part 5

39 4 2
                                    


Sebulan sudah Ruka dan Zahra sering bertemu di dalam sekolah dan di luar sekolah. Zahra mengajar bahasa Indonesia namun ia juga pandai dalam mapel yang lainnya termasuk matematika. Seperti saat ini Zahra sedang mengajar di kelas 12 IPA 1.

"Baiklah tugas ini di kumpulkan pada pertemuan berikut nya. Selamat siang semua nya. " Zahra meninggalkan kelas 12 IPA 1 menuju kantor.

"Bu Zahra tunggu. " Langkah nya terhenti dan menoleh saat mendengar namanya di panggil.

"Eh, Pritta ada apa? " Tanya Zahra kepada Prita murid berprestasi di sekolah dan juga murid kelas 12 IPA 1.

"Maaf bu, ganggu saya mau minta tolong boleh gak? " Tanya gadis berambut sebahu itu dan hidung yang mancung menambah kecantikannya. Di tambah kulit putih dengan postur tubuh bak model papan atas. Lengkap lah sudah dirinya dan di tunjang otak yang cerdas membuatnya di puja kaum hawa seluruh sekolahan.

"Tolong apa ta? Tentang pelajaran bahasa Indonesia? " Tanya Zahra penasaran.

"Hmm... Bukan bu. " Pritta menggeleng lalu tersipu malu.

"Lalu minta tolong apa dong? " Goda Zahra.

"Aku mau tanya-tanya tentang Ruka. Tapi ini rahasia kita aja ya bu. Boleh kan? " Jawab nya Malu-malu.

"Oh, Ruka? Hmm... Boleh juga kapan kamu mau tanya nya? Tapi jangan pas jam sekolah yah. " Ujar Zahra.

"Ok bu, nanti pulang sekolah aku tunggu di cafe seberang sekolah yah. " Jawab Pritta dengan nada sumringah.

Sebenarnya bukan rahasia lagi jika Zahra sudah mulai di terima oleh siswa-siswi di sekolah terutama para siswi perempuan yang sudah menganggap Zahra seperti kakak sendiri karena memang usia Zahra masih muda dan juga Zahra memperlakukan para murid nya seperti temannya sendiri. Hal ini yang membuat mereka merasa nyaman kepada Zahra saat sedang mengajar.

Sepulang sekolah Pritta sudah duduk manis di sudut cafe menunggu kedatangan Zahra. Berkali-kali ia melihat handphone nya.

"Hai, dari tadi yah. " Sapa Zahra mengejutkan.

"Eh, kak za Duduk ka. " Ujar Pritta.

"Udah deh kayak sama siapa aja. Kamu udah pesan minuman? " Tanya Zahra.

"Belum kak, kan aku mau traktir kakak jadi nunggu kakak lah. " Jawab Pritta.

"Mas... " Seru Pritta melambaikan tangan kearah pelayan.

"Ya, kak sudah mau pesan? " Tanya sang pelayan.

"Aku pesan cappucino dingin sama croissant yah. " Pinta Pritta.

"Kak za mau minum apa? " Tanya Pritta.

"Aku coffee latte panas sama sandwich selai kacang. " Jawab Zahra.

"Ada lagi. " Tanya sang pelayan.

"Udah, itu aja mas. " Jawab Pritta.

"Oke, di tunggu yach pesanannya. " Sang pelayan pergi meninggalkan meja mereka.

"Jadi kamu mau tanya apa tentang Ruka? " Zahra langsung ke inti pembicaraan.

"Hmm... Sebenarnya Ruka itu gimana sih kak kalau di luar sekolah? " Tanya Pritta.

"Hmm... Dia anak baik kok kalau di luar sekolah biasa aja gak aneh. Lagian kan sekarang dia dah mulai berubah sikap dan sifatnya. Karena dia dalam pengawasan kakak. " Jawab nya.

"Kenapa kamu tanya tentang Ruka. Kamu suka ya sama dia? " Lanjut nya.

Pritta tersipu malu mendengar pertanyaan dari Zahra.

Teacher & Slacker (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang