●Tigapuluhdua

121 10 4
                                    

Bel istirahat berbunyi,ara langsung bergegas keluar kelas untuk mencari keberadaan naura.

Sedari didalam kelas tadi,ara tidak tenang memikirkan nasib naura setelah tadi diusir oleh pak budi.Ara sempat menunggu kabar dari naura tapi ternyata gadis itu tidak membawa ponselnya.

Dan sekarang ara bingung mencari naura,ia pun berjalan mengelilingi sekolah untuk mencari naura.Lalu tak lama,matanya menyipit seperti mengenali seseorang yang sedang duduk dibawah pohon tak salah lagi itu naura.

Ara langsung menghampirinya,begitu sampai ara mengernyit melihat aland dan vano yang duduk bersama naura.Ara baru sadar kalau naura tidak sendirian

"Naura ternyata lo disini,gue cariin tau ngga"semprot ara

"Kalian ngapain disini?"ara beralih bertanya ke dua orang yang sedari tadi duduk bersama naura

"Suka-suka gue lah"balas aland tak santai

Ara memutar bola matanya malas,ia melirik vano yang hanya diam.Vano yang menyadari tatapan ara langsung menjawab"gue sengaja disini mau nemenin naura"jawab vano seraya menatap naura

Naura langsung salah tingkah dibuatnya.Sedangkan ara sempat tertegun sebentar sebelum akhirnya mengajak naura ke kantin

"Yaudahlah terserah lo pada,mendingan sekarang kita ke kantin,yuk naura"ajak ara dengan menggandeng tangan naura

Naura dan ara akhirnya pergi meninggalkan aland dan vano.Kedua cowo itu menatap punggung kedua gadis yang perlahan menghilang.

Aland menyenggol lengan vano membuat vano menoleh.Vano menaikkan alisnya tanda bertanya apa

"Sejak kapan lo jadi dekat sama naura?bukannya lo selalu menghindar dari naura?"tanya aland

Aland menyadari sikap vano ke naura berubah.Ia tahu betul kalau vano selalu menghindar bila ada naura,vano sangat risih bila didekati naura,bahkan aland sangat tahu kalau vano suka dengan ara bukan naura,lalu mengapa sekarang vano seperti mendekati naura?

"Siapa yang bilang,kalau gue selalu ngehindari naura?perasaan biasa aja"jawab vano santai

Aland masih tak yakin dengan jawaban vano"ngga usah ngeles no,gue tahu lo itu sukanya sama ara,dan lo bisa dibilang risih sama naura.Tapi kenapa sekarang lo kaya berusaha ngedeketin naura?"tanya aland

Vano hanya tersenyum miring membuat aland mencurigai sesuatu"apa jangan-jangan..."aland menggantungkan ucapannya

Vano sempat was-was,ia takut aland mencurigainya

"Lo..mulai suka sama.. naura?"tebak aland

Vano bernafas lega mendengarnya,ia kira aland akan mengetahui rencananya

Vano mengedikkan bahunya acuh"maybe"balasnya singkat lalu melenggang pergi meninggalkan aland yang masih bergeming dengan pikirannya.

Aland berkecamuk dengan pikirannya,bisa gawat kalau vano beneran mulai suka sama naura itu artinya semakin sulit dirinya memiliki naura.Bayangkan saja sekarang saingannya vano,pasti bisa ditebak naura bakal lebih memilih siapa.Tentu saja vano,jelaslah naura sudah menyukai vano sejak lama,naura juga gencar mendekati vano dan sekarang vano mulai ada rasa ke naura.

Sedangkan dirinya,hanya orang asing yang tiba-tiba berkenalan dengan naura.Yang tidak ada apa-apanya bila dibandingkan vano yang sangat berarti bagi gadis itu.

Aland tak ambil pusing,selama vano dan naura belum mempunyai hubungan,tak masalah baginya untuk memdekati naura juga.Aland tak boleh kalah dengan vano walaupun ia sedikit insecure kalau saingannya seperti vano,tapi aland mencoba percaya diri.

"Semangat aland,sebelum janur kuning melengkung,tak masalah"gumamnya menyemangati dirinya.

•••

Bel pulang berbunyi,siswa-siswi berbondong-bondong untuk pulang ke rumah.

Ara dan naura berjalan dikoridor hendak menuju ke parkiran.Tapi di tengah jalan,ada seseorang yang mencegahnya

"Naura"panggilan itu membuat naura menoleh dan mendapati vano menghampirinya

"Lo pulang naik apa?"tanya vano

Naura melirik ara sekilas"gue pulang sama ara

"Pulang bareng gue mau ngga?"ajak vano

Naura bingung,disatu sisi ia senang vano mengajaknya pulang bersama karena ini kesempatan yang bagus untuknya.Tapi disisi lain ia tak enak dengan ara karena biasa pulang dengannya.

Ara yang paham dengan naura langsung berbicara"sana ra lo pulang sama vano aja."

Naura langsung menoleh"trus lo?"

"Gapapa,lagian gue juga ada urusan sih sebenarnya"bohongnya

Naura menatap ara tak enak sedangkan ara memasang wajah yakin

Akhirnya naura menyetujui ajakan vano.Ia dan vano pun berlalu meninggalkan ara yang masih mematung di tempat.

Vano yang sudah berjalan dengan naura disebelahnya dengan sengaja merangkul bahu naura,membuat naura tertegun.Vano sempat menoleh sebentar ke belakang lalu tersenyum tipis.

Sedangkan ara melihat pemandangan didepannya merasa hatinya sakit.Tapi ia langsung menepis itu.

"Semangat ra lo harus bisa relain vano untuk naura"gumam ara

Next?

Jangan lupa vote dan komen




NAURA(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang