Hari semakin gelap. Mereka menyelesaikan latihannya yang amat sangat menguras tenaga. Yewon merebahkan dirinya di lantai ruang latihan. Mengatur nafasnya yang tersengal. Keringat membasahi tubuhnya hingga bajunya.
Dia akan istirahat sebentar sebelum pulang."Yewon-ah, ayo pulang". Eunbi menepuk tangan Yewon pelan. Yewon bangun dan beranjak ke ruang ganti untuk berganti pakaian. Setelah selesai ia menghampiri Eunbi.
"Ah kau sudah selesai. Kajja kita pulang. Aku antar" ajak Eunbi sambil menggandeng tangan Yewon.
"Tidak usah Eunbi-ya. Aku akan pulang naik bus malam ini. Lagi pula rumah kita berlawanan arah. Aku tau kau lelah. Aku tidak ingin kau malah bolak-balik mengantarku."
"Tidak apa, aku akan mengantarmu". Eunbi tetap memaksa untuk mengantar Yewon. Gadis itu tau, sahabatnya masih tidak baik-baik saja. Ia takut bahwa akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan jika ia meninggalkan Yewon sendiri.
"Eunbi-ya, nan gwenchana. Trust me, okay?" Yewon seakan tau apa yang dipikirkan Eunbi.
"Baiklah, tapi jika terjadi sesuatu hubungi aku segera Yewon-ah. Kau juga harus mengabari aku kalau sudah sampai." Balas Eunbi akhirnya. Yewon mengangguk dan tersenyum.
"See you tomorrow Eunbi-ya" pamit Yewon kemudian berlalu menuju halte bus di depan kampusnya.
Yewon berjalan perlahan. Halte sudah mulai sepi. Ia hanya sendiri di halte. Hanya beberapa orang masih terlihat berlalu lalang. Yewon menatap langit malam bertabur bintang diatasnya.
"Oppa, apa kau melihatku? Oppa kau tau, kepergianmu sangat mendadak. Separuh aku hilang. Katamu kamu mencintaiku. Mengapa kau meninggalkanku sendiri disini oppa. Hiks.." airmata Yewon mengalir lagi. Entah, dia tidak pernah tidak menangis jika mengingat Yoongi.
"Oppa, aku akan berusaha mengikhlaskan mu. Semoga kau bahagia. Aku akan memulai awal yang baru. Tanpa dirimu. Meskipun segala sesuatu hal tanpa dirimu akan terasa amat sangat berat, tapi aku akan berusaha oppa. Aku akan cari kebahagiaanku. Kau juga harus bahagia disana oppa. Tunggu aku ya." Yewon bermonolog hingga bus yang dia tunggu akhirnya datang. Ia mengusap air matanya dan masuk ke dalam bus.
***
Dua minggu sejak kepergian Yoongi. Yewon masih selalu menangis jika masih mengingat Yoongi. Apalagi rasa bersalah yang selalu menghantuinya. Ya. Yoongi kecelakaan tepat setelah dia mengantar Yewon sampai ke rumah setelah selesai latihan. Motornya tertabrak truk, dan dengan brengsek nya supir truk itu kabur setelah sukses melindas tubuh Yoongi saat itu. Meskipun sekarang sopir itu sudah tertangkap. Yewon merasa itu adalah kesalahannya. Ia membiarkan Yoongi mengantar sampai kerumah. Padahal Yewon sudah menolak. Tapi Yoongi tetap pada pendiriannya. Hingga tragedi itu terjadi. Yewon masih menyalahkan diri sendiri. Meskipun orangtua Yoongi sama sekali tidak menyalahkannya karena hal itu.
"Yaa Kim Yewon!" Sebuah suara membuyarkan lamunan Yewon sore itu.
"Ah, Namjoon oppa. Wae?"
"Aisshh kupanggil daritadi kau diam saja. Kukira ada hantu yang menempel di tubuhmu."
"Ahh oppa, candaanmu sungguh tidak lucu."
"Ehehe mian. Sedang memikirkan apa?" Tanya Namjoon lalu duduk disamping Yewon. Yewon menggeleng pelan. Namjoon tentu tau, Yewon pasti masih memikirkan Yoongi. Namjoon menatap Yewon yang menunduk dan menenggelamkan wajahnya di lututnya. Dia ingin sekali mengusap kepala gadis itu. Ingin sekali merengkuhnya. Tapi ia tak sanggup. Yaa, dulu Yewon menyukai Namjoon. Amat sangat. Tapi karena sifat Namjoon yg plin plan dan selalu memberikan harapan palsu pada Yewon, akhirnya Yewon menyerah pada perjuangannya dan berpaling pada Yoongi. Semua tau bahwa perjuangan Yoongi agar Yewon membalas perasaan seorang Min Yoongi amatlah besar. Karena itulah Yewon sadar dan berbalik mencintai Yoongi. Namjoon masih menyukai Yewon. Tapi ia sadar, perasaan Yewon bukan untuknya lagi. Karena itu, ia mengatakan pada Yoongi bahwa ia menyayangi Yewon seperti adiknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURNEE (Sequel Of You're My Rain) [COMPLETED]
Fanfic"Kamu masih disini dan dia sudah pergi ke tempat yang tak bisa kamu jangkau. Saat kamu mulai mencintainya, orang itu juga yang membawa separuh hati dan jiwamu. Jauh kedalam. Tanah merah yang basah itu.." Haii balik lagi sama aku. Semoga kalian ga bo...