part 11

24 2 0
                                    


Zahra bersama Aisyah tengah duduk menikmati malam minggu di sebuah cafe. Ia menunggu kedatangan Adelia yang akan mengenalkan pacar barunya.

Tak berapa lama kemudian Adelia datang dengan seorang lelaki tampan dan langsung duduk di depan mereka.

"Hai, lama ya nunggu nya? " Sapa Adelia.

"Hmm... Lumayan. " Jawab Zahra.

"Oh kenalin cowok gue nih. " Adelia mengenalkan pacar baru nya.

"Gilang. " Sambil mengulurkan tangan nya.

"Zahra.. "

"Aisyah.. " Mereka membalas uluran tangan Gilang dan menyebutkan nama.

"Udah berapa lama jadian sama adel? " Tanya Zahra.

"Yah, baru dua minggu lah. " Jawab Gilang.

"Lo, kuliah atau kerja lang? " Kali ini Aisyah.

"Hmm... Kebetulan gue udah kerja di sebuah perusahaan kontruksi. " Jawab nya.

"Ih... Apaan sih kalian udah kayak petugas sensus aja. " Potong Adelia.

Setelah selesai berbincang mereka pun pergi dari cafe itu namum saat Zahra akan mengemudikan mobilnya. Ia melihat Pritta dan randi melintas di depan nya.

Dengan penuh rasa penasaran ia bertanya-tanya dalam pikiran nya.

"Kayaknya kemarin Pritta menolak ajakan randi deh. Kok tiba-tiba mereka jalan bareng sih? " Gumam Zahra dan memutar malas bola matanya dan pergi bergegas dari parkiran cafe.

Suasana di dalam cafe terlihat randi dan Pritta sedang membicarakan sesuatu hal yang sangat penting.

"Kenapa sih lo gak mau kasih gue kesempatan sekali lagi ta? " Ungkapnya.

"Sorry ran, gue gak bisa. " Jawab nya ketus.

"Kenapa? Lo udah punya cowok? " Tanya randi penasaran.

"Belum, tapi untuk sekarang gue lagi suka sama seseorang. " Pritta menyeruput segelas kopi di hadapan nya.

"Siapa? " Randi mulai hilang kesabaran.

"Yang jelas bukan lo dan bukan urusan lo. " Pritta bangkit dan pergi meninggalkan randi.

"Ta, tunggu lo mau kemana? " Seru randi.

"Akhhh.... Shit. " Maki nya.

Minggu pagi nya di rumah Ruka terlihat Irene sedang datang berkunjung di temani Ari dan Bima. Setelah mendengar berita tentang kondisi Ruka.

"Thanks ya dah pada dateng. Repot-repot banget lo bim. " Ujar Ruka melihat Bima buah-buahan.

"Woles aja bro. Kayak sama siapa aja. " Jawab Bima.

"Sorry ya bim, soal kejadian waktu itu. " Ruka menyesali tindakan nya saat di lapangan basket.

"Gak Apa-apa bro lagian juga Randi kok yang mulai duluan. Lo gimana udah baikan? " Bima bertanya balik.

"Ya udah kok besok juga udah mulai masuk. " Jawab nya.

"Ruka jangan maksain istirahat aja kalau masih sakit. " Sela Irene.

"Cieee, Irene perhatian banget sih sama Ruka. Gue mau dong di perhatiin. " Goda Ari.

"Ihh... Ari apaan sih gak jelas Banget. " Tutur Irene.

"Hahaha... " Mereka tertawa bersama. Seperti dulu saat kelas 10 saat mereka masih sering kerja kelompok.

"Bro, gue sama Bima balik duluan ya. " Pamit Ari dan Bima.

Teacher & Slacker (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang