Friends

788 65 3
                                    

Mobil eren melaju ke sebuah bangunan praktek dokter kecantikan.

Saat eren dan mikasa masuk ke dalam, mereka disambut oleh seorang seperti dokter wanita.

Dia sangat cantik, dokter itu memberi hormat kepada eren.

"Selamat datang tuan muda, apa ada yang bisa saya bantu untuk tuan muda?" tanyanya lembut.

"Kenalkan dia adalah pacarku, mikasa, aku ingin kau mengajarinya berdandan seperti anak kuliahan dan beri dia make up yang cocok, beberapa skincare yang cocok juga, aku yang akan membayarnya" perintah eren.

"Baik tuan muda" jawabnya dan langsung membawa mikasa ke dalam.

Selama 2 jam eren menunggu akhirnya mikasa keluar, dan dia sudah sangat cantik.

Dandanan yang diberikan sangat natural, tidak perlu memoles banyak, mikasa memang sudah cantik, hanya memberi bedak dan lipstick dengan warna pink merona, mikasa tampak seperti orang berkelas.

Setelah keluar dari tempat praktek kecantikan itu, mereka melajukan mobilnya ke kampus, sesampainya di kampus, eren menghadap ke mikasa.

"Dengar, bersikaplah sewajarnya, jangan panggil tuan muda tapi eren, perkenalkan dirimu apa adanya, yang terakhir tetap di sampingku, mengerti?" katanya.

"Baik eren" jawab mikasa serius.

Mikasa tak terlalu memusingkan apa yang dikatakan eren, dia terlalu senang memakai pakaian baru dan terlalu senang berada di kampus yang sangat mewah ini.

Eren menggandeng tangan mikasa, mikasa hanya diam, dia juga takut tersesat karena luas dan ramainya tempat ini, di pikiran mikasa hanya kebahagiaan.

Eren mengambil ponselnya dan mulai menelfon seseorang.

"Armin, dimana kau? aku di parkiran mobil, apa kau sudah mengambilkanku formulir pendaftaran?" tanyanya gusar.

"...."

"Baik, aku tunggu" jawabnya lagi.

10 menit kemudian, datanglah seorang laki-laki sepertinya umurnya tak jauh beda, rambutnya bewarna kuning dan dia terlihat sangat baik.

"Eren, kau disini, ayo yang lain sudah menunggu" Katanya.

"Armin, perkenalkan ini pacarku, mikasa" kata eren.

"Ah, aku armin, aku adalah sahabat masa kecil eren, kami selalu bersama" armin memperkenalkan diri.

Setelah itu mereka masuk bersama ke sebuah kantin.

"Eren, untuk apa kita ke kantin" tanya mikasa polos.

"Ah begini mikasa, karena hari ini baru pendaftaran, kami mengisi formulir pendaftaran disini sambil nongkrong, kami juga menunggu eren agar bisa sekelas, kau juga ambil jurusan akuntan bukan?" jelas armin.

"I-iya" jawab mikasa.

Setelah sampai di sebuah meja panjang, mikasa melihat ada beberapa anak yang duduk sambil minum-minuman segar, sepertinya mereka adalah teman eren.

"Teman-teman, perkenalkan dia adalah pacarku, Mikasa Ackerman" kata eren.

Teman-temannya kaget.

"Wah aku historia reiss, salam kenal mikasa, yang berambut coklat itu sasha blouse, sebelahnya ada ymir, dan yang duduk bersama armin arlert itu adalah annie leonhart pacarnya armin, sebelah mereka ada jean kristein dan connie spinger" celoteh historia riang.

Semua mengucap salam ke mikasa dan mikasa membalasnya.

Eren dan mikasa duduk, lalu diberi formulir pendaftaran oleh armin.

"Baiklah teman-teman segera isi, lalu kita kumpulkan bersama, aku akan minta pada bagian admin agar kita bisa sekelas lagi" kata armin.

Eren dan mikasa mulai mengisi, teman sekelas eren adalah teman dari SD, mereka berasal dari sekolah elit dan sampai SMA bersama, tidak seperti mikasa yang dari sekolah biasa, tapi semuanya tidak perduli, tak ada yang berani mengomentari eren, lelaki itu selalu melakukan apapun yang dia mau, dan bila ada yang berani mengusiknya, besoknya orang itu tak ada di dunia lagi.

Setelah selesai armin yang mengumpulkan semua berkas dibantu annie.

"Apa kau mau minum? kau sudah melewati waktu yang panjang" tanya eren.

"Ah ya aku mau minum" kata mikasa.

Tapi mikasa membelalakan matanya, pasalnya daftar menu disana bahkan hanya untuk sebuah minuman seharga 750 yen (setara 100.000 rupiah). mikasa tak membawa uang sebanyak itu.

"Jangan khawatir, aku tak akan memotong gajimu" bisik eren.

"Baik, aku pesan orange jus, sepertinya itu sangat menyegarkan di siang hari ini" kata mikasa.

Setelah memesan, teman-teman eren mulai berbicara satu sama lain.

"Teman-teman aku dan mikasa pergi dulu" kata eren sambil bersiap-siap.

"Eh mau kemana?" tanya sasha.

"Kami mau shoping di mall terdekat" jawab eren.

Semua kaget lagi.

"Tak biasanya kau mau diajak shoping? ada apa denganmu eren?" tanya connie meremehkan.

"Handphone mikasa hilang kemarin, aku akan membelikannya yang baru, jadi kami akan pergi sekarang" jawabnya lagi.

"Ah kalau begitu mari kita berangkat bersama, bukankah seru?" tawar ymir.

Semua menggangguk, eren juga tak menolak, akhirnya mereka pergi bersama.

Teman-teman eren yang notabene dari keluarga yang mampu, pasti sangat suka foya-foya pikir mikasa. mau tidak mau dia harus menyesuaikan diri, kelihatannya semua teman eren baik dan rata-rata periang untuk yang cewek.

Tak seperti eren, sorot mukanya sangat kaku, sedari pagi, mikasa belum melihat eren tersenyum. lagi-lagi mikasa tak menghiraukannya selama semua gratis, mikasa akan menjalani pekerjaan ini sepenuh hati.

Sampai di parkiran ternyata semua temannya memakai mobil, Armin bersama annie, connie bersama sasha, Ymir bersama historia, sedangkan jean mengendarai sendiri.

Mereka keluar parkiran bersama dan melaju menuju mall. baru kali ini mikasa masuk mall.

Saat berjalan memasuki mall, eren menggandeng tangan mikasa, mikasa benar-benar tak keberatan, toh ini masuk dalam daftar pekerjaan, lagipula mikasa juga agak canggung.

Sampai di lantai 4 dimana lantai itu dipenuhi oleh berbagai outlet Hp dengan merk terkenal, eren membawa mikasa masuk ke salah satunya.

"Kau mau yang mana, pilihlah" kata eren.

Mikasa mendekatkan mulutnya ke telinga eren membisikan sesuatu.

"Aku tak seberapa paham mengenai merk Hp, bisa tolong kau pilihkan saja?" tanyanya pelan.

Eren mengangguk dan mulai memilih Hp yang ada, hingga akhirnya dia melihat ada Hp dengan warna pink. eren berpikir ini akan sangat cocok untuk mikasa yang lembut pikirnya.

"Bungkuskan yang ini" kata eren pada penjaga.

Mikasa berbisik lagi "boleh aku membelikan untuk orang tuaku? agar aku bisa menghubungi mereka, kau bisa memotong gajiku" tanyanya pelan.

Eren langsung memilihkan Hp biasa yang cocok untuk para orang tua tapi masih mahal menurut mikasa. mikasa diajarkan cara memakai Hp barunya itu dan eren juga membelikan nomer baru agar mikasa dapat di hubungi.

***

Akhirnya sudah terbalas janji dua chapter.

Besok akan aku upload 1 chapter dengan judul yang sama, karena ini masih bersambung ya..

Jangan lupa vote dan like nya ya temen-temen

Makasih... ^_^

My boyfriend is a PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang