Yewon terbangun pagi ini. Ia menatap wajah suaminya yang kini tengah memeluknya. Ya kebiasaan Yoongi sejak menikah, mereka selalu tidur dengan posisi berpelukan. Sudah sejak enam bulan lalu, lelaki di depannya ini menjadi suaminya. Yewon begitu mencintai lelaki Min ini. Begitupun sebaliknya.
Kau tau, terkadang rencana Tuhan itu sangat indah. Kita tak pernah tau apa yang Tuhan rencanakan untuk kita. Bisa jadi, Tuhan menjauhkan sesuatu karena memang tidak baik untuk kita. Tetaplah bersabar karena Tuhan tidak tidur. Ia selalu memberikan yang terbaik untuk kita.
Ujian yang Yewon lewati itu cukup berat. Namun ia bisa melewatinya dan Tuhan memberikan hadiah yang luar biasa untuk kesabarannya. Percayalah, bahwa Tuhan tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambanya.
Yewon masih betah memandangi wajah suaminya saat terlelap ini. Mata Yoongi akan semakin menyipit. Kulitnya yang putih bersih juga rambut berantakannya. Pemandangan yang sangat indah setiap pagi.
"Aku tau aku memang tampan, tak perlu melihatku seperti itu." Ucap Yoongi dengan deep voice seraknya. Yewon terkejut karena dia tertangkap basah saat memandangi suaminya lekat. Wajahnya memerah malu.
Yoongi tersenyum dan mengusap sebelah pipi Yewon. "Kau menggemaskan, sungguh." Ucap Yoongi.
"Aaahh oppa." Rajuk Yewon sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Wajahnya semakin merah. Yoongi hanya terkekeh.
"Oppa, apa kau tidak akan bangun? Ini sudah siang." Ucap Yewon lagi sambil menatap wajah suaminya itu.
"Shireo!" Balas Yoongi singkat kemudian memejam lagi.
"Yaaa oppa, kita harus bersiap sekarang jika tidak ingin terlambat. Kau tidak ingin sahabatmu mengamuk di hari bahagianya, kan?" Tanya Yewon lagi.
Yoongi menggeleng. "Sahabatku tidak seperti itu, sayang. Sepertinya sahabatmu yang begitu." Jawab Yoongi lagi. Yewon mengangguk setuju.
"Baiklah, kau benar. Eunbi mungkin akan mengamuk saat kita terlambat datang di hari pernikahannya. Ayo kita bersiap oppa."
"Shireo. Aku masih ingin seperti ini. Beri aku lima menit sayangku. Aku masih ingin memelukmu." Yewon mendengus kesal. Yoongi menariknya lebih dalam dan memeluknya erat.
"Oppa... Lepaskan..." Yewon menepuk-nepuk lembut punggung suaminya itu. Yoongi malah mengeratkan pelukannya.
"Yaaaak oppa. Kau bisa menyakitinya." Yewon setengah memekik membuat Yoongi refleks melepaskan pelukannya. "Ah. Mianhae." Tangannya beralih pada perut istrinya dan mengusapnya lembut. "Maafkan appa. Appa tidak bermaksud menyakitimu." Bisiknya pelan pada perut Yewon yang terlihat sedikit menyembul. Yewon hanya tersenyum dan mengusap kepala suaminya. Ya yewon sedang mengandung. Tak perlu menunggu lama, mereka diberi kepercayaan untuk menjadi orangtua. Kualitas 'bibit' seorang Min Yoongi memang luar biasa. Juga hadiah dari Tuhan atas kesabaran mereka diuji dengan sedemikian rupa.
"Tidak apa-apa. Itu adalah bukti sayang appa pada eomma." Balas Yewon tepat di telinga Yoongi yang membuat lelaki Min itu tersenyum dan beralih pada Yewon.
"Ayo kita bersiap oppa." Lanjut Yewon lagi. Yoongi mengangguk. "Baiklah sayang. Tapi bukankah kau harus melakukan sesuatu?" Tanya Yoongi. Yewon mengeryitkan dahinya.
"Give me morning kiss, chagiya."
***
Yoongi berputar meraih pintu mobil dan membuka nya. Ia meletakan telapak tangannya diatas kepala Yewon. Menghalangi agar kepala istrinya tidak terbentur. Yoongi meraih tubuh istrinya dan membawanya dalam pelukannya. Usia kandungan Yewon sudah lima bulan. Mereka sudah melewati beratnya trimester pertama yang membuat Yoongi frustasi juga khawatir karena melihat Yewon tidak mau makan karena mual mencium bau makanan dan selalu memuntahkan isi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURNEE (Sequel Of You're My Rain) [COMPLETED]
Fanfiction"Kamu masih disini dan dia sudah pergi ke tempat yang tak bisa kamu jangkau. Saat kamu mulai mencintainya, orang itu juga yang membawa separuh hati dan jiwamu. Jauh kedalam. Tanah merah yang basah itu.." Haii balik lagi sama aku. Semoga kalian ga bo...