Episode 22

355 32 9
                                        

Hari itu menjadi hari terakhir untuk Yeri mencabut surat pengunduran dirinya, Irene berbicara dengan Yeri di ruang tengah.

" Jika kau tidak mau kembali ke kampus, aku yakin kau tidak mau mengubah pikiranmu dan hidup menjadi sesukamu. Kau semestinya tahu apa yang aku lakukan untuk membuatmu bertahan dalam keutuhan keluarga ini. "

" Berhenti menjadikanku alasan, sudah cukup. Kau hanya tak ingin keluargamu hancur seperti Ms Jung, kan ? "

" Arra. Lepaskan saja semua keinginanmu untuk menjadi seorang artis terbaik, lupakan kampus, dan hidup sesukamu. Eomma tak mau lagi hidup dan jika kau menyerah dengan keluarga ini, eomma tak mempunyai alasan lagi untuk hidup. "

" Aku hanya tidak tahan dengan apa yang mereka lakukan padaku. Aku membencimu kaerna kau melarangku untuk melakukan apa yang aku inginkan, aku tidak boleh mengeluh atau merengek. Tapi eomma adalah eommaku, bagaimana aku bisa hidup tanpa eomma ? Hanya eomma yang kumiliki saat ini. ", lirih Yeri.

" Mianhae, Yeri. Jeongmal mianhae "

" Aku tahu tindakanku salah, tapi aku tidak pernah menjadikanmu alasan untuk semua ini. Mengapa kau menceraikan appa ? Tidak bisakah kau memaafkannya ? Mengapa kau juga mendekati Mr Kim hanya untuk sebuah tempat tinggal mewah ? Aku tidak masalah jika harus tinggal di tempat biasa, yang penting itu bersama eomma dan appa. "

" Yeri, eomma membuat kesalahan, tapi eomma berjanji yang kau pikirkan tidak terjadi dan kau harus mempercayai eomma karena hanya kau yang eomma miliki. Mianhae, aku sangat bodoh dan sudah membuatmu menderita. "

" Wae ? Mengapa kau meminta maaf ? Aku senang menjadi putrimu, eomma tidak perlu menangis, aku tahu kau baik. Aku hanya kesal dan membencimu sesaat, tapi aku tahu aku juga tidak bisa sampai sejauh ini tanpa bantuanmu. "

" . . . . "

" Aku akan terus belajar dan kembali ke kampus, aku tidak akan menyerah. Aku tidak akan kalah dari Kwon Min Jeong, aku akan memenangkan trofi di festival SIAU. Aku berjanji akan menjadi sukses dan akan melindungi eomma. "

Irene semakin menangis dan memeluk Yeri erat.

" Apa yang harus aku lakukan ? Aku menjadikanmu putri seorang pembunuh, apa yang harus eomma lakukan, Yeri ? ", gumam Irene.

Keesokan harinya, Yeri bersiap untuk ke kampus dan menghadapi ujiannya.

" Eomma, jangan marah jika nilai ujianku jelek dan mungkin aku akan berada di peringkat akhir. "

" Gwenchana, semua akan membutuhkan proses, lakukan yang terbaik dan berikan kejujuran. Arra ? "

" Ne, eomma. "

Setelah Yeri berangkat ke kampus, Irene mengeluarkan pakaian yang ia gunakan saat mengambil tes dna di rumah sakit. Ketika sedang bersiap-siap, Irene menerima panggilan dari Tiffany, namun ia enggan untuk menjawabnya. Saat Irene membuka pintu, ia terkejut karena mendapati Irene sudah berada di depan unitnya.

" Kenapa kau sangat terkejut ? Kau akan berangkat kerja lebih awal ? "

" Aku ada rapat pagi ini. "

" Yeri menghubungiku dan mengatakan kalau ia kembali ke kampus, aku sangat senang sekali. "

Irene terus berjalan ke arah lift utama dan mencoba tak merespon Tiffany.

" Ada yang ingin aku tanyakan tentang hari kematian Giselle. Apa kau bisa malam ini ? "

" Malam ini ? Aku harus bekerja lembur, lagi pula tidak ada yang bisa aku katakan, karena aku tidak tahu apapun."

" Aku tahu ini mungkin membingungkan, mianhae, Irene. Tapi aku harus menemukan pelaku yang membunuh Giselle, bagaimanapun caranya dan aku sangat membutuhkanmu. Aku juga akan membantumu membalaskan dendam kepada Jessica. "

Tyche PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang