Naura menangis histeris dipelukan aland"aland hiks gue takut"lirih naura
Aland yang merasa bersalah karena sudah menjahili naura pun memeluk tubuh naura berniat menenangkan
"Cup cup udah jangan nangis lagi.Setannya udah ngga ada kok"ucap aland dengan tangan yang terus mengusap punggung naura
Naura perlahan mendongak menatap aland"beneran?"tanya naura.Aland mengangguk.
Naura mengintip disekitarnya dan benar tidak ada apa-apa.
Naura menghembuskan nafasnya lega"ehem betah banget meluk gue,gue tahu kok tubuh gue itu pelukable"ucap aland dengan pdnya
Naura yang tersadar langsung turun dan langsung memasang ekspresi jijik"heh denger ya,gue juga sebenarnya ogah meluk lo"ucap naura
"Ohh ogah tapi tadi betah banget tu udah mirip koala"ledek aland
"Heh lo ngatain gue kayak koala hah?"naura tak terima
"Lo berani sama gue?lo belum tau gue itu dulu sabuk hitam?"naura menatap tajam aland
Aland hanya terkekeh melihat tingkah naura yang seperti menantangnya
"Ngga percaya gue,kalau orang kaya lo bisa jago bela diri"
"Ohh lo mau lihat jurus gue hah?lo mau minta jurus apa?sini gue jabanin"
Aland terbawa terbahak-bahak"kok lo malah ketawa sih?"kesal naura
"Hahaha lo lucu tau ngga?"
"Gue tahu sebenarnya lo takut kan sama gue?"tebak naura
"Gue takut sama lo?sorry bahkan lo bukan tandingan gue"balas aland
"Udah deh gue mau ke bawah"aland beranjak pergi
"Ngga mau ngaku lagi lo.Bilang aja kalau lo itu takut kalah tanding sama gue.Pake acara ngeles lagi"sinis naura
Aland yang tadi sudah berdiri hanya menatap naura sebentar lalu memilih untuk pergi daripada menyahuti naura
Naura yang ditinggal pergi begitu saja oleh aland pun menggerutu sebal."nyebelin banget sih tu orang"gerutu naura.
~~~
Sementara dilain tempat,ara dibuat bingung melihat apart naura yang kosong tanpa ada penghuninya.Ia mengecek seluruh sudut ruangan tapi tak kunjung menemukan keberadaan naura.Dan yang paling membuat ara kesal gadis itu meninggalkan ponselnya diatas nakas.Lalu sekarang ara harus mencari naura kemana?
"Ya ampun naura..lo kenapa ceroboh banget sih"keluh ara
"Lo pergi tapi ponsel lo tinggal,trus gimana gue tahu keberadaan lo naura.."
Semalam ara menelepon naura berkali-kali tapi tak ada satu panggilan pun yang terjawab.Di spam ribuan kalipun hanya centang satu yang tertera.
Ara uring-uringan semalaman memikirkan naura yang ponselnya tidak aktif.Entah mengapa perasaannya tidak enak,tapi ara mencoba berpikir positif siapa tau ara ketiduran.
Paginya ara langsung bergegas ke apart naura untuk memastikan sahabatnya itu baik-baik saja.Tapi melihat apart naura yang kosong membuat ara jadi memikirkan hal yang tidak-tidak.
Tanpa membuang waktu lagi ara pergi dari apart untuk mencari naura.Walaupun ia sendiri bingung harus mencari kemana,tapi ia harap naura baik-baik saja sekarang.
Ara memberhentikan mobilnya disebuah taman yang dekat dengan apart naura.Entah filling nya benar atau tidak kalau naura ada disini,ara akan mencarinya mulai dari sini.
Ia memarkirkan mobilnya dan turun dari mobil.Ia mulai menyusuri taman dengan seksama.
Setelah 15 menit lamanya ia berkeliling dan tak kunjung menemukan naura,ia memilih beristirahat dahulu dengan duduk disebuah bangku yang berada dibawah pohon beringin.
Ara mengipasi wajahnya karena keringatnya yang bercucuran.Tiba-tiba pipinya dingin akibat minuman yang ditempelkan ke pipinya.Ia pun menoleh dan mendapati vano yang berdiri disebelahnya seraya tersenyum manis.
Ara tentu saja kaget,mengapa ada vano disini?oh pikiran macam apa itu?jelas vano bisa ada disini kan ini tempat umum.
"Vano?"
"Lo ngapain disini sendirian?"tanya vano seraya duduk disebelah ara
"G-gue lagi ngadem aja disini"balas ara.
Semenjak kejadian dimana vano sempat menyatakan cintanya ke ara waktu kemah lalu,ara sedikit menghindar dari vano dan sekarang ia dan vano duduk sedekat ini rasanya canggung sekali.
Bukan tanpa alasan ara menghindari vano,hanya saja ara ingin menjaga perasaan naura dan tentu saja ara berusaha melupakan perasaannya ke vano.
Ingat bukan kalau ara sebenarnya mulai tertarik dengan vano?
"Nih minuman buat lo,kayanya lo kecapekan banget"ucap vano seraya menyodorkan minuman yang ia pegang
"Ngga usah gue bisa beli sendiri kok"tolak halus ara
"Udah ambil aja,gue ikhlas kok"paksa vano
Ara mau tidak mau menerimanya.Merasa canggung dengan vano,ara memilih untuk segera pergi dari sini
"Ehm van,gue duluan yaa"pamit ara
"Loh?kok udah mau pergi aja?padahal kita belum ngobrol banyak"
"Lain kali mungkin,soalnya gue buru-buru"
"Oh yaudah hati-hati"ucap vano dengan raut wajah kecewa
"Btw thanks minumannya,gue duluan"pamit ara dan segera melenggang pergi
Vano menatap punggung ara yang berjalan menjauhinya.Dirinya pasti bisa mendapatkan ara.
"Gue tau sebenarnya lo suka sama gue ra,tapi lo lebih mentingin sahabat lo ketimbang perasaan lo sendiri"gumam vano pelan menatap kepergian ara
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
NAURA(ON GOING)
Ficção Adolescente(FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA) Apakah kamu pernah merasakan jika orang yang selama ini kamu cintai,justru memilih orang lain untuk dicintai.Parahnya orang itu adalah sahabat kamu sendiri. Sedih?pasti. Kecewa?pasti. Cemburu?iya. Marah?ia tak berh...