Chapter 24: I Confess

115 17 10
                                    

"Kim Yewon, maukah kau menjadi kekasihku?"

Yewon membeku mendengar Vernon menyatakan perasaannya sekarang. Saat ini. Disini. Di depan semua orang.

Vernon menarik nafasnya lagi. "Aku tau mungkin kau terkejut. Aku juga tau ini terlalu cepat. Tapi, aku benar-benar tak suka melihatmu banyak menangis. Izinkan aku mengembalikan senyummu lagi. Yewon-ah, kau pemilik senyum paling indah yang pernah kulihat. Aku berjanji padamu. Aku akan menemanimu melewati semuanya dan melupakan kenangan burukmu di masa lalu. Jadi izinkan aku untuk membersamaimu. Apa kau bersedia menjadi kekasihku Yewon-ah?"

Vernon menatap sendu gadis Kim yang sedang berkaca-kaca di depannya itu.

"Terima... Terima... Terima...." Suara riuh orang-orang yang hadir saat itu membuat Yewon semakin gemetar. Ia menggenggam tangan Eunbi lebih kuat. Eunbi mendekat dan mengusap bahu Yewon. "Apapun keputusanmu, aku mendukungmu." Bisik Eunbi.

"Terima... Terima..."

Yewon makin kalut. Mengapa Vernon berani menyatakan perasaannya dengan cara seperti ini? Yewon sungguh bimbang. Jika ia menolak Vernon, tentu lelaki itu akan malu dan itu akan menjadi bahan olok-olokan orang padanya. Jika Yewon terima, maka orang-orang akan menghujatnya sebagai perempuan yang tidak mempunyai hati. Kematian Yoongi bahkan baru lima bulan. Beraninya dia bisa menerima lelaki lain. Dalam hidupnya. Jadi dia harus memilih. Apakah ia akan menyakiti Vernon atau menyakiti dirinya sendiri.

"Yewon?" Tegur Vernon lagi. Melihat gadis itu menunduk dan sedikit berkaca-kaca. "Bagaimana? Apa kau menerimaku? Jika kau menerimaku, ambilah mawar ini." Yewon menatap puluhan pasang mata yang sedang menatap balik mereka sekarang. Yewon memejamkan matanya kuat-kuat berharap ini mimpi. Namun sia-sia. Ini adalah kenyataan. Dengan satu tarikan nafas Yewon mengangguk, mengambil bunga itu kemudian berlari meninggalkan mereka.

"Wuuuuu... Yeaaaayyy.."
"Prok prok prok..." Suara tepuk tangan dan sorakan dari mereka terdengar. Senyum Vernon mengembang lebar di wajahnya. Teman-teman Vernon dan yang lainnya memberikan selamat.

Yewon masuk kedalam ruang tunggu mereka dan menangis sejadi-jadinya. Mawar tadi entah dia buang kemana. Yewon tak peduli. Gadis itu menangis meluruh di lantai. Eunbi dan Sojung menghampiri Yewon. Mereka tau maksud Yewon menerima Vernon hanya agar lelaki itu tidak malu jika Yewon tolak. Lihat? Sekarang Yewon malah menangis hebat. Tubuhnya bergetar. Eunbi memeluk tubuh gadis Kim itu. Yewon langsung memeluk Eunbi dan menumpahkan kesedihannya di bahu Eunbi. Eunbi menghela nafas. Ia merasakan bahunyanya basah karena airmata Yewon. Namun gadis Hwang itu tak peduli.

Sojung bergabung dengan mereka kemudian memeluk keduanya. Sojung kemudian mengusap lembut rambut Yewon yang masih dalam pelukan Eunbi dan menatapnya sedih.

"Yewon-ah. Sudah. Aku mengerti maksudmu. Tidak apa-apa. Yoongi pasti mengerti. Lagipula Yoongi sudah berbahagia disana." Ucap Sojung lembut. Gadis jangkung itu menarik nafasnya lagi. "Tak apa untuk mencoba menjalin hubungan dengan Vernon dulu. Sepertinya dia lelaki yang baik. Aku tidak menyuruhmu melupakan Yoongi. Ia pasti memiliki tempat yang terbaik di hatimu. Namun kau harus ingat, bahwa Yoongi sudah tidak disini. Dia akan sedih melihatmu menangis jika memikirkannya terus. Maka itu, mungkin Vernon bisa membuat sedihmu hilang. Dan Yoongi juga bisa melihat senyum indahmu lagi dari atas sana." Lanjut Sojung.

Yewon mengusap airmatanya. Ia melepas pelukannya dari Eunbi. Baiklah. Itu pilihannya. Memilih menyakiti diri sendiri. Menjalin hubungan yang bahkan ia belum siap untuk itu. Membuat orang-orang menghujatnya nanti. Tak apa. Yewon tidak akan menyakiti siapapun lagi. Ia lebih baik menyakiti dirinya sendiri. Betul yang Sojung katakan bahwa Yoongi memiliki tempat tersendiri di hati Yewon. Mutlak. Tidak berubah. Cinta nya masih besar. Namun ia akan mencoba belajar membuka hatinya yang tersisa untuk orang lain.

***


"Kenapa kau tidak memakan itu, sayang?" Atensi Yewon teralihkan oleh suara itu. Vernon. Mungkin ia melihat Yewon hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa memakannya sesuap pun. Ya saat ini mereka sedang makan siang bersama di sebuah caffe.

"Apa kau tidak menyukainya sayang?" Tanya Vernon lagi dengan tatapannya yang hangat. Yewon hanya menggeleng. Kemudian menyuapkan sesendok makanan ke mulutnya. Ia menyenderkan tubuhnya ke sandaran kursi kemudian memejam sambil mengatur nafasnya. Rasanya amat berbeda. Yewon tidak menyangka ada orang yang memanggilnya 'sayang' selain Yoongi. Terlebih waktunya amat singkat sejak terakhir Yoongi memanggilnya dengan panggilan itu. Masih terngiang hingga hari ini. Yewon tidak terlalu suka panggilan itu, kecuali Yoongi yang memanggilnya begitu.

Vernon mengambil tangan Yewon dan menggenggamnya. Sontak Yewon yang sedang memejam, terkejut dan reflek menarik tangannya.

"Wae? Apa aku tidak boleh menggenggam tanganmu?" Ucap Vernon dengan ekspresi sedihnya.

"Mianhae. Aku hanya terkejut." Ucap Yewon. Vernon hanya tersenyum. Ia menarik tangan Yewon lagi dan menggenggamnya. Gadis Kim itu hanya pasrah.

"Dengar aku, Yewon-ah. Aku memang tidak bisa menggantikan posisi Yoongi Sunbae di hatimu. Aku tau itu. Aku sepenuhnya sadar bahwa kau masih amat mencintainya. Aku tidak bisa mengabaikan fakta itu. Namun yang kau perlu tau, aku benar mencintaimu. Aku menyayangimu. Tak apa jika kau masih mengingatnya. Aku akan menemanimu. Menemanimu melewati ini semua. Aku harap aku bisa melihat senyumanmu lagi. Senyum yang sangat tulus seperti saat kau bersama Yoongi Sunbae." Ucap Vernon sambil menatap Yewon yang sudah berkaca-kaca.

"Aku tidak memaksamu untuk bisa mencintaiku sekarang. Aku akan sabar. Aku tau itu sangat berat untukmu. Tapi kumohon, jangan bersedih lagi. Aku tidak sanggup melihatnya. Hatiku ikut sakit." Lanjut Vernon lagi sambil mengusap airmata yang sudah mengalir di pipi gadis Kim itu. Vernon menghela nafasnya. Ia tau bahwa ia terlalu memaksakan kehendaknya. Namun, ia sungguh ingin memiliki gadis Kim itu. Memiliki senyum terindahnya, yang selama ini hanya ia lihat dari kejauhan.

"Jadi, ayo kita coba Yewon-ah. Kita mencoba untuk, setidaknya saling memahami dulu. Aku tau jika aku meminta kau mencintaiku itu sangat berat bagimu. Mari kita menjalani ini bersama. Dengan aku dan kau. Kita berdua. Apa kau mau?" Tanya Vernon lagi. Yewon hanya mengangguk lemah.

Entah apa yang harus Yewon lakukan. Ia merasa ini semua salah. Namun saat Vernon mengatakan hal-hal itu, semuanya terlihat benar. Vernon menjanjikan menyembuhkannya dari segala kesedihan tentang Yoongi. Kenangan dengan Yoongi memang sangat amat manis. Namun terkadang itu cukup menyiksanya juga. Yewon bertekad untuk memenuhi keinginan Vernon. Keinginan untuk setidaknya saling memahami dulu. Karena hati itu fleksibel, tidak mutlak. Apapun bisa terjadi. Namun kembali lagi pada fakta bahwa Yoongi memiliki tempat terbaik di hati Yewon dan tidak ada yang bisa merubah itu.

***






Seperti matahari terbit dan terbenam, aku mencintaimu.
Ini sangat biasa bagiku.
Hari-hari aku hidup hanya untuk melihatmu.
Karena aku bodoh, karena hanya dirimu.

Aku mencintaimu.
Aku menginginkanmu.
Aku melihatmu dari kejauhan.
Dan kembali lagi.

Aku akan mengakuinya padamu.
Dengan segenap kekuatanku.
Cintaku.
Apa kau mendengar suaraku?

Ketika kau kesepian atau mendapat kesulitan.
Aku disisimu.
Akan menjagamu.
Hingga kau tersenyum.

(I Confess - SG Wannabe)

***

Apakah Vernon bisa menggantikan posisi Yoongi di hati Yewon? Apakah Yewon akan berusaha untuk membalas perasaan Vernon? Hayo ceritain dong, menurut sudut pandang kalian tentang Yewon sama Vernon. Aku pengen tau. Kalo bersedia, komen ya guys. Serius deh komen dari readers itu bikin semangat. Tapi kadang, aku suka sedih gitu liat komennya cuma beberapa aja. Padahal yang baca lumayan loh. Sampe kadang suka mikir, apa ceritaku jelek ya? Sampe kadang aku males banget buat nulis lagi. Tapi balik lagi, tidak semua orang pandai mengekpresikan dan mengapresiasi sesuatu. Jadi aku mau ucapin terimakasih buat kalian yang bersedia komen dan vote. Kalian itu kekuatan yang bikin aku balik lagi. Yang bikin aku mikir kalo misal aku ga update, ada orang yang nunggu cerita absurd aku ini. Hehe. Makasih ya kalian. Yaudah deh malah jadi curhat. See you next. Love you... 💜💙🥺

RETURNEE (Sequel Of You're My Rain) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang