Bathup

985 63 0
                                    

Mikasa merasakan pegal di bahunya.

Eren masih setia menundukan kepalanya dipundak mikasa dan memeluknya dari belakang.

"Eren.. kau bisa masuk angin.." kata mikasa.

"Kalau begitu ayo mandi bersama" rengek eren.

Kami-sama.. bunuh saja aku!
Batin mikasa.

Mikasa sudah lelah mengusir eren.

Dia juga tak bisa bergerak melepaskan diri.

"Kau belum makan.. kau mau makan apa?" Tanya mikasa.

"Aku mau makan mikasa!" jawab eren sambil memeluk mikasa erat.

Mikasa menyerah.

"Lepaskan aku sebentar, kita akan mandi bersama" kata mikasa.

"Kau akan meninggalkanku bila kulepas" rengek eren.

"Aku tak akan meninggalkanmu, percayalah" jawab mikasa sambil mengelus kepala eren.

Eren melepaskan pelukannya, mikasa keluar dari kamar mandi.

"Mikasaaa.. kau mau kemanaaa?" Tanya eren panik.

"Tunggu sebentar eren" jawab mikasa tenang.

Mikasa melepas semua bajunya lalu mengenakan handuk saja.

Lalu mikasa masuk ke dalam kamar mandi lagi.

"Bergantilah, ayo mandi bersama" bujuk mikasa.

Eren menuruti, dia keluar kamar mandi dan berganti handuk seperti mikasa.

Saat eren keluar, mikasa membasuh badannya yang tertutup handuk, lalu membungkusnya lagi sebelum eren masuk.

Eren masuk ke dalam kamar mandi, dia mengenakan handuk di bagian bawahnya dan memperlihatkan tubuhnya yang kotak-kotak.

Mikasa sangat malu melihat tuan muda-nya telanjang begitu.

Saat eren masuk ke dalam bathup, mikasa mulai memandikannya seperti anak kecil.

Dasar baka!
Batin mikasa.

Eren hanya menurut dengan perlakuan mikasa.

Saat selesai mandi, eren keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian, mikasa pun melakukan hal yang sama tapi di dalam kamar mandi.

"Kau benar tidak mau makan?" Tanya mikasa lagi.

"Suapi aku" rengek eren.

"Iyaiya" jawab mikasa.

Mikasa membuatkan mie instan jumbo untuk dimakan bersama.

Saat seperti ini mikasa merasa dirinya seperti pembantu sungguhan.

Selesai makan, eren mulai mengambil posisi untuk tidur.

Dia menyisakan sedikit bagian kasur untuk mikasa.

Mikasa yang telah merapikan alat makan, bersiap untuk tidur.

Kami-sama! Betapa buruknya nasibku ini.
Batin mikasa kesekian kalinya.

Mikasa merebahkan dirinya dikasur.

Eren mendekatinya.

Mikasa tak melawan, melawan eren membutuhkan tenaga 1000 kuda.

"Jangan jauh-jauh dariku!" Kata eren.

Mikasa membalikan badannya menghadap eren.

"Kenapa kau takut?" Tanya mikasa.

My boyfriend is a PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang