DUA PULUH SATU

13.8K 2.6K 328
                                    

Kenapa pada berharap Manal muncul saat Ava lagi menghadapi masa lalunya? Anak-anak perempuanku itu wanita kuat, mampu membela dirinya sendiri. Dia pahlawan untuk dirinya sendiri. Memangnya Manal supaya kelihatan keren di mata mantannya, sampai menyogok Ava sepatu mahal buat pura-pura jadi pacarnya? Hahahaha. Dan cerita ini sudah selesai dari awal sampai akhir, nggak akan ada perubahan alur. Jadi tidak menerima request adegan ini atau adegan itu:-)

Ada pertanyaan seru yang perlu kamu jawab di bagian akhir bab ini. Selamat menikmati lanjutan kisah Manal dan Ava.

Love, Vihara(IG, Karyakarsa, TikTok ikavihara, WhatsApp 083155861228)

***

Apa laki-laki ini tidak bisa menggunakan otaknya? Ava melihat ibunya menangis hampir setiap malam. Adik-adiknya kehilangan sosok ayah yang seharusnya hadir dan berperan aktif dalam hidup mereka. Bagimana mungkin Ava akan melakukan hal yang sama seperti ayahnya, kepada pasangannya, setelah melihat penderitaan orang-orang yang dicintainya akibat perbuatan ayahnya? Kenapa Harlan tidak bisa memahami Ava?

Oh Tuhan! Apakah akan ada orang—termasuk laki-laki—yang bisa mengerti bahwa Ava benar-benar berusaha keras supaya tidak meniru ayahnya?

"Apa-apaan ini?!" Harlan menatap garang pada Ava. "Kamu sering dipukul ayahmu si penjahat kelamin itu?! Jadi kamu kasar juga seperti dia?!"

Secepat kilat Ava mendorong kursinya ke belakang dan meninggalkan kedai kopi tanpa menjawab pertanyaan Harlan. Beberapa pasang mata menatap ke arah mereka. Ingin tahu apa yang terjadi. Di mata mereka, pasti seru sekali karena Ava sampai memukul Harlan.

Ava sangat menyesal karena pernah bermimpi akan menikah dengan laki-laki yang merendahkan dan menjatuhkan harga diri Ava seperti itu. Tetapi Ava beruntung sebab Harlan mengatakan semua hinaan itu sekarang. Saat mereka sudah tak lagi punya hubungan apa-apa. Bagaimana kalau Ava dan Harlan sudah telanjur berkeluarga kemudian Harlan menggunakan kenyataan memalukan itu untuk mengontrol dan menginjak-injak Ava?

Sulit dipercaya dulu Ava memakan begitu saja pernyataan cinta Harlan. Jika Harlan memang benar mencintai Ava, seharusnya Harlan membantu Ava untuk mengumpulkan kepercayaan diri dan kepercayaan kepada cinta, kepada sebuah lembaga bernama pernikahan, kepada laki-laki, kepada akhir yang indah dalam cerita hidup ini, sehingga Ava bisa kembali bahagia. Sembuh dari trauma. Bukan justru mengolok Ava seperti Ava adalah orang bodoh yang tidak tahu mana benar mana salah.

"Asshole!!!"Ava menyalakan AC mobil pada suhu paling rendah. Untuk mendinginkan darahnya yang mendidih.

Saat ini Ava bersyukur dia sudah berpisah dengan Harlan. Juga bersyukur Linda mantap dengan kuputusannya, bercerai dengan ayah Ava. Lebih baik mereka semua hidup sendiri selama-lamanya. Tanpa pasangan. Because being alone is better than being hurt.

***

Sudah lama sekali Ava tidak membaca novel romantis. Dengan kisah cinta yang berantakan, Ava tidak ingin merasa iri kepada Lizzy Bennet yang akhirnya bertemu dengan Mr. Darcy. Atau mengusap air mata karena Scarlett O'Hara dicampakkan oleh Rhett Buttler saat sedang cinta-cintanya. Bagaimana mungkin Margareth Mitchell tega menghilangkan perasaan cinta dari hati Buttler padahal tahu Scarlettt ingin mempertahankan pernikahan?

Tidak ada beda kisah cinta di buku dan dunia nyata. Masing-masing memiliki bagian yang menyakitkan dan membahagiakan. Juga ada akhir cerita yang membahagiakan dan ada pula akhir cerita yang membuat orang gatal ingin menulis sekuelnya. Sebagian orang mungkin beruntung seperti Elizabeth. Sebagian lain, termasuk Ava, mengalami nasib seperti Scarlett.

"I'll not risk my heart a third time," kata Buttler saat Scarlett mengajaknya menambal keretakan pernikahan mereka. Kemudia Buttler pegi. Tinggallah Scarlett menangis putus asa, menyesali segala sikapnya, yang tidak segera mengungkapkan cinta kepada suaminya.

Sepasang Sepatu Untuk AvaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang