Chapter 15: Bye

152 22 17
                                    

⚠️Jangan lupa putar mulmednya⚠️


"Selamat malam, kami dari kepolisian sektor Seoul mengabarkan bahwa pria atas nama Min Yoongi mengalami kecelakaan dan korban telah meninggal di rumah sakit."

Dunia Yewon seakan runtuh saat itu juga. Ia menatap ponsel dengan tatapan kosong.

"Hahahaha..." Yewon tertawa hambar dengan airmata yang tanpa ia sadari mengalir. Nyonya Kim heran dan mendekati Yewon.

"Ada apa, sayang?" Tanyanya lembut. Yewon menunjukkan pesan itu pada ibunya. Mata nyonya Kim langsung terbelalak melihat pesan tersebut.

"Bagaimana bisa? Eomma ini kan sudah bulan Agustus. Apa tidak keterlaluan membuat lelucon April fools pada bulan ini." Ucap Yewon lagi.

Nyonya Kim kemudian memeluk putrinya erat. Ia menangis. Terkejut tentu saja. Apalagi ia yakin putrinya akan sangat terpukul.

"Eomma, aish jinjja. Jangan menangis. Eomma membuatku merasakan bahwa ini sungguhan." Ucap Yewon sambil meronta di pelukan ibunya. Nyonya Kim menatapnya sendu.

"Baiklah. Akan kubuktikan pada eomma, Yoongi oppa tidak apa-apa. Akan aku telepon Yoongi oppa sekarang juga."

Yewon mulai menekan tombol panggil pada ponselnya. Hanya terdengar nada sambung namun tak kunjung diangkat.

Yewon gemetar. Ia tentu takut, namun masih belum menerima. "Eoh, eomma panggilanku tidak diangkat. Apa mungkin mereka sedang menonton pertandingan bola? Yoongi oppa bilang akan menonton pertandingan bola." Nyonya Kim mengusap airmata nya lagi. Ia memeluk Yewon kembali namun gadis itu tetap meronta.

Yewon membuka media sosialnya, terlihat beberapa teman anggota klub dance nya membuat ucapan bela sungkawa untuk Yoongi di media sosial mereka.

"Anniya. Tidak mungkin. Yoongi oppa tidak mungkin. TIDAK ITU SEMUA BOHONG!!" Yewon mulai berteriak dengan airmata yang mengalir deras. Nyonya Kim memeluknya lagi.

"Kau harus kuat nak. Kau harus sabar." Ucapnya bersama dengan isak tangisnya. Yewon kembali meronta.

"Tidak eomma. Dia baru satu jam lalu ada disini. Tapi kenapa? Anniya ini bohong."

Yewon mencari kontak Hoseok dan mencoba meneleponnya. Karena Yoongi tadi bilang mereka akan menonton bola bersama. Namun panggilan itu tak kunjung diangkat oleh Hoseok. Hingga akhirnya pada panggilan kelima Yewon.

"Yeoboseyo." Ucap suara di seberang dengan lemah.

"Hoseok oppa..."

"Anni. Ini aku, Namjoon oppa. Hoseok tidak mau mengangkat telepon darimu. Ia bilang ia tidak kuat, dan tidak tega mengatakan padamu."

"Jadi... Itu semua benar?" Yewon mulai terisak lagi.

"Kau harus kuat, Yewon-ah. Kuatlah untuk Yoongi." Tangis Yewon makin pecah. Memecah keheningan saat tengah malam. Namjoon yang mendengar tangis pilu Yewon hanya menghela nafasnya dan mengusap airmata di sudut matanya. Tentu gadis itu terpukul. Apalagi mereka saling mencintai. Namjoon adalah salah satu saksi dari kuatnya cinta mereka.

"Oppa. Ia tadi mengantarku ke rumah. Bagaimana bisa? Dia masih memeluk dan menciumku tadi."

"Iya, Yewon-ah. Ia mengalami kecelakaan saat perjalanan dari rumahmu menuju apartemen."

"Oppa, ini salahku kan. Hiks... Harusnya tadi Yoongi oppa menurutiku untuk tidak mengantarku pulang."

"Anni. Ini sudah takdir.

RETURNEE (Sequel Of You're My Rain) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang