"Sasuke... Sakura sudah menunggu di bawah." derap langkah kaki serta suara baritone sang kakak mengisi gendang telinga Sasuke yang tengah berada di kamar.
"Iya kak." jawab Sasuke yang sekarang sudah berpenampilan rapi.
"Kalian mau pergi kemana?" tanya Uchiha Itachi yang tengah bersidekap dengan posisi bersandar di depan pintu kamar adiknya.
"Kami ingin pergi ke game center." Dua hari yang lalu Sasuke sudah berjanji untuk menemani Sakura untuk menuju ke game center yang baru saja dibuka di dekat rumah mereka.
"Kalau begitu pulangnya aku titip takoyaki ya." perintah si sulung yang usianya terpaut tiga tahun dari Sasuke.
"Tidak mau. Kau kan bisa membelinya sendiri. Aku ingin pergi bersama Sakura, bukannya membelikanmu makanan." jawab Sasuke ketus.
Ia paling malas jika sudah disuruh-suruh oleh Itachi. Bukan berarti karena ia anak bungsu lalu bisa diperintah oleh sang kakak seenaknya.
"Huh, adikku yang satu ini memang menyebalkan. Kalau begitu aku titip ke Sakura saja." Itachi tersenyum sinis sambil melirik ke arah bungsu Uchiha yang saat ini tengah menampakkan raut wajah penuh kekesalan.
"Haaahh... mana uangnya?" dengan malas Sasuke menengadahkan tangan tepat di depan wajah Itachi.
Pria berambut panjang itu terlihat puas melihat adik kesayangannya langsung menuruti permintaannya.
"Adik pintar." Itachi menepuk kepala adiknya dan segera ditepis Sasuke.
Dia yang cerdik sudah tahu jika segala keinginannya itu sudah menyangkut tentang Sakura maka Sasuke pasti akan menjadi luluh dan tak bisa menolak padanya.
"Ayo." ajak Sasuke begitu melihat Sakura yang sedang menunggunya di ruang tamu.
"Sasuke-kun, kak Itachi sedang libur kuliah?" tanya Sakura.
Mereka berjalan beriringan di tengah teriknya sinar matahari. Walau di cuaca panas menyengat seperti ini, tidak menyurutkan niat mereka untuk pergi, mengingat libur musim panas juga hampir berakhir, tak ada salahnya untuk sekedar mencari hiburan sebelum memasuki tahun ajaran baru.
"Iya. Dia libur selama 2 bulan. Di rumah jadi berisik kalau ada dia." Itachi dan Sasuke memang dikenal memiliki kepribadian yang bertolak belakang.
Sasuke merupakan sosok pendiam dan tidak mudah akrab dengan orang yang baru dikenal, sedangkan Itachi bagaikan matahari yang selalu dikelilingi oleh banyak orang. Ia dikenal ramah dan cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
"Hahaha... tapi kak Itachi sangat baik, sama sepertimu." sahut Sakura seraya menatap Sasuke yang kini memasang muka masam.
"Tidak. Kami berbeda. Dia orang aneh yang selalu membuat keributan di rumah." Sasuke langsung menyanggah pernyataan Sakura.
Mana mau dirinya disamakan dengan Itachi yang baginya selalu berbuat onar baik itu di rumah maupun saat bersama orang lain.
"Tapi dia sangat menyayangimu." Sakura tersenyum lembut. Ia tahu bahwa Itachi sangat menyayangi adiknya.
Setiap kali bertemu dengan Sakura, Itachi selalu berkata 'titip adik kecilku ya', seperti yang Itachi katakan tadi pagi sebelum mereka berdua pergi.
"Jadi kau lebih memihak padanya?" onyx hitam Sasuke menatap dingin ke iris emerald Sakura.
"Tidak, tidak." Sakura menggeleng sekaligus tertawa melihat Sasuke yang sangat ekspresif hari ini.
Jarang-jarang ia bisa melihat hal seperti ini, mengingat Sasuke dikenal pintar menyembunyikan emosi dan mendapatkan julukan 'Ice Prince' oleh teman-temannya semenjak SD hingga saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confession Rival Declaration [End]
RomanceUzumaki Naruto, dari sosok pria culun yang dijuluki 'invisible guy' saat di SMP, bertekad untuk memulai kisah barunya di SMA. Mengubah penampilan demi sosok yang dicintainya. Mau tahu perjuangan si Uzumaki dalam mengejar cintanya? Karakter : Naruto...