Naura pagi ini berangkat bersama Vano,karena pagi-pagi sekali cowok itu yang sekarang sudah resmi menjadi pacarnya itu sudah menjemputnya.
Setelah turun dari motor,Vano dan Naura berjalan bergandengan tangan membuat mereka menjadi pusat perhatian.
Semua murid bertanya-tanya mengenai hubungan Naura dan Vano.
Eh lihat itu,Vano sama Naura pacaran yaa?
Dilihat-lihat mereka cocok juga yaa
Gila mereka serasi banget..
Begitulah omongan-omongan yang Naura dengar selama berjalan bergandengan dengan Vano.
Naura tersenyum ketika mendengar banyak yang bilang jika ia dan Vano sangat cocok bahkan serasi.
Sampai didepan kelas Naura,Vano melepaskan tangannya.
"Semangat belajarnya ya cantik,nanti bel istirahat aku samperin kamu,kamu jangan ke kantin dulu"pesan Vano seraya merapikan rambut Naura.
Naura hanya mengangguk dan tersenyum,ia masih belum terbiasa dengan sikap romantis Vano.
"Kamu jangan bolos ya"ujar Naura pada Vano.
"Iya sayang"balasan Vano membuat semburat merah di pipi Naura muncul.
"Udah sana masuk kelas"suruh Vano.
Naura mengangguk dan langsung masuk ke kelasnya.Setelah melihat Naura masuk,Vano juga pergi menuju kelasnya.
Tanpa ada yang menyadari,jika ada seorang gadis yang menahan sesak melihat kedekatan antara Vano dengan Naura.
Naura berjalan menuju bangkunya"Pagi Ara"sapa Naura.
"Pagi,tadi itu Vano?"tanya Ara ragu-ragu.
Naura mengangguk"Iya,eh Ara gue punya berita bagus nih"
"Apa?"
"Coba tebak dulu dong,menurut lo apa?"
Ara berdecak"mana gue tahu Naura,kan Lo belum ngasih tahu"
"Ya makanya Ara coba tebak dulu apa"
"Lo tadi dijemput Vano?"tebak Ara.
Naura menggeleng"eh itu bener juga sih,tapi berita bagusnya bukan itu"
"Terus apa?"
Naura mendekat ke Ara lalu berbisik"semalem Vano nembak gue dong"
Ara mengerutkan dahinya"nembak?kok Lo ngga mati?"
Naura memberenggut kesal lalu menjitak kepala Ara"maksud gue bukan itu"
"Nembak yang dimaksud itu nyatain perasaan cinta"
"Oh"respon Ara.
Naura mendelik"kok respon Lo cuma"oh"doang sih?"
"Ya terus gue harus apa?harus guling-guling didepan Lo gitu?"kesal Ara.
"Ya ngga gitu juga kali.Tapi Lo ngga mau ngasih selamat gitu ke gue.Karena kan gue udah berhasil pacaran sama Vano,berarti usaha gue selama ini ngga sia-sia"
"Yaudah sini tangan Lo"Ara menjabat tangan Naura.
"Selamat ya Naura Safira karena sekarang Lo udah jadi pacarnya Vano.Gue harap Lo langgeng sama dia.Gue ikut seneng kalo lo juga seneng,meskipun sebenarnya hati gue sakit"lirik Ara di akhir kalimatnya.
"Apa Ara?tadi yang terakhir Lo ngomong apa?"Naura tak paham karena di akhir kalimat Ara bergumam tidak jelas.
"Ngga,emang terakhir gue ngomong apa?"Ara justru balik bertanya.
"Tadi gue kaya sempet denger Lo ngomong sesuatu"
"Salah denger kali Lo"
Naura mengangguk,lalu ia memeluk Ara"Makasih ya Lo selalu dukung gue.Lo emang sahabat terbaik yang gue punya"
Ara membalas pelukan Naura tak kalah erat"gue juga bersyukur punya sahabat kaya lo"
~~~
Bel istirahat berbunyi,Naura dan Ara hendak keluar kelas untuk menuju ke kantin.
Didepan kelas ternyata sudah ada Vano dan Aland.
"Eh Vano kamu kok disini?"tanya Naura sambil menghampiri Vano.
Vano tersenyum sambil mengusap pucuk kepala Naura"sengaja nungguin kamu,biar ke kantin bareng"jawab Vano.
Naura tersenyum mendengarnya,Vano melirik ke arah Ara sebentar lalu menggenggam tangan Naura"yuk ke kantin"ajaknya dibalas anggukan oleh Naura.
Naura dan Vano sudah berjalan mendahului meninggalkan Aland dan Ara yang masih memandangi pasangan kekasih itu.
Ara menyenggol lengan Aland"Cemburu ya lo?"ledeknya.
Aland mendengus"Apaan sih,amit-amit gue cemburu"
Ara mencibir"Masa?gue lihat-lihat Lo kaya suka sama Naura"
Aland meraup bibir Ara membuat gadis itu mendengus.
"Sembarangan Lo kalo ngomong,ngga elit banget kalo gue suka cewek modelan kaya temen Lo itu"kata Aland.
"Kalo suka bilang aja kali daripada ntar nyesel"kata Ara.
"Kaya gue.."tambah Ara lirih.
"Gajelas Lo"setelah mengucapkan itu,Aland pergi begitu saja.Ara pun akhirnya ikut menyusul.
Sampai di kantin mereka makan diselingi obrolan dan candaan seperti biasa.
Tapi dari keempat orang,yang sering berbicara hanya Naura dan Vano.Sedangkan Ara dan Aland memilih menyimak obrolan mereka.
"Sayang nanti pulang sekolah,temenin aku ke mall dulu ya,aku mau beli baju "ujar Vano.
"Boleh,aku juga dah lama ngga main ke mall"
"Yaudah nanti kita sekalian nonton aja"saran Vano.
Naura pun mengangguk semangat.Vano yang gemas pun mengacak-acak rambut Naura membuat gadis itu menggerutu sebal.Sedangkan dua orang yang sedari tadi mendengarkan obrolan mereka hanya menatap dua insan yang bermesraan itu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Beruntung banget dia bisa dapetin lo,andai gue yang diposisi itu"
"Ngelihat Lo ketawa,bikin gue ngebayangin seandainya gue orang yang menjadi alasan Lo bahagia"
Itulah ungkapan dalam hati dua orang itu.
Terkadang cinta itu tidak harus memiliki,melihat orang yang kita sayangi bahagia saja,itu sudah cukup.
Next ngga nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
NAURA(ON GOING)
Teen Fiction(FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA) Apakah kamu pernah merasakan jika orang yang selama ini kamu cintai,justru memilih orang lain untuk dicintai.Parahnya orang itu adalah sahabat kamu sendiri. Sedih?pasti. Kecewa?pasti. Cemburu?iya. Marah?ia tak berh...