sejak TK akhirnya dapat tersampaikan.

"Maaf Sasuke, aku tidak bisa menerima perasaanmu. Sejujurnya, bahkan aku belum pernah merasakan jatuh cinta pada siapapun." jawab Hinata jujur.

Kata orang-orang, jatuh cinta merupakan perasaan paling menyenangkan yang pernah dirasakan. Perasaan berdebar saat bertemu dengan orang yang kau sukai, pipi terasa memanas, dan  rasanya seperti ingin menghentikan waktu saat bersama dengannya.

Namun Hinata belum pernah merasakan hal itu dari kecil hingga SMA, padahal sudah banyak laki-laki yang menembaknya, termasuk Sasuke yang tampan dan keren.

Apakah Hinata telat puber? Mungkin saja. Namun ia sendiri malah jadi takut tak bisa jatuh cinta.

Sasuke yang mendengar jawaban Hinata menerima dengan lapang dada, walaupun ia juga sempat galau beberapa hari yang untungnya tidak ketahuan baik oleh Sakura, keluarganya, maupun teman-teman.

Setelahnya, hubungan mereka sempat merenggang karena Hinata yang tidak enak hati telah menolak Sasuke dan hal itu membuat Sasuke sedih. Beruntungnya ada Sakura dan teman-teman yang bisa mengisi kekosongan hatinya.

Hingga suatu hari ia terkejut memergoki Naruto yang pergi bersama dengan Hinata. 'Apa mereka sedang pendekatan?' batin Sasuke.

Semakin lama Sasuke malah jadi sering mengamati interaksi Naruto dan Hinata saat di sekolah. Sasuke semakin yakin kalau mereka sedang pedekate saat ia melihat penampilan Naruto yang berubah.

Diam-diam dirinya juga sadar dengan Naruto yang selalu menyapa Hinata duluan tiap kali bertemu dan mata Naruto tak pernah lepas dari gadis bermata indigo itu.

Sasuke sendiri mulai merasakan benih-benih cinta pada Sakura karena ia sadar Sakura-lah yang selalu setia menemaninya hingga saat ini. Sakura juga yang membuat sifat Sasuke kembali ceria serta membuat hari-harinya lebih berwarna.

Sasuke sendiri berniat menembak Sakura di hari ulang tahunnya dan ia meminta saran pada Hinata.

"Hinata, menurutmu perempuan suka hadiah apa saat ulang tahun?" tanya Sasuke saat mereka sedang ada di ruang OSIS.

"Engg.. memang dia orangnya seperti apa?" Hinata bertanya balik agar ia bisa memberikan saran yang pas untuk Sasuke.

Sasuke mulai menceritakan tentang sosok Sakura tanpa menyebutkan nama 'Sakura' di depan Hinata, namun Hinata sudah tahu kalau Sasuke sedang menyukai seseorang.

Hinata lega karena Sasuke sudah move on dan mereka bisa kembali berteman seperti biasa.

Sasuke yang penasaran dengan perasaan Naruto pada Hinata dan perasaan Sakura pada dirinya sempat memberi beberapa pancingan agar ia bisa tahu isi hati mereka berdua.

Sasuke yang kini menjadi wakil ketua OSIS kadang menunjukkan sikap dekat dengan Hinata saat berada di depan Naruto dan ia dapat melihat sekilas raut wajah Naruto yang mendadak bermuka masam. Hal itu membuat Sasuke ingin tertawa geli karena melihat tingkah sahabatnya.

Lalu saat di kantin, Sasuke juga sengaja asik memainkan ponselnya untuk memanas-manasi Naruto dan sesuai tebakannya, ia dapat melihat Naruto yang tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya pada isi chat Sasuke. Selain itu ada Sakura yang juga sedari tadi cemberut saat melihat Sasuke yang sibuk chattingan.

Oh, Kami-sama, maafkan Sasuke yang jahil, ya? Hahaha...

Namun Sasuke sangat terkejut saat Sakura menembaknya, ia tidak menyangka kalau gadis itu akan mencuri start, padahal si raven sudah mempersiapkan dengan matang rencana penembakan saat ulang tahun Sakura.

Karena sudah terlanjur ditembak, akhirnya Sasuke menerima pernyataan cinta Sakura dan kejutannya ia alihkan untuk benar-benar merayakan pesta ulang tahun kekasihnya dengan romantis.

Brak!!

Pintu OSIS terbuka dan mereka berdua melihat sosok pria dengan rambut coklat yang berlari dari arah pintu.

"Sasuke! Jangan mentang-mentang kau wakil ketua OSIS lalu kau bisa curi-curi kesempatan untuk dekat dengan Hinata-ku ya?!" Kiba langsung merangkul erat Hinata dan memarahi teman satu band-nya.

"Baiklah, baiklah. Hinata, aku pamit dulu ya, karena ada bodyguardmu yang sudah datang." Sasuke pamit dan berkedip pada mereka berdua.

"Naruto, sepertinya kau punya saingan yang berat."

************

Yang kemarin penasaran dengan hubungan mereka berdua, sekarang sudah terjawab ya di chapter ini ^^

Yuk mari kita tarik napas lega hahaha :D

Apakah sudah puas? Atau butuh sequel dari cerita ini?

Kalo banyak yang pengin mungkin bisa thor pertimbangkan untuk season 2 hmm ( ´◡‿ゝ◡')

Sampai bertemu di cerita-cerita berikutnya!

Confession Rival Declaration [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang