•Empatpuluhdua

73 6 0
                                    

Pagi hari yang cerah ini,terlihat Naura sedang buru-buru keluar dari apart nya untuk mencari taxi atau angkot yang lewat.

Gadis itu lupa jika hari ini,ia ada jadwal kuliah pagi dan sialnya Vano sang kekasih tidak dapat menjemputnya lantaran cowok itu ada meeting.

Ya Vano memang tidak melanjutkan untuk kuliah,cowok itu memilih meneruskan perusahaan milik papahnya.

Tak lama taxi pun lewat,Naura bersyukur akan hal itu.Ia pun segera memberhentikan dan menaikinya.

Sepanjang menaiki taxi,Naura berharap dosen yang mengajar kelasnya belum masuk.

"Pak bisa cepet sedikit ngga?saya buru-buru soalnya"desak Naura tak sabar.

"Iya mbak,ini juga sudah cepet"

Dibelakang kemudi,Naura masih menggerutu lantaran ia justru kejebak macet.

"Aduhh macet segala lagi"keluhnya.

Jika Naura masih menunggu di dalam taxi,dipastikan ia akan telat.Akhirnya ia memutuskan keluar dari taxi.

"Pak saya turun disini aja deh,ini uangnya.Terima kasih ya pak"ujarnya sambil buru-buru keluar.

"Mbak kembaliannya belum"teriak sang sopir.

Naura yang sudah berlari menoleh"ambil aja pak"balasnya sambil berteriak.

Naura menyusuri trotoar jalanan sambil matanya mencari ojek yang biasa mangkal dipinggiran jalan.

Namun sialnya,tak ada satu ojek pun yang ada disitu membuat Naura menghela nafasnya.

Tin tin tin

Naura menoleh mendapati sebuah motor berhenti didepannya.

Alis Naura mengkerut melihat pengendara sepeda motor itu turun lalu menghampirinya.

"Maaf,ada apa ya mas?"tanya Naura dengan tatapan penuh was-was pada laki-laki asing didepannya.

Laki-laki itu membuka kaca helm fullface nya lalu terlihatlah wajah yang sangat Naura kenali.

"Elo!"pekik Naura.

"Di luasnya Jakarta ini,kenapa harus selalu Lo yang gue lihat?"gerutu Naura.

Sedangkan laki-laki dihadapan Naura hanya terkekeh geli"mungkin kita jodoh kali"ucapnya ngasal.

Naura langsung mendelik"dih amit-amit gue berjodoh sama Lo,najis!"gadis itu langsung meninggalkan Aland yang masih terdiam.

"Eh tunggu..Lo kenapa buru-buru amat sih?"cegah Aland seraya menarik pergelangan tangan Naura.

"Apaan sih pegang-pegang.Gue buru-buru karena ada kelas pagi"

"Yaudah bareng gue aja,sekalian juga gue mau ke kampus"tawar Aland.

Naura langsung menolak tawaran Aland mentah-mentah"Ogah,mending gue telat masuk kelas daripada harus ke kampus bareng sama Lo"

"Oke,tawaran gue cuma sekali,Lo yakin ngga mau bareng gue?"

Naura tampak berpikir sebentar.Sejujurnya Naura takut di marahi dosennya yang kata orang-orang killer itu jika terlambat.Tapi masa iya harus boncengan sama Aland?

Dilihat-lihat juga sedari tadi tak ada satu pun ojek yang mangkal disekitaran jalan,mau naik angkot percuma juga karena pasti terjebak macet.

"Gimana?mumpung gue lagi baik hati hari ini nih makanya gue nawarin Lo.Tapi kalo ngga mau yaudah gapapa.Gue duluan"

Aland sudah bersiap berjalan menuju motornya tapi langsung berhenti ketika mendengar suara dari arah belakang"Tunggu..yaudah gue nebeng"cicit Naura dengan nada ketus.

Aland mengangkat satu alisnya"beneran nih mau nebeng sama gue?"

"Iya,udah ayo buruan.Nanti gue bisa telat"tukas Naura seraya menggeret lengan Aland menuju motor laki-laki itu.

Saat sudah naik ke atas motor Aland,Naura menyatukan alisnya melihat cowok itu belum menjalankan motornya.

"Udah ayo jalan!"

"Pegangan dulu,ntar Lo kalo jatuh nyusahin gue lagi"

"Gausah modus Lo ya"tukas Naura

Aland berdecak"nih cewek dibilangin ngeyel banget sih,yaudah terserah Lo"

Aland dengan sengaja mengegas motornya tiba-tiba membuat Naura hendak terjungkal ke belakang.

"Setan!Lo sengaja mau bikin gue jatuh?"tangan Naura menggeplak lengan cowok itu cukup keras.

"Makanya pegangan bodoh biar ngga ngejungkel"

Terpaksa Naura berpegangan pada baju yang Aland kenakan.

Motor pun melaju.Saat diperjalanan Aland menambah kecepatan laju motornya membuat Naura tanpa sadar memeluk punggung Aland.

"Woy Lo kalo mau mati,jangan ngajak-ngajak gue sialan!"umpat Naura sambil berpegangan erat takut terjatuh.

Aland melirik wajah Naura melalui spion lalu terkekeh geli melihat raut gadis itu ketakutan.

"Lo bilang apa?gue ngga denger"Aland pura-pura tidak mendengar membuat Naura mati-matian menahan emosinya untuk tidak menggeplak kepala Aland saat ini juga.

Naura bersumpah sudah sampai di kampus nanti,ia akan menghajar cowok stres ini.

Tak mungkinkan dia memukul Aland sekarang,bisa-bisa cowok itu oleng dan dia ikut terjatuh juga.

Tak berselang lama,akhirnya mereka tiba di kampus,Aland pun menghentikan motornya di parkiran kampus.

Buru-buru Naura turun dari motor Aland lalu langsung memukuli Aland bertubi-tubi.

Aland yang posisinya masih menaiki motornya berusaha menahan keseimbangannya karena menahan berat motor sekaligus pukulan dari Naura.

"Udah woy ntar gue jatuh"ucap Aland sambil terus menghindari geplakan dari Naura.

"Bodo amat,gara-gara Lo perut gue mual tahu ngga,kampret Lo!"

"Rasain nih"gadis itu mencubit keras lengan berotot Aland membuat sang empu meringis.

"Awshh sakit Nau,lepasin"Aland memohon ampun pada gadis itu agar melepaskan cubitannya.

Demi apapun cubitan gadis itu pedasnya minta ampun.Aland yakin pasti langsung memerah ini.

"Makan tuh sakit!makanya jangan main-main sama gue!"gertaknya lalu pergi begitu saja meninggalkan Aland yang masih mengusap lengannya yang memerah bekas cubitan gadis itu.

"Gila bringas banget tuh cewe"ringis Aland.

Sebenarnya pukulan Naura tadi tidak begitu sakit,tapi cubitan gadis itu tidak main-main,buktinya sampai merah begini.

Yuhuu akhirnya update setelah sekian abad menghilang dari bumi

i'm sorry for the readers "NAURA"🙏

Belakangan kemarin,aku sibuk sama uprak,US dan sebagainya jadi tidak sempat buat lanjutin cerita ini.I hope you understand🤗

Thank you


















NAURA(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang