Help

373 45 26
                                    

Di kediaman mikasa.

Mikasa dan jean baru saja sampai dirumah mikasa, tepatnya rumah orang tua mikasa.

"Apa kau yakin akan tidur sendirian dirumah?" tanya jean khawatir.

"Tidak apa, aku sudah terbiasa" jawab mikasa lemas.

"Kalau kau takut, aku bisa tidur di sofa ruang tamu untuk menemanimu" usul jean lagi.

"Tidak usah repot-repot jean, aku tidak apa-apa" jawab mikasa lagi.

"Kau.. belum makan malam mikasa, bagaimana bila kita mencari makan sebentar lalu kau bisa pergi tidur dengan nyenyak" ajak jean kembali.

Mikasa menghela nafas panjang, dia tau jean sangat mengkhawatirkannya, namun mikasa tak ingin merepotkan jean.

Mikasa sama sekali tak menyalahkan siapapun atas kecelakaan eren, ataupun historia dan jean, mereka teman baik mikasa.

Mungkin bila perempuan lain akan mengganggap ini semua salah jean yang selalu ikut campur dalam urusan mikasa dan eren.

Namun mikasa sama sekali tak menyalahkan jean yang membuatnya dipindahkan ke apartemen lain dan membuat eren kalut.

Mikasa menatap jean dengan tatapan sedih, "aku baik-baik saja jean, aku akan makan sendiri dirumah, ini sudah biasa" jawab mikasa lesu.

Jean yang menatapnya sungguh tak berdaya, dia meneguk ludahnya.

Bibir mikasa sangat menggoda saat sedih membuatnya tak tahan melakukan sesuatu padanya.

Tangan jean mulai keatas kepala mikasa.

Mikasa diam saja diperlakukan jean seperti itu karena dia terlalu kaget.

Jean mendekatkan kepalanya menuju kepala mikasa perlahan.

"J-jean.." panggil mikasa.

Jean memalingkan wajahnya ke bahu mikasa, dia membenamkan kepalanya di bahu mikasa tersebut.

Dia memindahkan tangannya ke belakang pinggang mikasa dan menarik mikasa untuk mendekat ke badannya.

Jean memeluknya dengan sangat erat dan seakan tak mau lepas.

Mikasa binggung apa yang harus dia lakukan.

Tiba-tiba mikasa mendengar jean berbicara pelan "kalau kau dalam kesulitan, perayalah aku selalu akan ada untukmu, mikasa" kata jean dalam.

Mikasa tersenyum dan membalas pelukan jean lalu melepasnya.

"Terimakasih dan maaf jean" jawab mikasa.

Mikasa segera keluar dari mobil jean dan masuk ke rumahnya.

Jean menatap kepergian mikasa sendu.

"Andai, kita lebih cepat bertemu, aku pasti akan memperlakukanmu lebih baik daripada eren" kata jean dari dalam mobil.

Jean menyalakan mesin mobilnya dan mulai melajukannya ke rumah sakit.

Sama seperti saat teman-temannya menunggu ayah jean di rumah sakit, jean juga akan bermalam disana bersama armin dan connie.

***

Di rumah sakit.

20.00

Jean sudah sampai dirumah sakit, disana ada connie yang sudah tertidur dengan lelap dan disebelahnya ada historia dan ymir yang hanya menunggu.

"Kenapa kau masih disini? Tuan putri?" tanya jean sopan karena mereka berada di tempat umum.

"Jean!" seru historia dan mendekat ke arah jean.

My boyfriend is a PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang