part 13

25 2 0
                                    

"Hai, kenapa kamu menangis za? " Tanya Ruka membelai pipi Zahra.

"Cukup ka, ini sudah melewati batas. " Jawab Zahra.

"Sorry aku kebawa suasana. " Ruka menjauh dari Zahra.

"Gak seharusnya kita kayak gini. Ini salah ka, kamu itu murid aku gak seharusnya kamu bersikap tidak sopan kepada aku. Ini sudah kelewatan Ruka. " Air mata Zahra semakin deras.

"Maaf tapi aku gak bisa membendung perasaan aku ke kamu za, aku sayang sama kamu. " Jawab Ruka jujur.

"Aku yakin kamu juga merasakan hal sama dengan aku. Dari lubuk hati kamu yang terdalam kamu pun memiliki perasaan yang sama dengan aku. " Lanjut nya.

"Jujur aku gak bisa berbohong dan menyembunyikan perasaan aku lagi ke kamu. Tapi... " Zahra menggantung ucapannya.

"Tapi apa za? " Potong Ruka.

"Tapi aku harus mewujudkan impian orang tua ku dulu. Aku ingin membuktikan bahwa aku bisa menjadi guru yang baik dan menjadi anak yang bisa membanggakan orang tua aku. " Zahra menjelaskan cita-citanya.

"Maaf kalau aku terlalu berharap dengan perasaan aku ke kamu berharap kamu akan membalas nya tapi satu hal yang pasti perasaan aku tak pernah salah saat aku menyayangi kamu. " Ruka termenung.

"Dengar Ruka mulai sekarang anggap saja perasaan kita ini tak pernah ada. Aku gak mau ada yang tersakiti lagi. " Zahra mengusap air matanya.

"Gak ada yang akan tersakiti za, " Ruka meyakinkan Zahra.

"Setidaknya masih ada Dinda yang akan tersakiti dengan hubungan kita ini. Maaf aku gak bermaksud mengungkitnya. Aku pulang. Assalamu'alaikum... " Zahra langsung bergegas pergi meninggalkan Ruka yang masih menatapnya.

"Dinda... Maafkan aku tapi aku yakin dia adalah wanita yang aku pilih. " Gumamnya.

Malam minggu ini keluarga pak hasan akan kedatangan tamu istimewa seorang sahabat lama. Keluarga pak Malik beserta yusuf sang anak yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di al azhar Kairo.

"Assalamu'alaikum... " Sapa pak Malik.

"Walaikumsalam... " Jawab pak hasan antusias dan langsung memeluk pak Malik.

"Ini yusuf yang dulu sering main bareng dengan Zahra. " Pak Malik langsung mengenalkan anaknya.

"MashaAllah tambah ganteng saja kamu nak. " Puji pak hasan saat yusuf mencium tangannya.

"Terima kasih om. " Jawab nya.

"Ayo masuk, istri ku dan Zahra sudah menunggu di dalam. " Pak hasan mempersilahkan keluarga pak Malik masuk kedalam.

Mereka langsung diarahkan ke meja makan. Setelah mereka duduk segera istri pak hasan dan Zahra menyiapkan jamuan makan malam. Saat ia keluar dari dapur alangkah terkejutnya yusuf saat melihat kecantikan Zahra.

Matanya tak berkedip ia tak menyangka teman kecilnya sekarang berubah menjadi gadis dewasa yang sangat cantik dan mempesona.

"Nak yusuf silahkan di cicipi makanannya ini yang masak Zahra loh. " Ujar bu hasan mengejutkan.

"He, iya tante... " Jawab nya.

"Kamu om dengar sekarang jadi guru za? " Tanya pak Malik.

"Ya, om... " Jawab nya singkat.

"Bagus itu adalah pekerjaan yang sangat mulia za. " Puji pak Malik.

"Oh ya Ngomong-ngomong gimana kuliah kamu suf? " Kini pak hasan yang bertanya.

Teacher & Slacker (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang