Suasana ruang tamu sangat sunyi.
Saking sunyinya, suara jam dinding terdengar jelas.
"Mi.. mikasa.. ap.. apa yang ka.. kau katakan?" Tanya petra pelan.
Kuchel hampir pingsan saat mikasa mengatakan acara pertunangan.
"Hoi.. apa yang kau katakan mikasa.. jangan main-main.. tabungan ka-san dan tou-san masih belum cukup untuk merayakan acaranya.. begitupun petra masih berusaha" jelas levi.
"Mi.. mikasa.. kita bisa membicarakan ini nak.." kata kuchel khawatir.
"No no.. inilah surprise yang kumaksud.. aku yang akan mengatur segalanya.. kalian tinggal bertunangan saja" jelas mikasa sambil menyunggingkan senyum lebarnya.
Setelah mikasa berkata demikian.
Ibunya makin shock dan hampir pingsan.
Levi dan petra saling bertatapan tak percaya.
Penantian mereka selama ini akan terwujud.
"Baik sekarang kak levi dan kak petra ikut kami.. ayo kita mencari perlengkapannya" kata mikasa.
"Boleh sekarang kan? Eren?" Mikasa menghadap eren.
"Tentu saja" kata eren tersenyum.
"SEKARANG JUGA" teriak petra, levi, kuchel, dan suaminya.
Mikasa hanya tersenyum.
Akhirnya mereka berpamitan kepada orang tua mereka.
Mereka ber empat masuk ke mobil eren.
***
"Pertama-tama.. kita harus mencarikan kalian gedung untuk acaranya.. kalian mau digedung mana? Biar aku yang urus?" Tanya eren di perjalanan.
"Eh.. itu.. ano.. terserah tuan muda saja.." kata petra malu.
"Ini adalah acara pertunangan kalian.. kalian lah yang menentukan acara dan tempatnya.. aku benar-benar memberikannya secara gratis" jawab eren.
"Bagaimana bila di gedung maria? Sebenarnya aku bermimpi ingin di gedung itu.. apa boleh?" Usul petra.
Levi hanya diam, dia menyetujui semua keinginan petra.
"Gedung itu ya? Baik.. mari kita kesana" kata eren.
Eren mengemudikan mobilnya ke arah gedung yang dimaksud.
Sampai di gedung itu, mereka segera masuk.
"Ah tuan muda.. apa ada yang bisa kami bantu untuk tuan muda?" Tanya seorang pelayan.
"Kami ingin menyewa gedung ini untuk acara tunangan" kata eren.
"Baik tuan muda.. silahkan isi formulirnya" kata pelayan.
Eren memberikan formulir itu kepada levi dan petra untuk diisi.
"Mikasa.. bolehkah acara pertunanganku minggu depan?" Tanya petra.
"Tentu saja nee-san" jawab mikasa tersenyum.
"Lalu dekorasinya.. mikasa tolong bantu aku memilih ya.. aku binggung.." kata petra.
Mikasa membantu memilihkan dekorasi untuk petra dibantu pelayan disana.
Levi duduk di sebelah eren.
"Mereka itu merepotkan, bukan?" Tanya levi.
"Haha.. iya.." jawab eren.
Sebagai lelaki tentu saja hal ini akan sangat terasa membosankan bagi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is a Psycho
Teen FictionMikasa yang terlahir dari keluarga Ackerman yang miskin harus bekerja sebagai pembantu di kediaman keluarga Yeager yang kaya raya. Namun, suatu hari tuan muda dari keluarga yeager, yaitu Eren Yeager yang terkenal psycho tiba-tiba meminta mikasa untu...