Confinement

918 48 14
                                    

Di istana keluarga reiss

"Bagaimana ymir?" tanya historia sambil melepas semua pakaian yang ia kenakan.

"Saya sudah melakukan sesuai dengan apa yang tuan putri inginkan" balas ymir sambil membawakan baju ganti.

Setelah historia melepas semua pakaiannya, dia memberikannya kepada ymir.

"Buang ini dan bakar semuanya, ymir" kata historia sambil tersenyum manis.

"Baik tuan putri" jawab ymir sambil meninggalkan kamar historia.

Historia bersenandung kecil dan masuk kamar mandinya yang besar.

"Ah, mereka pasti sudah tak bersama lagi sekarang, hahahaha maaf mikasa-chan, kau sebaiknya pergi saja dari kehidupan eren-ku" gumam historia sambil menggosok tubuhnya di bathup kesayangannya.

***

Di apartemen eren

"T-tunggu e-eren, apa yang akan kau lakukan?" tanya mikasa takut.

Tubuh mikasa bergetar hebat, harusnya dia marah sekarang, eren telah tidur bersama wanita lain, harusnya dia pergi meninggalkan eren ke suatu tempat dan tak kembali bersamanya, apalagi sekarang mereka dalam satu ranjang yang sama.

"Kenapa kau takut sayang? bukankah kau ingin meninggalkanku? coba saja kalau kau bisa?" seringai eren.

Eren membuka semua pakaian yang di kenakan mikasa, termasuk celana dalam mikasa, satu-satunya perlindungan terakhir mikasa.

Mikasa menangis mengetahui bahwa eren sangat jahat kepadanya, tapi sayangnya sifat eren yang sebenarnya sudah terlanjur keluar.

"Ini mungkin akan sakit, jadi kau tahan saja ya, sayang" seringai eren.

"Oh.. mungkin kau akan berteriak, jadi kusumpal saja ya mulut kecilmu ini" kata eren sambil mengambil dasinya dan menyumpal mulut mikasa.

"Hmmmppphh... hmmmmppphhh.." berontak mikasa.

Eren tak memperdulikannya lagi.

Dia bersiap memasukan kejantanannya ke arah kemaluan mikasa.

Dan blesh, hanya sekali hentakan, eren memasukan semua kejantanannya.

"Hhhhmmmmmmppppppphhhhhh..." teriak mikasa.

Mikasa mulai meneteskan air matanya.

Meski begitu eren tak memperdulikannya lagi, hidup mikasa hancur sekarang.

Perlahan darah segar mengalir keluar, mengetahui hal itu eren masih diam.

Setelah 5 menit, eren mulai memaju-mundurkan kejantanannya.

"Shit! ini tak akan membuatku bergairah bila kau tak mendesah!" kata eren.

Eren melepaskan sumpalan mulut mikasa.

"Hiks.. Ittaii.. K-kau jahat.. ittai.. lepaskan aku.. kumohon" rengek mikasa.

"Ah.. ini sangat nikmat sayang, harusnya kau menikmatinya saja.." jawab eren.

Eren makin mempercepat temponya.

"Akh.. ittai.. j-jangan seperti ini eren.. kumohon lepaskan aku.. hiks.." mikasa masih berharap eren memperlihatkan belas kasihnya.

Eren hanya diam, dia membenamkan wajahnya disamping wajah mikasa tanpa berniat menghentikan apa yang sudah dia lakukan.

"Akh.. Akh.. berhenti.. akh.. eren.." desah mikasa tak karuan.

My boyfriend is a PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang