Tenten menyadari kalau Naruto dan Sasuke sama-sama tersenyum saat melihat Hinata.
Ia jadi bingung, sebenarnya apa hubungan Naruto dan Sasuke selama ini dengan Hinata?
'Apakah mereka berdua menyukai Hinata?', batin Tenten.
Selama mengenal Hinata sejak di bangku SMP, yang Tenten tahu, Hinata belum pernah memiliki kekasih ataupun menyukai seseorang. Bahkan Hinata sendiri tidak peka akan perhatian Kiba terhadapnya.
"Ada apa sebenarnya di antara mereka bertiga?"
.
.
.Babak pertama dimulai, servis pertama dilakukan oleh tim Naruto yaitu Aburame Shino.
Shino melakukan servis yang keras dan cepat sehingga tak bisa diterima oleh tim Shikamaru dan menjadi skor pertama untuk tim Naruto.
"Kau hebat, Shino!" Naruto mengacungkan jempol pada pria berkacamata itu serta dibalas oleh senyuman Shino.
"Wah wah wah... baru mulai dan mereka langsung mencetak angka." Shikamaru tersenyum miring dan bersiap untuk servis selanjutnya.
Sekali lagi Shino melakukan servis, namun servis keduanya berhasil ditangkap oleh libero tim Shikamaru dan kini bola berhasil dikuasai oleh lawan.
"Sai, giliranmu!" Shikamaru mengumpan bola pada Sai dan pria berkulit putih itu langsung melakukan smash keras hingga tak mampu ditahan oleh blocker lawan.
Tim Shikamaru berhasil menyeimbangkan skor dan kini skor kedua tim menjadi satu sama.
"Sai keren sekaliii!!!" mata Ino berbinar-binar saat melihat skill Sai yang begitu bertenaga saat bermain voli. Walaupun ia terlihat seperti pria manis dan lembut, ternyata saat di lapangan Sai merupakan pemain yang tangguh juga.
"Sepertinya dia adalah pangeran yang ditakdirkan untukku. Ahh~~ Saiii~~" Ino mulai menghalu tentang mereka berdua yang sedang berkencan setelah pertandingan voli selesai dan Sakura hanya menepuk kepalanya melihat tingkah Ino yang berlebihan.
'Bagaimana, Sasuke, Naruto?' gumam Shikamaru dalam hati.
"Tenang, Naruto." Sasuke menepuk pundak Naruto. Ia tahu bahwa saat ini kawannya panik melihat tim Shikamaru yang tangguh karena pemain mereka begitu kuat dan cerdik.
Naruto yang tersadar dari paniknya langsung terkesiap dan memberi cengiran pada Sasuke. Ia kini siap untuk menghadapi tim Shikamaru.
.
.
.Pertandingan berlangsung sengit hingga mencapai babak ketiga. Babak pertama dimenangkan oleh tim Shikamaru dengan skor 17-25 dan babak kedua dimenangkan oleh tim Naruto dengan skor 25-23.
Sekarang mereka sudah setengah jalan dan keunggulan masih ada di kubu Shikamaru dengan skor 15-14.
"Naruto!" Sasuke memberi operan tinggi pada Naruto dan pukulan Naruto tak mampu dijangkau oleh pihak lawan sehingga kini skor mereka seimbang.
"Yesss!!" Naruto dan Sasuke saling memberikan high five dan tertawa puas karena bisa menyamakan kedudukan dengan tim Shikamaru.
Pertandingan berlanjut hingga memasuki check point untuk tim Naruto. Kedua kelas saling bersahutan menyemangati kelas masing-masing.
"Ayo kita beri semangaaatttt!!!" Sakura meniup terompet dan memberi komando pada rekan-rekannya untuk meneriakkan yel-yel kelas mereka.
"Menurutmu, siapa yang akan menang diantara dua kelas itu?" tanya Tenten pada Hinata.
"Hmm... sepertinya kedua tim sama kuatnya." jawab Hinata sambil berpikir.
"Pasti yang menang tim Shikamaru, dia kan orang paling cerdas di angkatan." Kiba lebih ingin Shikamaru yang menang, selain karena kecerdasannya yang sudah diakui, ia juga tak ingin Naruto menang dan dipuji-puji oleh Hinata-nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Confession Rival Declaration [End]
RomanceUzumaki Naruto, dari sosok pria culun yang dijuluki 'invisible guy' saat di SMP, bertekad untuk memulai kisah barunya di SMA. Mengubah penampilan demi sosok yang dicintainya. Mau tahu perjuangan si Uzumaki dalam mengejar cintanya? Karakter : Naruto...