Yewon terbangun di pagi harinya dengan Yoongi yang masih memeluknya. Semalam saat Yewon merawat Yoongi yang sedang demam, ia meminta izin orangtuanya untuk menginap di apartemen Yoongi, beruntung orangtua Yewon mengizinkan untuk Yewon menginap menjaga Yoongi. Yewon menatap wajah di hadapannya lekat. Ia sangat menyukai wajah pucat ini. Wajah pucat dengan bibir merahnya. Senyumnya yang manis. Sifatnya yang selama ini hangat pada Yewon namun dingin pada perempuan lain. Tanpa sadar tangan Yewon terulur mengelus bawah mata Yoongi, kemudian hidungnya dan berakhir mengelus bibirnya.
"Aku tau aku memang tampan hmm. Tapi tak perlu sampai segitunya menatapku." Ucap Yoongi serak khas bangun tidur. Yewon cukup terkejut juga karena Yoongi memergokinya sedang memandanginya. Yewon menjadi malu sendiri.
"Oppa, apakah aku membangunkanmu? Mianhae." Sesal Yewon. Ia merasa tidak enak menganggu istirahat Yoongi. Yewon menyentuh dahi Yoongi untuk merasakan suhu tubuhnya. "Syukurlah oppa sudah tidak demam lagi." Lanjutnya riang. Yoongi menggenggam tangan Yewon yang berada di dahinya kemudian mengeratkan pelukannya.
"Aku masih mengantuk, diamlah. Kau sungguh berisik." Ucap Yoongi masih dengan mata yang terpejam. Yewon mengerucutkan bibirnya kesal. Ia kemudian melepaskan diri dari pelukan Yoongi namun lelaki Min itu malah makin mengeratkannya hingga Yewon tak bisa bergerak.
"Yaa oppa, lepaskan. Aku tidak bisa bernafas." Yewon memukul-mukul dada Yoongi. Namun kekasihnya itu mengabaikannya.
"Oppa..."
"Baiklah tapi jangan sekali-kali kau pergi dari sini."
"Tapi oppa, aku harus menyiapkan sarapan."
"Anniya, kita beli saja saat ke kampus nanti."
Yewon menurut dan melanjutkan kegiatannya mengusap-usap punggung kekasihnya.
***
Perpustakaan adalah tempat paling tenang. Yewon sangat menyukai tempat ini. Aroma buku-buku juga suasananya yang nyaman, membuat Yewon amat menikmati berlama-lama disini. Terlebih lagi dengan pemandangan di depannya. Min Yoongi. Ya Yewon sedang menemani Yoongi mencari referensi untuk tugas akhirnya. Yewon mengabaikan buku yang kini dalam genggamannya, karena pemandangan di depannya ini sangat sulit untuk ditolak.
Yoongi mengambil beberapa buku dan pergi untuk meminjam ke petugas perpustakaan. Mata Yewon tidak bisa berpaling dari pesona Yoongi. Sungguh. Ia menyukai wajah datar Yoongi, menyukai cara berjalan Yoongi, menyukai pipi chubby putih milik Yoongi dan juga gummy smilenya. Yewon menyukai segala hal yang menyangkut Yoongi. Tidak. Ia menggilainya. Bahkan aroma parfum Yoongi seakan menjadi candu baginya.
***
"Oppa apa kau yakin akan berlatih hari ini?" Tanya Yewon. Ia masih khawatir mengingat semalam Yoongi demam. Yoongi mengangguk.
"Tentu saja, ini kan latihan terakhir." Balas Yoongi, Yewon mendelik padanya. "Iya setelah itu kita akan libur satu minggu." Lanjut Yoongi.
"Baiklah." Pungkas Yewon. Mereka kemudian masuk kedalam practice room dan berlatih seperti biasanya.
Pelatih mereka memberikan arahan dan meminta mereka untuk berlatih di rumah. Waktu terus berjalan karena mereka ingin menampilkan penampilan yang sempurna. Jadi mereka benar-benar berlatih keras. Apalagi kompetisi nasional dan lawannya dari berbagai daerah. Mereka ingin menyumbangkan piala untuk kampusnya.
Eunbi membagikan minuman pada anggota. Yewon menerimanya dan mengambil minum Yoongi juga karena dilihatnya lelaki Min itu hanya menatap ponsel dengan wajah gusar. Yewon menghampiri Yoongi dan menangkup wajahnya dengan dua botol air dingin yang ia pegang. Yewon sangat menyukai ekspresi terkejut Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURNEE (Sequel Of You're My Rain) [COMPLETED]
Fanfic"Kamu masih disini dan dia sudah pergi ke tempat yang tak bisa kamu jangkau. Saat kamu mulai mencintainya, orang itu juga yang membawa separuh hati dan jiwamu. Jauh kedalam. Tanah merah yang basah itu.." Haii balik lagi sama aku. Semoga kalian ga bo...