Alone

305 28 12
                                    

***

Eren membuka matanya perlahan.

Dia melihat di sekitarnya.

Gelap dan dingin.

Eren hanya bisa terdiam di tempat.

"Dimana aku?" gumamnya.

"Kenapa gelap sekali? dimana mikasa dan yang lain?" gumamnya lagi.

"Kenapa disini sangat dingin? apa aku sudah mati?" gumamnya pasrah.

Eren merasakan tubuhnya sangat kaku.

Dia bahkan tak ingat apa yang terjadi padanya.

Dia juga tak mengenal tempat ini.

Di tempat itu hanya ada kegelapan.

Sangat gelap.

"Eren, kumohon bangunlah!"

"Suara mikasa, dimana mikasa?" racaunya.

"Ibu, mikasa.. kalian ada dimana? kenapa gelap sekali disini?"

"Ah.. aku lelah.. sangat lelah.. lebih baik aku tidur dulu.. mikasa.. aku ingin kau ada disini.. menemaniku.."

***

07.00

Sementara di rumah sakit.

Seorang perawat yang ditugaskan menjaga kamar eren, berlari menuju alat pemanggil dokter yang ada disamping tempat tidur eren.

"Dokter yeager.. dokter.. saya melihat aktivitas kecil dalam alat perekam otak tuan eren!" katanya panik.

"Aku akan kesana" jawab grisha.

Bukannya perawat yang memanggil grisha addalah perawat amatiran, justru grisha yang berpesan untuk memanggilnya apapun yang terjadi pada eren.

Perawat disana pun juga tak mau ambil resiko jika sesuatu terjadi pada tuan mereka karena mereka bertindak sendiri.

Lagipula jika grisha yang melakukan kesalahan, setidaknya bukan itu bukanlah salah perawat disana.

***

Mikasa bersiap-siap menuju rumah sakit pagi ini.

Dia mandi dan sarapan agar tak menyusahkan yang lain.

Dia membenahi wajah dan pakaiannya, agar bila eren sadar dapat melihatnya dalam keadaan yang rapi dan cantik.

Mikasa yakin eren akan sadar hari ini.

Ayah grisha sendiri yang mengatakan penyakit eren tidaklah parah.

Mikasa turun dari rumahnya dan ternyata ber papasan dengan ayah dan ibunya yang pulang berlibur.

"Tou-san, Ka-san, kenapa kalian lama sekali?" tanya mikasa.

"Lama apanya? kami hanya berlibur beberapa hari saja" celetuk ayahnya.

"Menurutku lama" jawab mikasa dengan nada cemberut.

Entah berapa lama, mikasa merasa sejak kecelakaan eren, dunianya berjalan sangat lambat.

"Ah, ngomong-ngomong kenapa kau disini? bukannya kau ada di apartemen? apa tuan eren meminta menginap disini? dimana tuan eren? kami ingin berterima kasih padanya'' tanya ayahnya.

Mikasa kaget.

"Kalian belum mendengar kabar apapun?" tanya mikasa dengan muka tegang.

"Ada apa mikasa?" tanya kucel dengan perasaan khawatir.

My boyfriend is a PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang