●Enam

167 11 0
                                    

Happy Reading

Jangan lupa vote

Motor vano berhenti disebuah cafe yang kebetulan ada dipinggir jalan yang ia lewati

"Kok berhenti sih?"tanya ara bingung

"Gue laper"jawab vano singkat

Vano turun dari motornya melangkah,menyadari ara yang masih berdiri disamping motornya membuatnya balik lagi

"Ngapain masih disini?"

"Yang mau makan kan lo,jadi gue nunggu disini aja"

Vano mengenggam tangan ara membuat ara menatap vano tajam

"Gue ngga mau masuk vano"ara kesal

Vano menyeret ara masuk dan mendudukan ara dibangku.

"Pesen"vano menyodorkan buku menu makanan

"Gue ngga laper"ucap ara acuh

Vano langsung memesan makanan tanpa meminta persetujuan dari ara

Ara berdecih tidak suka melihat sikap vano yang suka memaksa.Sedangkan vano terus menatap ara datar.

Ara merasa risih terus diperhatikan oleh vano.Selain risih jujur ia juga salting.

"Ngapain sih lo ngelihatin gue gitu?minta dicolok matanya"ujar ara judes

"Emang lo ngerasa gue lihatin?"tanya vano menggoda

Ara mengumpat didalam hati.Padahal jelas-jelas vano menatap dirinya tapi ia malah beralasan.Dasar cowok

Naura mengendarai mobilnya santai.Menikmati senja sore yang indah.Sore ini dirinya akan bertemu kedua orang tuanya.

Mobil naura berhenti disebuah pemakaman.Ya naura datang untuk berziarah dimakam orang tuanya.Sebelum turun dari mobil ia menarik nafasnya berjanji untuk tidak menangis kali ini.

Dengan membawa bunga yang sudah ia beli tadi.Kakinya melangkah menghampiri gundukan tanah dengan batu nisan yang mengukir nama orang tuanya.

Putranto ayahnya dan marissa ibunya.Nama itu selalu ada didalam hati naura.Walaupun raga mereka sudah tidak ada tapi jiwa mereka masih menemani naura.

Naura menekuk lututnya memeluk dua gundukan tanah yang bersebelahan.Seketika air matanya menetes.Dirinya mengingkari janjinya tadi untuk tidak menangis.

"Naura kangen sama kalian"naura mengusap batu nisan keduanya

"Kalian baik-baik aja kan disana?ayah dan ibu bahagia kan disana?"tanya naura seakan tengah mengobrol

"Ayah,ibu asal kalian tau,hiks naura rindu dengan kalian.Mengapa kalian pergi begitu cepat?Mengapa tuhan mengambil nyawa kalian?kenapa bukan naura aja?naura rela menggantikan posisi kalian"naura terisak

"Ayah,ibu naura kesepian sekarang.Kakek dan nenek juga ninggalin naura yah bun"bahu naura bergetar hebat

"Semua ninggalin naura.Naura salah apa?sampai tuhan ngambil kalian semua dari naura?"

NAURA(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang