Yeri masuk ke kelas bersama Wendy, Jennie melihat keduanya dengan tatapan tidak senang. Sementara Karina hanya saling melirik dengan Wendy, bahkan Wendy tersenyum kecil pada Karina. Sekarang Karina sedikit merasa bingung dengan sikap Wendy yang terlihat bukan seperti Wendy yang menjaga pasangannya. Ia melihat Wendy memperhatikan Yeri begitu baik, tapi sesekali ia juga mendapati Wendy melirik ke arahnya sambil tersenyum menggoda.
" Apa dia hanya pura-pura dengan Yeri ? Tapi untuk apa ? ", batin Karina.
Selesai kelas, Wendy pergi sebentar, kini Yeri seorang diri di kursi belakang.
" Yeri. "
" Eoh, ne Jennie ? "
Jennie duduk di hadapan Yeri sambil tersenyum.
" Aku lihat-lihat kau dan Wendy semakin dekat, apa kalian benar-benar seserius itu ? "
" Mengapa kau tiba-tiba menanyakan hal itu ? "
" Ani, aku hanya bertanya saja. Aku khawatir jika Wendy hanya menjadikanmu pelampiasan rasa kesepiannya. "
" Apa maksudmu. "
" Aku prihatin dengan kasus ibumu, jadi aku merasa akan semakin prihatin jika tahu kalau Wendy hanya menjadikanmu pelampiasannya. "
" Wendy tidak seperti itu, Jen. "
" Jinjja ? Aku sedih sekali jika harus memberitahumu, tapi-"
" Ada apa ? Apa yang kau ketahui. "
Jennie memasang wajah khawatirnya sambil membuka ponselnya.
" Aku tak sengaja melihat mereka tadi pagi saat di lobby Tyche Palace. "
Yeri mengambil ponsel Jennie yang sudah menampilkan foto Wendy dan Karina. Yeri melihat Wendy menyentuh pucuk kepala Karina sambil tersenyum.
" Aku tidak ingin kau dipermainkan olehnya, Yeri. Aku rasa dia sudah berubah menjadi bad boy semenjak kematian Rose. "
Yeri langsung meletakan ponsel Jennie di meja dan pergi mencari Wendy. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Wendy di lapangan basket dan langkahnya melambat saat ia juga melihat Karina disana.
" Seungwan. ", lirih Yeri.
Meski Yeri tahu kalau ia dan Wendy hanya berpura-pura, tapi saat itu, hatinya tak bisa berpura-pura, ia sudah mencintai Wendy.
" Wae ? Mengapa kau ingin aku menemui disini ? ", tanya Wendy.
" Ada hal serius yang ingin kutanyakan padamu. "
" Malhae. "
" Apa kau benar-benar berkencan dengan Yeri ? "
" Mengapa kau menanyakan hal itu lagi ? "
" Aku merasa ada yang aneh denganmu, kau tidak seperti saat kau berkencan dengan Rose. Kau bahkan menjadi sangat dingin saat berkencan dengan Rose. Tapi sekarang kau- "
" Bukankah malam itu aku sudah mengatakan semuanya padamu ? Untuk apa aku harus mengulanginya lagi ? Aku juga sudah membuktikannya padamu, kan ? "
" Aku tahu tapi tadi kau di kelas masih sangat menjaga Yeri dan diwaktu yang bersamaan kau terus menerus memperhatikanku juga. Aku bingung. "
" Lalu sekarang bagaimana caranya agar kau yakin padaku ? "
" Kita harus bicara pada orangtua kita untuk membatalkan rencana mereka. "
" Baiklah. Kajja. "
Saat Wendy akan beranjak, tiba-tiba Karina meraih tangan Wendy seperti menahannya. Di waktu yang bersamaan Yeri mendekati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tyche Palace
FanfictionTyche dikenal sebagai dewi pengatur keberuntungan dan kekayaan. Nama yang cocok untuk kawasan apartemen di Gangnam, yang dihuni oleh sekumpulan orang kaya dengan ambisi dan sisi gelap dalam kehidupan mereka. Peperangan ambisi, perselingkuhan, sampai...