Penentuan (+Pic)

1.8K 117 55
                                    

Chapter terakhir alias penentuan kemana kapal ini akan berlabuh!!

Chapter kali ini lebih panjang dibanding chapter-chapter sebelumnya.

So, nikmati ceritanya! ^^

.
.
.
.
.
.

Hari ini, Naruto mempersiapkan diri sebaik mungkin. Ia merapikan bajunya dan berdandan dengan maksimal.

Hari ini adalah hari penentuan untuk Naruto. Iya, dia berniat menembak Sakura hari ini.

Iya atau tidak sama sekali.

Naruto sudah memikirkan dengan matang keputusannya dan ia sudah tak bisa mundur lagi.

Aku siap!

.
.
.

Sesampainya di sekolah, ia melihat Sasuke yang sedang mengobrol dengan asyik bersama Hinata.

Nyut...

Tiba-tiba dada Naruto terasa nyeri, bahkan lebih nyeri dibanding saat melihat interaksi Sakura dan Sasuke.

"Hey, Naruto!"

Hinata melambaikan tangan dan membuat Naruto kaget. Ia sangat gugup karena tak siap disapa oleh Hinata.

"Hai, Hinata, Sasuke." Naruto menghampiri mereka berdua dengan perasaan canggung.

"Naruto, maaf ya akhir-akhir ini aku jarang membalas pesanmu." jawab Hinata mengatupkan tangan sebagai permohonan maaf.

"I-iya, tidak apa-apa Hinata.. hahaha.." Naruto berusaha tertawa, namun di dalam hatinya ia membatin, 'tapi kau sering membalas pesan Sasuke, kan?'

"Ngomong-ngomong, dimana Sakura, Sasuke?" Naruto celingukan karena belum melihat sosok Sakura sedari tadi.

"Oh, tadi saat berangkat sekolah, Sakura bilang padaku kalau ia akan sedikit terlambat sehingga ia menyuruhku untuk berangkat duluan." terang Sasuke.

"Oh, baiklah. Aku masuk ke kelas dulu ya." Naruto berpamitan pada mereka berdua dan masuk ke kelas dengan perasaan aneh.

Plak!

Naruto memukul wajahnya agar ia sadar dan kembali ke tujuan awalnya untuk menembak Sakura.

Sesaat kemudian Sasuke masuk dan disusul oleh Sakura. Naruto dapat melihat wajah Sakura yang lebih serius dari biasanya.

Bel tanda masuk berbunyi dan mereka memulai pelajaran pertama yaitu bahasa Inggris dengan guru Anko sebagai pengajarnya.

.
.
.

Kring!

Bel istirahat berbunyi dan para siswa berhamburan keluar kelas.

Sesaat setelah bel berbunyi, Sakura menarik tangan Sasuke dan buru-buru mengajaknya untuk pergi dari kelas tersebut, sementara Naruto memandang mereka berdua dengan tatapan penasaran.

"Sasuke-kun." ucap Sakura saat mereka berdua ada di lorong tangga.

"Hm?" Sasuke bingung dengan tingkah Sakura yang sangat aneh hari ini baik mulai berangkat sekolah hingga sekarang.

"Apa kau nanti siang ada waktu?" tanya Sakura ragu.

"Engg.. nanti aku ada rapat sepulang sekolah, mungkin selesai sekitar jam 4." jawab Sasuke mengingat-ingat jadwalnya.

"Oh, begitu." Sakura kembali murung mendengar jawaban Sasuke. 'Lagi-lagi seperti ini,' batinnya.

"Memangnya ada apa?" Sasuke balik bertanya pada gadis bersurai pink di hadapannya.

Confession Rival Declaration [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang