LIMA

17.1K 2.9K 104
                                    

Apa gunanya seseorang menikah, kalau pernikahan justru membuat semua orang yang berada di dalamnya menderita? Apakah cinta, yang dipakai banyak orang sebagai alasan untuk menikah, bisa berbuat banyak pada situasi seperti ini? Yang dilihat Ava, cinta justru sempurna menghilang pada tahun kesepuluh pernikahan Linda dan ayah Ava. Bukan menyelamatkan pernikahan.

Sebuah keyakinan, tanpa disadari, tumbuh semakin kuat di hati Ava. We all know that history repeats itself. Apa yang terjadi pada kedua orangtuanya sangat bisa terjadi pada pernikahan Ava kelak. Maka dari itu, menikah bukan lagi menjadi prioritas hidup Ava. Bahkan setelah Harlan mengakhiri hubungan—dengan alasan yang membuat wajah Ava terasa seperti ditampar dengan keras—Ava sudah menghapus pernikahan dari daftar rencana masa depan.

Selama ayah Ava tidak memperbaiki sikapnya, Ava tidak akan bisa menikah dengan laki-laki impiannya. Calon mertuanya pasti menolak kehadiran Ava, sebab mana ada orangtua yang mau nama baiknya tercemar, dengan mengizinkan anak laki-lakinya menikah dengan Ava? Kalaupun ada, yang tersedia adalah orang-orang yang disebut oleh ayah Ava tadi. Orang-orang yang hanya menginginkan uang ayah Ava. Bukan orang yang tulus mencintai Ava.

Jika diawali dengan cinta saja pernikahan bisa berantakan, bagaimana jika tanpa cinta sama sekali? Pasti sudah menjadi bencana sejak menit pertama.

"Arvin kenapa, Ma?" Ava ingat ada hal yang lebih penting daripada urusan pernikahan yang harus menjadi perhatiannya.

"Papa datang ke kafe tempat Arvin kerja." Linda menjelaskan dengan murung. "Ada yang bertanya kepada ayahmu kenapa Arvin kerja, bukan kuliah. Lalu ayahmu mendatangi Arvin dan dia menyeret Arvin pulang setelah berteriak-teriak seperti orang gila di sana. Apa kamu bisa mencari tahu kira-kira Arvin akan menginap di mana malam ini? Mama yakin Arvin tidak akan pulang ke sini, kalau ayahmu ada di rumah."

Ava mengangguk. "Nanti aku tanya teman-teman Arvin, Ma."

"Istirahatlah! Mama akan bicara sebentar dengan papamu."

"Mama nggak perlu buang-buang waktu buat bicara sama Papa. Mama bercerai saja sama Papa. Hidup Mama akan baik-baik saja walau tanpa Papa. Kita akan baik-baik saja tanpa Papa. Tolonglah, Ma, itu akan lebih baik untuk Addie dan kita semua." Sudah cukup mereka menjalani hidup seperti penderita diabetes yang kakinya terluka dan tidak bisa disembuhkan. Lebih baik kaki tersebut diamputasi daripada menyakiti lebih lama. Daripada lukanya melebar ke mana-mana. Untuk Linda dan anak-anaknya, lebih cepat membuang ayah mereka dari hidup mereka, akan lebih baik. Supaya segera berakhir semua penderitaan ini dan mereka bisa menjalani hidup tanpa membawa beban yang berat lagi.

"Aku mohon, Mama. Aku mencintai Mama dan aku nggak mau melihat Mama terus menangis. Aku juga sayang Addie dan Arvin, masa depan mereka masih panjang. Rumah ini bukan lingkungan yang sehat untuk mereka. Sekarang semua tergantung keputusan Mama. Apa yang Mama lakukan, mereka memperhatikan dan akan mencontoh. Aku nggak ingin Addie berpikir bahwa ... seorang wanita harus bertahan dalam pernikahan yang rusak, yang nggak membahagiakan. Dia harus tahu bahwa bahwa seorang wanita harus berani mengakhiri pernikahan yang membuat dia menderita.

"Aku ingin Addie meneladani Mama, setelah Mama menunjukkan bahwa meninggalkan pernikahan yang nggak sehat itu sama dengan kuat. Sama dengan berani. Aku ingin Addie tahu bahwa wanita nggak boleh begitu saja menerima perlakukan buruk dari laki-laki ... dalam bentuk apa pun ... termasuk teriakan ... walaupun laki-laki itu suaminya sendiri." Ava sungguh-sungguh memohon, berharap Linda mempertimbangkan perceraian.

"Rumah yang Mama beli tahun lalu itu bisa kita tempati. Kita kuat, Mama, kita mampu untuk hidup tanpa Papa. Selama ini juga kita hidup tanpa kehadiran Papa, kan, Ma?" Rumah yang dimaksud Ava dibeli oleh Linda dengan tujuan akan diberikan pada Ava saat Ava sudah menikah nanti. Karena Ava sudah mengeluarkan janji tidak akan menikah, maka gugur sudah tujuan rumah itu sebagai hadiah pernikahan.

Sepasang Sepatu Untuk AvaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang