Perubahan (2) (+ Pic)

1.9K 170 57
                                    

Mulai chapter ini sudut pandang cerita tidak hanya dari Naruto tapi juga dari tokoh lain :D

.
.
.
.
.
.

Mereka berdua telah sampai pada butik yang dituju. Hinata mulai menyeleksi pakaian yang dirasa cocok untuk Naruto, sedangkan Naruto hanya mengikuti kemana kaki Hinata melangkah tanpa protes, meski ia tahu jika perempuan sudah berbelanja pasti akan memakan waktu yang sangat lama.

Terkadang ia heran, satu toko, bahkan satu pusat perbelanjaan sudah dikelilingi oleh para perempuan namun pada akhirnya mereka pulang dengan tangan hampa.

Bukankah itu sangat konyol? Untuk apa mereka lelah berjalan kesana kemari kalau ujung-ujungnya tidak membawa hasil yang berarti?

Dan hal yang lebih aneh lagi adalah ketika di awal mereka berencana ingin membeli suatu barang tapi pada akhirnya barang yang dibeli sangat berbeda dengan tujuan awal.

Lalu mereka kecewa karena barang tersebut ternyata tidak lebih berguna dari barang yang awalnya ingin mereka beli.

"Hinata."

Hinata yang merasa terpanggil menghentikan langkah dan menoleh ke arah Naruto yang ada di belakangnya.

"Bagaimana menurutmu?" tanya Naruto sambil menunjuk kemeja putih polos yang sekarang ada di genggamannya.

"Kau ingin membuat wanita tertarik atau ingin melamar kerja, Naruto? Jika ingin mencari kemeja, pilihlah warna-warna yang lebih menunjukkan sosok dirimu sebagai anak muda, contohnya ini." jawab Hinata dengan jari telunjuk yang kini mengarah ke kemeja berwarna abu-abu lengan panjang yang tergantung di etalase. Naruto mengangguk dan menaruh kembali kemeja yang dipilihnya.

Di menit-menit selanjutnya Hinata-lah yang mendominasi pemilihan pakaian untuk Naruto. Tiap kali Naruto memilih pakaian, pasti ada saja yang kurang di mata Hinata.

'Ini bagaimana?'

'Warnanya-'

'Kalau ini-'

'Modelnya-'

'Ini, Hinata?'

'Bagus, tapi sepertinya kurang cocok kalau dipakai oleh bentuk tubuh sepertimu.'

Naruto menghela nafas panjang. Meski ia sering menemani ibunya berbelanja dan tahu betapa merepotkannya sang ibu, namun ternyata berbelanja dengan Hinata lebih merepotkan

 Apa memang seperti ini ciri khas wanita? Apakah Sakura dan Ino jika sedang shopping juga serumit ini? Remaja wanita memang aneh dan penuh dengan kejutan, pikirnya.

Di sisi lain Hinata masih sibuk memilihkan pakaian yang benar-benar cocok dengan image Naruto. Ia mengamati Naruto dari kepala hingga ke ujung kaki. Proporsi tubuhnya bisa dibilang bagus, seperti kebanyakan lelaki seumurannya.

Kulit tan yang eksotis, rahang yang tegas, tubuh tinggi dengan lemak yang tersebar merata, menurutnya Naruto hanya perlu membentuk tubuh saja. Jika diimbangi dengan olahraga teratur, penampilan Naruto bisa terlihat lebih macho dan keren.

Namun yang disayangkan dari Hinata, dengan penampilan fisik yang bisa dibilang lumayan, tidak diimbangi dengan style yang sesuai.

Pakaian yang selama ini dipakai Naruto terkesan culun, apalagi jika ia sudah memakai kemeja yang kebesaran dengan corak sederhana, lebih mirip seperti bapak-bapak dibandingkan remaja berusia 16 tahun.

Rambutnya yang dibuat klimis juga semakin membuat orang mengecapnya laki-laki kuper alias kurang pergaulan.

Hinata merasa beruntung, ia seperti menemukan mutiara yang tenggelam di dasar lautan dan sedang ditempa agar menjadi lebih indah serta berkilauan.

Confession Rival Declaration [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang