Yoongi mengencangkan dasi di lehernya dan memastikan tidak ada yang kurang. Ia sekali lagi mematut dirinya di cermin dan sedikit merapikan rambutnya.
"Kau sudah tampan." Yoongi menoleh pada sumber suara. Hoseok, Namjoon dan teman-teman lainnya menghampirinya.
"Ah kalian sudah datang?" Tanya Yoongi kemudian duduk di sofa. Ia meremat tangannya.
"Ya kami sudah datang untuk memastikan bahwa pengantin pria tidak gugup saat berjalan ke altar. Benar kan?" Kali ini Namjoon yang berbicara yang langsung diangguki oleh teman-temannya yang lain.
"Wah kau benar-benar, Yoongi-ya. Padahal aku yang memiliki rencana lebih dulu untuk menikahi Eunbi. Namun lihatlah? Kau malah mendahuluiku. Kau memang teman yang kurang ajar." Ucap Hoseok lagi sambil meninju pelan lengan Yoongi.
"Tidak ada gunanya jika kau hanya berencana. Lelaki itu butuh action. Hati-hatilah. Siapa tau Eunbi dilamar oleh lelaki lain terlebih dahulu." Jawab Yoongi asal yang membuat wajah Hoseok memerah.
"Wah lelaki ini benar-benar!" Hoseok memukuli lengan Yoongi bertubi-tubi meskipun tidak kencang. Tentu saja itu mengundang gelak tawa dari teman-temannya yang lain.
"Sudahlah Hyung. Ayo ini sudah waktunya." Potong Jungkook dan membuat senyum di wajah Yoongi berganti dengan wajah gugupnya.
****
"Kau cantik sekali, Yewon-ah." Ucap Eunbi sambil menatap Yewon. Gadis Kim itu tersenyum lembut.
"Kau juga cantik, Eunbi-ya. Setelah ini pasti Hoseok oppa akan langsung melamarmu." Balas Yewon.
"Yewon-ie. Apa kau sudah siap?" Nyonya Kim menghampiri putri satu-satunya ini. Putri yang sebentar lagi akan menjadi istri orang lain. Nyonya Kim mengusap wajah putrinya. Matanya berkaca-kaca.
"Eomma tidak menyangka. Terasa baru kemarin eomma melahirkanmu dan menjagamu. Sekarang tugas eomma akan selesai. Karena akan ada yang menjagamu." Ucap nyonya Kim sambil menatap Yewon penuh haru.
"Iya benar. Appa juga merasakan seperti baru kemarin appa menggantikan popokmu dan mengajarimu mengendarai sepeda. Tapi nak, tanggung jawab appa akan selesai. Ini adalah tanggung jawab terakhir appa padamu. Untuk menikahkan mu pada lelaki yang kau cintai." Tuan Kim menghapus airmata yang menggenang di sudut matanya.
Yewon menghampiri keduanya dan memeluk mereka. "Eomma, appa terimakasih. Terimakasih sudah menjagaku dan merawatku hingga saat ini. Terimakasih sudah merestui kami. Aku tetaplah anak kalian. Meskipun bakti ku kepada suamiku kelak. Namun kalian tetap orang yang paling berharga." Mereka bertiga terisak. Sebentar lagi mereka akan melepas tanggung jawabnya terhadap Yewon.
Eunbi, Sojung dan teman-teman yang menyaksikan ikut menghapus airmata mereka.
"Baiklah, Tuan dan nyonya. Cukup sudah jangan menangis. Kalian tidak ingin melihat pengantin wanita terlihat buruk kan karena riasannya yang rusak?" Potong penata rias mereka sambil terkekeh.
Mereka mengangguk dan ikut tertawa juga. Penata rias merapikan riasan Yewon sebentar sebelum naik ke altar.
"Baiklah Yewon-ie. Sudah waktunya." Ucap tuan Kim. Yewon mengangguk.
***
Tuan Kim menggandeng Yewon untuk berjalan di altar. Diiringi iringan piano instrumen Bridal March, Yewon melangkah perlahan. Ia tampak cantik dengan balutan gaun pengantin berwarna putih itu. Rambut disanggul rapi dengan aksesoris yang menambah kecantikannya. Diujung sana, Yoongi sudah menunggunya dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Meski dalam hati lelaki Min itu sangat gugup, namun hatinya menghangat saat melihat calon istrinya berjalan kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURNEE (Sequel Of You're My Rain) [COMPLETED]
Fanfiction"Kamu masih disini dan dia sudah pergi ke tempat yang tak bisa kamu jangkau. Saat kamu mulai mencintainya, orang itu juga yang membawa separuh hati dan jiwamu. Jauh kedalam. Tanah merah yang basah itu.." Haii balik lagi sama aku. Semoga kalian ga bo...