T&S part 12
Dalam kamarnya Zahra termenung memandangi foto kebersamaan nya dengan Ruka. Senyum lepas dirinya saat bersama Ruka mengisyaratkan perasaan berbeda dari sebelumnya. Namun ia tak menyangka jika Ruka terlalu cepat mengetahui isi hatinya.
"Za, umi boleh masuk? " Seru umi di depan pintu kamar nya mengejutkan lamunannya.
"Masuk aja mi. Gak di kunci. " Jawab Zahra yang langsung menutup layar ponsel nya.
"Kamu lagi ngapain? Dari tadi setelah sholat maghrib belum keluar kamar. Kamu sakit? " Tanya umi mengusap lengan Zahra dengan lembut.
"Gak kok, za Baik-baik saja. " Jawab nya dengan senyuman manja.
"Kamu sudah sholat isya? " Tanya umi mengusap rambut Zahra.
"Udah mi. " Ujar nya.
"Ayo makan malam dulu abi kamu sudah nunggu di meja makan tuh. " Ajak umi.
Zahra hanya mengangguk dan mengikuti langkah sang ibu menuju meja makan. Sesampainya di meja makan sang Ayah sudah menunggu dengan senyuman nya.
"Oh ya za, Minggu depan kamu ada acara gak? " Tanya pak hasan.
"Hmm... Gak ada bi. Emang kenapa? " Zahra penasaran.
"InshaAllah minggu depan keluarga pak Malik akan berkunjung ke rumah. Abi mau kamu ikut menyambut mereka. " Ungkap pak hasan.
"Pak Malik teman kuliah abi dulu? " Zahra coba menebaknya.
"Ya, Ayah nya nak yusuf teman kecil kamu dulu. Kamu masih ingat kan sama yusuf? " Tanya pak hasan.
"Oh, ya masih bi, " Jawab Zahra.
"Ya, pak Malik ingin berkunjung kesini karena kebetulan yusuf Putra nya baru menyelesaikan kuliahnya di al azhar kairo. " Timpal sang Ibu.
"Oh, cepat juga yah yusuf kuliahnya? " Ujar Zahra kagum.
"Maklum lah yusuf itu kan anaknya memang cerdas dan juga ilmu Agama nya juga bagus. Di tambah wajahnya yang tampan. Idaman kaum hawa banget deh. Kayak abi waktu masih muda. " Ujar pak hasan membanggakan yusuf dan diri nya. Sontak menjadi bahan tertawaan Zahra dan ibunya.
"Abi kepedean banget sih? Emang abi tahu darimana tentang yusuf? " Tanya Zahra.
"Ya kan kamu saja mulai penasaran. Abi tahu dari pak Malik ketika beliau berkunjung ke kairo terus video call abi di sana kebetulan ada yusuf juga jadi ayah tahu lah. Kalau kamu penasaran sabar tunggu sampai minggu depan. " Goda sang ayah.
Ruka hendak keluar rumah saat ia terkejut ketika di depan pintu sudah ada Pritta dengan senyum manisnya.
"Hai, gimana kabar lo? " Sapa Pritta.
"Hmm... Baik ada apa lo kesini? " Tanya Ruka heran.
"Ya, mau jenguk lo katanya lo sakit? " Jawab nya.
"Kata siapa gue udah sehat kok. " Jawab Ruka ketus.
"Ya udah kalau udah sehat kita jalan yuk. " Ajak Pritta.
"Sorry gue gak bisa. " Jawab nya dengan nada ketus.
"Ihh... Ruka kenapa sih lo? Sikap lo ke gue dingin banget? " Seru Pritta.
"Apaan sih lo Teriak-teriak berisik tahu. " Bentak Ruka.
"Oh, gue tahu pasti lo masih mikirin Dinda kan? Ngapain sih lo masih mengharapkan cewek yang gak jelas kayak dia? " Umpat Pritta.
"Cukup tahu apa lo tentang Dinda. Pergi lo dari rumah gue. " Maki Ruka dan langsung menutup pintu rumahnya dengan keras.
Rupanya pertengkaran mereka jadi bahan tontonan para tetangga yang kebetulan baru selesai menjalankan ibadah sholat isya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher & Slacker (End)
Novela JuvenilKisah guru muda yang baru saja memulai petualangan mengajar di sebuah SMA milik keluarganya. Kehidupan nya berubah drastis setelah ia mengenal seseorang murid yang mempunyai sifat berbanding terbalik dengan dirinya murid yang terkenal dengan sikap c...