Episode 5

469 57 11
                                    

" Mengapa kau melakukannya ? "

" Aku rasa kau tahu alasannya. Aku tidak suka jika ada seseorang yang menghalangiku untuk memilikimu. "

" Kau membunuhnya ! "

" Wae !? Jika dengan cara itu aku bisa menemukan jalanku menuju padamu, aku akan melakukannya! "

" Wae !? "

" Kau masih bertanya ? Eoh ? "

" . . . . . "

" Karena aku mencintaimu. "

cut!

Di luar dugaan, para juri memberikan apresiasi pada akting yang dilakukan Yeri.

" Aku tidak menyangka akan dibuka seperti ini. Intonasi yang tepat, artikulasi yang sempurna, bahkan kau memberikan tatapan yang menjelaskan seberapa kejamnya dirimu untuk mendapatkan cinta seseorang. ", ucap juri pertama.

" Kamsahamnida. "

" Aku tidak pernah membayangkan murid sepertimu bisa menguasai peran antagonis seperti ini. Apakah kau selalu berlatih dengan Wendy ? ", tanya Krystal yang menjadi salah satu juri.

Keduanya hanya terdiam dan Yeri sedikit menoleh ke arah Wendy.

" Apa ini natural ? Tanpa perencanaan ? "

" Ne, Krystal sonsaengnim. "

" Wow, cool. "

Ketika keduanya selesai dan keluar dari ruangan, lagi-lagi semua mata tertuju pada Yeri yang berjalan di samping Wendy.

" Bisa-bisanya kau membawa Wendy, pasti kau benar-benar berambisi untuk memenangkan kompetisi ini, kan ? ", ucap Jennie.

" . . . . "

" Apa yang sudah kau berikan pada Wendy sampai dia mau membantumu bahkan membiarkan Winter untuk membawa Mark sebagai lawan mainnya ? "

Saat Yeri akan menjawab, Wendy langsung mencegahnya dan menarik Yeri keluar dari aula. Di waktu yang bersamaan juga, Karina melihat hal itu dan ia mencoba untuk tidak peduli.

" Wendy, gomaw-"

Belum selesai Yeri mengucapkan terimakasih, Wendy sudah meninggalkannya dan berjalan menjauh seolah tak ada yang terjadi antara mereka.

Belum selesai Yeri mengucapkan terimakasih, Wendy sudah meninggalkannya dan berjalan menjauh seolah tak ada yang terjadi antara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gangnam Hospital

Setelah menerima pasien, Seulgi kembali melamun dan memainkan pulpennya. Ia teringat akan sesuatu yang terjadi di masa lalu, tepatnya saat ia bersekolah dulu.

" Ya! Wae ? Mengapa kau memukulku seperti itu ? "

" Aku membencimu. "

" Wae ? wae ? wae ? "

" Kau tidak bisa melakukan apapun untuk mencegah mereka membawaku. "

" Aku harus bagaimana untuk melawan orangtuamu ? "

Tyche PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang