●Empatbelas

145 8 0
                                    

Happy Reading

Jangan lupa vote

Naura dan ara sibuk mendirikan tenda dengan teman kelompoknya.Sama dengan halnya para cewek-cewek,vano dan aland pun sibuk mendirikan tenda yang letaknya tak jauh dari tenda milik naura dan ara.

"Huftt akhirnya selesai juga.Capek banget gue"keluh naura

"Iya istirahat dulu kali yaa.Bentar lagikan kita bakal main game"

Memang betul mereka sampai disana sudah hampir sore.Makanya mereka disuruh mendirikan tenda dan istirahat sejenak untuk tenaga buat games nanti malam.

Naura dan ara selonjoran didalam tenda dengan yang lainnya.

"Ra kita jalan-jalan keliling sebentar yuk.Lihat-lihat disini ada apa aja"ajak naura

"Yuk daripada selonjoran gini doang"

"Kalian mau ikut ngga?"ajak naura ke teman lainnya

"Ngga deh.Gue masih capek banget"

"Yaudah yuk ra kita berdua aja"

Naura dan ara keluar tenda dan berjalan-jalan disekitaran.Saat tengah mengobrol dengan ara,ada seseorang yang meneriaki nama ara kencang.Membuatnya keduanya menoleh

"Ara"

Naura dan ara menoleh mendapati vano yang berjalan menghampiri mereka dengan senyum yang mengembang.

Naura memutar bola matanya malas dan kesal melihat vano yang hanya memanggil ara.Sedangkan dirinya?tidak lihatkah vano kalau ara tidak sendirian?Ada naura disampingnya.

Dugaan naura mungkin memang benar kalau vano menyukai sahabatnya.Lalu bagaimana kabar perasaannya?apa hatinya akan menjadi korban cinta segitiga?

"Kamu ngapain disini?"tanya vano

"Gue sama naura lagi jalan-jalan aja"balas ara

Mendengar jawaban ara vano melirik ke arah naura dan menyapanya

"Eh ada lo juga ternyata"

Naura mengangkat salah satu sudut bibirnya,berdecih pelan ketika vano baru menyadari keberadaannya.

Hello emang badan gue sekecil semut apa?sampe ngga kelihatan.Bilang aja cuma mau nyapa ara.Sok-sok an ngga ngelihat gue~batin naura kesal

Perasaan naura ke vano sekarang berbeda.Walaupun dirinya masih suka sama vano tapi ketika melihat vano yang bermuka sok manis depan ara membuatnya tidak suka.

"Kalian mau jalan-jalan kan?gue boleh ikut ngga?"vano menatap mereka dengan tatapan berharap

Ara melirik ke arah naura untuk membuat keputusan.Sedangkan yang ditatap juga melirik ke arah ara.

Naura berpikir jika ia mengijinkan vano untuk ikut maka vano akan jadi lebih dekat ke ara.Tidak bisa dibiarkan itu terjadi.

"Ekhem.Maaf vano bukannya kita ngga ngebolehin lo ikut.Tapi kita pingin ngobrol berdua mbahas masalah penting.Jadi lain kali aja yaa"ucap naura

NAURA(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang