Sampai diparkiran,vano langsung memasangkan helm bogo berwarna biru ke naura.Naura menahan nafas melihat wajah vano sedekat ini.Naura menatap vano lekas,ia tersenyum tipis melihat wajah vano yang amat sempurna apalagi jika dilihat dari dekat seperti sekarang
Vano selesai memasangkan helm,ia kini juga tengah menggunakan helm fullfacenya.
Setelah duduk dimotor,vano mengisyaratkan naura untuk naik,naura naik ke motor vano yang lumayan tinggi itu dengan berpegangan pundak vano.
Tak lama motor vano melaju meninggalkan parkiran sekolah.Motor vano melaju sedang dengan naura yang dibelakangnya menikmati suasana sore.
Vano menoleh ke naura yang tengah memejamkan matanya menikmati angin yang berhembus"maafin gue naura,mungkin apa yang gue lakuin sekarang ke lo ga sesuai ekspetasi lo.Gue tahu lo orang baik,makanya lo ga pantas kalau bersanding dengan cowok brengsek kaya gue"gumam vano
Vano perlahan menambah kecepatan laju motornya membuat naura terpekik tertahan.Vano yang menyadari itu langsung membawa tangan naura ke pinggangnya.Naura tersentak melihat vano yang tiba-tiba menarik kedua tangannya untuk memeluknya.
Naura tersenyum tipis lalu menyenderkan kepalanya ke punggung tegap vano.Naura sangat senang sekarang,bahkan kebahagiannnya tidak bisa ia ungkapkan lewat kata-kata.
Ini seperti sebuah mimpi bagi naura,karena biasanya ia hanya bisa berkhayal melakukan hal se romantis ini dengan vano.Tapi hari ini,sore ini naura bisa merasakannya.
Tanpa mereka sadari seseorang mengikuti mereka dibelakang dengan tatapan yang sulit diartikan.
Tak lama motor vano berhenti dibasement sebuah apartement.Naura turun dan melepas helmya begitu juga dengan vano
"Lo tinggal disini?"tanya vano
"Iya mau masuk dulu?"tawar naura
"Emang boleh?"pertanyaan vano tadi membuat naura terkekeh pelan"Ya bolehlah masa ngga"naura berjalan menuju lift diikuti vano dibelakangnya
Orang yang sedaritadi mengikuti mereka berdua pun ikut juga masuk apartment,memantau mereka dari jauh
Naura mempersilahkan vano untuk masuk dan duduk.Naura pergi sebentar untuk membuatkan vano minuman.Setelah kepergian naura,vano meneliti apart naura yang minimalis.
Lalu matanya menelisik ke sekitar dan menemukan foto naura dengan ara.Vano menghampiri foto itu lalu menatap lekat kedua gadis yang berpose didepan kamera.
Naura kembali dengan membawa minuman dan sedikit cemilan untuk vano,mendapati vano yang masih memperhatikan foto-fotonya naura berdehem pelan membuat vano menoleh.
Vano kembali duduk lalu menatap naura"Lo deket banget ya sama ara?"tanyanya
"Ya seperti yang lo lihat sendiri.Gue dari kecil udah sama dia.Ortu kita juga deket makanya gue sama ara udah kaya saudaraan"jelas naura membuat vano mengangguk
"Lo tinggal sendiri disini?"tanya vano dibalas anggukan oleh naura.
"Ortu lo pada kemana emang?"mendengar pertanyaan vano membuat naura menghembuskan nafasnya pelan
"Bokap nyokap gue udah meninggal"terangnya membuat vano merasa bersalah menanyakan hal itu
"S-sorry gue ngga tau"
"It's okay"
"Em ara juga tinggal disini?"tanya vano
"Kadang-kadang sih dia nginep disini juga buat nemenin gue,ya pokoknya dia sering bolak-balik kesinilah"jelas naura seraya menatap vano
KAMU SEDANG MEMBACA
NAURA(ON GOING)
Teen Fiction(FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA) Apakah kamu pernah merasakan jika orang yang selama ini kamu cintai,justru memilih orang lain untuk dicintai.Parahnya orang itu adalah sahabat kamu sendiri. Sedih?pasti. Kecewa?pasti. Cemburu?iya. Marah?ia tak berh...