Taeyeon sedang memandangi kinerja sekretarisnya yang sedang memerintahkan pekerja lain untuk menghancurkan minimarket. Tak berapa lama kemudian a mencari nama Yuri di ponselnya.
" Eoh. "
" Pekerjaan pertama sudah dilakukan Chanyeol. "
" Arraseo. "
Taeyeon mengakhiri panggilan itu dan ia meminta drivernya untuk berangkat ke Pacific Tower.
Pacific Tower
Yuri sedang berhadapan dengan Hae Jin di sebuah ruang rapat. Di hadapan keduanya sudah ada dokumen yang siap untuk ditandatangani. Tak berapa lama, Taeyeon datang dan bergabung dengan kedua namja itu sambil meletakan box case di samping dokumen.
" Kau beruntung karena bisa memiliki dokumen atas tanah kependudukan itu. Pemiliknya ditahan karena kasus penyerangan yang menyebabkan kematian. ", ucap Hae Jin.
" Aku tahu. Aku memang selalu beruntung. ", jawab Taeyeon sambil membaca dokumen itu.
" Tapi kita harus berhati-hati dengan pajak, bank terus mengawasimu, Taeyeon. Kau juga harus membayar pinjaman yang sudah diberikan sejumlah setengah dari harga gedung itu. "
" Hae Jin, sepertinya ini bukan kali pertama kita melakukannya. Aku rasa Taeyeon bisa melakukan semua itu dan sebaiknya kau tetap merawat ayahmu agar dia bisa memberikan semua yang kau perlu. ", jawab Yuri.
" Kali ini berapa banyak keuntungan yang akan didapatkan ? ", tanya Hae Jin.
" Aku rasa kau memiliki tangan yang bisa membuka box case itu. ", jawab Taeyeon yang masih membaca dokumen.
Hae Jin dan Yuri saling bertukar pandangan, sebelum akhirnya Hae Jin menarik box case itu kedekatnya.
" Tambahannya deposit pada kantormu. ", ucap Taeyeon.
cleck
Hae Jin terdiam melihat sederet emas batangan yang memenuhi box case, sementara Yuri hanya tersenyum kecil melihat ekspresi Hae Jin.
SCHS
Yeri sedang berada di halaman sekolah melamunkan permasalahannya dengan Jennie. Ia khawatir jika kasus yang menyerangnya itu akan membuat ia tidak bisa ikut dalam kompetisi teater. Sementara itu di ruangan lain, Jenny sedang berlatih akting dengan Kim Kibum atau yang lebih sering dipanggil oleh para murid dengan sebutan Key, master of expression.
"Aku rasa kau tidak perlu berlatih lagi, kau sudah menguasai peran jahat secara natural. "
" Aku sangat sulit untuk melakukannya, sonsaengnim. Itu sangat berlawanan dengan kepribadianku. "
Key memberikan tatapan tak yakin dengan ucapan Jenny .
" Aku jadi penasaran mengapa mereka mengubah ketentuan untuk kompetisi tahun ini ? Padahal aku sudah mempelajari ekspresi sedih sejak lama. "
" Mungkin sedang mengikuti tren. "
" Tren ? "
" Bukankah setiap hari banyak orang jahat ? Rasanya akan menarik untuk memilah mana yang benar-benar jahat dan mana yang hanya pandai berakting, eoh ? "
Jenny hanya bisa menghela nafasnya sambil membuang pandangan ke arah lain. Sementara itu, di sisi lain Tiffany sedang berada di ruangan Yoona.
" Aku sangat menginginkan kau untuk melatih Karina memperdalam kemampuannya dalam berakting. "
" Aku sudah mengajarnya di kelas, aku rasa itu porsi yang cukup. "
" Arraseo. Tapi aku sangat berharap kau bisa melatih Karina di luar jam sekolah. Lagi pula aku juga mengagumi bakatmu dalam dunia akting. "

KAMU SEDANG MEMBACA
Tyche Palace
FanfictionTyche dikenal sebagai dewi pengatur keberuntungan dan kekayaan. Nama yang cocok untuk kawasan apartemen di Gangnam, yang dihuni oleh sekumpulan orang kaya dengan ambisi dan sisi gelap dalam kehidupan mereka. Peperangan ambisi, perselingkuhan, sampai...