part 4

42 4 0
                                    



Suara ketukan pintu mengagetkan Ruka yang baru saja selesai berganti pakaian.

"Assalamu'alaikum? "

"Walaikum salam. " Jawab Ruka dari dalam saat ia membuka pintu.

"Astaghfirullah, bu Zahra? " Alangkah terkejutnya ia saat melihat Zahra ada di depan rumah nya.

"Kenapa kamu istighfar,  kamu pikir saya setan apa? " Ucap Zahra.

"Hee... Gak bu maaf, saya cuma kaget aja. Ada apa ya ibu kerumah saya? Kalau ibu mau bertemu Ayah saya dia tidak ada dirumah belum pulang kerja. " Ujar Ruka.

"Kamu gak lihat apa di luar sedang turun hujan? Saya kesini cuma mau numpang neduh kenapa emangnya gak boleh? " Celetuk nya.

Ruka berpikir sejenak tentang Zahra. "Lah, bukannya dia naik mobil dah? Kok neduh sih? Jadi penasaran gue? " Pikir Ruka.

"Woi, saya boleh neduh gak? " Seru Zahra.

"Iya, ya bu... Boleh-boleh. " Ruka mengangguk.

"Kalau boleh terus kenapa saya tidak di persilahkan masuk? Kamu mau saya membeku kedinginan di luar? " Ocehnya.

"Ehh... " Gumam Ruka.

"Minggir kamu kelamaan banyakan mikir kalau dirumah, kalau di kelas banyakan tidur. " Zahra dengan santai nya masuk ke dalam rumah Ruka.

Ruka masih menggaruk Kepala nya yang tidak gatal. Ia merasa gurunya sedang Memata-matai dirinya.

"Silahkan duduk bu, maaf ibu mau minum apa? " Ruka mencoba mencairkan suasana.

"Juz alpukat... " Jawab nya dengan mata jelalatan melihat seisi ruangan.

"Maaf bu, saya gak punya alpukat lagi pula ini kan cuacanya sedang turun hujan. Jadi kalau minum juz gak cocok aja. Bagaimana kalau teh saja bu? " Ujar Ruka.

"Ya sudah kamu tunggu apalagi? " Zahra mendelik.

Ruka segera pergi ke dapur dan membuatkan Teh manis hangat dan segera keluar menyuguhkan nya di depan Zahra.

"Silakan di minum bu, saya mau ke dapur lagi mau merebus mie instan. Ibu mau? Kalau mau saya buatkan sekalian. " Tawar Ruka.

"Hmm... Ya boleh lah, karena kamu memaksa. " Jawabnya.

"Hee.. "

"Haa, hee, haa, hee... Kenapa? " Ketus Zahra.

"Gak Apa-apa bu ya saya akan buatkan. " Ruka segera pergi ke dapur.

Setelah selesai makan mie instan. Mereka pun saling terdiam. Ruka membereskan mangkuk kotor dan segera mencucinya di wastafel.

"Kalau di lihat-lihat nih anak sebenarnya rajin, benar apa kata pak marno. Tapi kenapa kalau di sekolah malas banget yah? Harus gue selidiki nih. " Batin Zahra.

Setelah selesai mencuci Ruka kembali menghampiri Zahra kembali.

"Ruka, kamu tinggal sama siapa saja? " Tanya Zahra.

"Sama Ayah saja. " Jawab nya.

"Ibu atau saudara kamu yang lain? " Zahra meneguk teh.

"Saya anak tunggal dan ibu saya sudah meninggal. " Jawab Ruka.

"Hmm... Maaf. " Zahra menatap Ruka.

"Gak Apa-apa bu. " Ruka mencoba mencairkan suasana.

"Oh ya Ruka kamu bisa berbagi masalah kamu ke saya kalau kamu punya permasalahan baik di sekolah atau di rumah kamu bisa cerita kan kepada saya. Saya kan Wali kelas kamu. " Ujar Zahra.

Teacher & Slacker (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang