"Yo-Yoongi oppa?" Bisiknya tertahan.
Yewon benar-benar tidak bisa bergerak. Tubuhnya seolah kaku melihat sosok di hadapannya itu. Pikirannya melayang. Apakah memang Yoongi atau hanya mirip dengan Yoongi. Entahlah.
Lelaki itu tersenyum kemudian mendekat kepada Yewon, dengan reflek gadis Kim itu mundur selangkah.
"Lama tidak berjumpa." Ucapnya lagi. Yewon menatap sosok di depannya ini dengan mata yang berkaca-kaca. Sungguh ia tidak ingin imajinasi liarnya menguasai dirinya. Yewon bahkan mengira itu adalah Yoongi. Karena benar-benar mirip. Tapi logika nya mengatakan bahwa Yoongi sudah meninggal. Jadi Yewon tidak mau berharap. Ia tidak ingin sakit jika mengetahui kenyataannya. Namun Yewon tidak menampik bahwa hati kecilnya menginginkan sosok di depannya adalah Min Yoongi. Kekasihnya. Orang yang ia cintai dengan tulus. Bahkan sampai detik ini.
"Kau tidak perlu takut, Yewon-ie. Ini memang aku. Yoongi." Lanjut lelaki di hadapannya ini.
Yewon mengeryitkan dahinya. Otaknya masih memproses kata-kata lelaki ini.
"Tidak mungkin..." Bisik Yewon.
"Tidak mungkin..."
"Anniya..."
"Tidak mungkin!!!" Yewon meluruh di lantai dengan isakan pilunya. Sudah lama sejak ia menangis seperti ini. Luka itu kembali terbuka.
"Tidak mungkin... Oppa kan sudah... Hiks... Hiks..." Bahkan gadis Kim itu tidak dapat melanjutkan kata-katanya. Ia menutupi wajahnya.
"Ini benar-benar aku. Kekasihmu. Min Yoongi." Ucap lelaki itu. Ia berlutut di hadapan Yewon dan memeluknya.
"ANNIYA...!!" Yewon memberontak mencoba melepaskan diri dari pelukan itu.
"Baiklah, apa yang akan membuatmu percaya jika ini benar-benar aku?"
Yewon menatap lelaki di hadapannya yang terlihat frustasi ini. Apa benar yang ia katakan? Yewon tak tau. Ia tak yakin.
"Baiklah." Yewon mengangkat kepalanya. "Aku ingin bertanya satu hal padamu, jika kau benar Yoongi oppa kau pasti tau jawabannya." Ucap Yewon.
"Janji apa yang kau ucapkan saat kau menenangkanku sewaktu aku menangis karena kau berpelukan dengan gadis lain?"
"Janji untuk menjadikanmu yang terakhir. Aku bilang, kau mungkin bukan yang pertama namun kau akan menjadi orang terakhir yang aku cinta. Aku ingat mengucapkan itu saat diatap. Saat kau menangis karena melihatku berpelukan dengan Haeun." Jawabnya mantap.
Yewon kembali terisak. Lelaki di depannya ini benar-benar Yoongi. Yewon bingung ekspresi apa yang harus ia tunjukkan saat ini. Ia sangat terkejut. Tentu ia senang, karena Yoongi masih hidup dan sehat. Sama seperti sebelumnya. Namun bagaimana bisa? Begitu banyak pertanyaan terputar di otak gadis Kim itu.
Yoongi memeluknya lagi. Kali ini Yewon pasrah. Ia menenggelamkan wajahnya di bahu Yoongi. Menghirup aroma parfum yang bahkan tidak ia ganti sampai saat ini. Parfum yang menjadi candu untuknya. Tiga tahun bukan waktu yang sebentar untuk dilewati tanpa Yoongi. Bahkan Yewon harus berdarah-darah melewatinya.
Yewon mulai tersadar dan balas memeluk Yoongi. Tubuh Yewon bergetar hebat. Isakannya masih kuat. Yoongi mencium puncak kepala Yewon dengan sayang. Tiga tahun bukan waktu yang mudah juga untuk Yoongi. Apalagi ia hampir tidak selamat. Namun karena Yewon, keinginan hidupnya semakin kuat. Yoongi diam-diam menghapus airmatanya yang mengalir.
"Kau brengsek!" Yewon melepas pelukannya pada Yoongi. Yoongi terkejut tentu saja.
"Apa yang kau lakukan selama ini, eoh? Kau kira lucu membiarkanku menangisimu selama tiga tahun ini? Kau benar-benar brengsek, Min Yoongi." Ucap Yewon masih terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURNEE (Sequel Of You're My Rain) [COMPLETED]
Fanfic"Kamu masih disini dan dia sudah pergi ke tempat yang tak bisa kamu jangkau. Saat kamu mulai mencintainya, orang itu juga yang membawa separuh hati dan jiwamu. Jauh kedalam. Tanah merah yang basah itu.." Haii balik lagi sama aku. Semoga kalian ga bo...