Episode 33

226 25 4
                                    

Pagi hari di penthouse, Jessica menyiapkan semua makanan dan Karina tampak memperhatikannya.

" Appa, sebaiknya kau kembalikan semua asisten rumah dan biarkan Ms Jung kembali beraktivitas seperti semula. "

Taeyeon langsung menatap Karina.

" Gwenchana, Jimin-ah, aku bisa sendiri. ", ucap Jessica yang langsung mengambil tempat duduk berjauhan dengan mereka.

Taeyeon seolah tak peduli dan ia hanya menghabiskan sarapan. Karina hanya menggerakan sendok dan garpu tanpa memakan hidangan yang sudah ada.

" Geurae, kau boleh kembali beraktivitas, tapi kau tidak bisa menemui Min Jeong. "

" . . . . "

" Selain itu kau juga harus mengurus dokumen SIAU dan menyerahkannya padaku. Itu saja syaratnya, jika kau tidak bisa, maka tidak perlu keluar dari rumah ini. Aku masih banyak hal yang harus diperbaiki. ", Taeyeon langsung beranjak.

Karina dan Jessica saling menatap satu sama lain di ruang makan.

" Mengapa kau mengatakan hal tadi ? ", tanya Jessica.

" Wendy yang memintanya. "

" . . . . "

" Meskipun dia sudah keluar dari rumah, tapi dia masih peduli padamu, ahjumma. Dia menanyakan kabarmu padaku, dia melakukannya, meskipun dia kecewa. "

Sekuat tenaga Jessica menahan agar air matanya tidak lolos meskipun matanya sudah merah.

" Aku pikir sejak pertama kali aku bertemu dengan Wendy, aku akan bersamanya sampai besar nanti. "

" . . . . . "

" Meskipun itu benar-benar terjadi, sayangnya, aku hanyalah saudara dengan cinta pertamaku sendiri. Kau memiliki anak yang sangat baik hati, ahjumma. Apakah tidak cukup untukmu hanya membesarkannya waktu itu ? Sekarang aku harus merelakan kepergian ibu dan cinta pertamaku, hanya karena kau. "

" . . . . "

" Dan hari ini, hebatnya aku masih berbelas kasihan padamu, bahkan kemarin aku membiarkan kau menemui anakmu. Anak yang menjadi sumber kehancuran keluargaku! "

" . . . . "

" Aku masih melakukan semua itu karena aku tidak bisa berhenti mencintai Seungwan! ", Karina menggebrak meja makan dan kemudian masuk ke kamarnya.

Tak lagi tertahankan, air mata Jessica akhirnya lolos juga. Sementara itu di kamar, Karina menangis di balik pintu.

" Bisakah kau meminta pada appamu untuk membebaskan eomma ? "

" . . . . "

" Setidaknya kembalikan dia ke kampus untuk beraktivitas. "

" Apa kau akan baik-baik saja ? "

" Gwenchana, aku sudah memikirkan semuanya. Bisakah kau membantuku ? "

" . . . . "

" Aku percaya hanya kau yang dapat membantuku dalam segala hal. "

" Ne, Seungwan. "

Percakapan di telepon semalam, membuat Karina harus menyingkirkan egonya untuk membuat Jessica tersiksa berada di penthouse. Ia memilih untuk memenuhi apa yang dikatakan Wendy.

" Hanya akulah yeoja yang kau butuhkan, Seungwan. Hanya aku. "

W Landmark, Seoul

Dalam perjalanannya menuju ke W Landmark, Wendy teringat percakapannya dengan Rose sebelum tidur.

Tyche PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang