Nyonya Kim membukakan pintu saat mendengar suara bell rumahnya berbunyi pagi ini. Tampak Eunbi di depan pintu tersenyum manis.
"Eoh, eomma. Apakah Yewon ada? Aku menghubunginya dari semalam tapi ponselnya tidak aktif." Tanya Eunbi.
"Ah Eunbi-ya. Yewon ada di kamarnya. Dari semalam ia mengurung diri dikamar. Coba kau bujuk ya. Eomma sudah membujuk nya tapi bahkan ia sama sekali tidak menjawab. Yoongi juga sudah kemari, namun anak itu tetap tidak mau membukakan pintu." Balas nyonya Kim.
"Yewon kenapa? Apa yang terjadi padanya?" Tanya Eunbi lagi. Gadis Hwang itu memang tidak bisa tenang jika itu menyangkut sahabatnya. Nyonya Kim hanya mengangkat bahunya.
"Eomma pun tidak tau. Mungkin hanya kesalahpahaman saja dengan Yoongi. Kemarin Yoongi kemari dengan ekspresi yang khawatir."
"Baik eomma. Aku akan coba membujuk Yewon." Lanjut Eunbi. Nyonya Kim mengangguk dan mempersilahkan Eunbi masuk untuk ke kamar Yewon. Sedangkan ia harus kembali memasak.
'Tok... Tok... Tok...'
"Yewon-ah, ini aku. Buka pintunya." Ucap Eunbi sambil mengetuk pintu. Masih tidak ada jawaban dari Yewon.
"Yak! Kim Yewon! Bangun dan buka pintunya. Aku ingin bercerita sesuatu." Lanjut Eunbi sambil menggedor-gedor pintu kamar Yewon.
Yewon mendengar suara Eunbi dan ketukan pintunya yang semakin kencang, akhirnya menghampiri pintu dan membukakan nya. Karena ia tau jika tidak membukakannya, sahabatnya yang bar-bar itu bisa saja mendobrak atau bahkan melubangi pintu kamarnya.
Eunbi melihat sahabatnya itu dengan mata bengkak dan hidung memerah juga rambut yang berantakan.
"Ah Yewon. Apa yang terjadi padamu? Apa kau habis dilanda badai? Lihat penampilanmu. Iewwh..." Ucap Eunbi dengan menampilkan wajah meledeknya. Yewon mendelik menatap gadis Hwang itu.
"Pergi kau Hwang Eunbi!" Perintahnya. Eunbi langsung memeluknya dan bersikap manis.
"Hehe mian. Kau sensitif sekali sih."
Yewon kembali merebahkan tubuhnya di tempat tidur empuknya. Menghela nafas panjang dan menatap langit-langit kamarnya.
"Waeyo Yewon-ah?" Tanya Eunbi. Tatapannya melembut. Yewon menatap Eunbi dengan mata berkaca-kaca.
"Dia jahat, Eunbi-ya."
"Dia? Dia siapa?"
"Yoongi oppa. Dia... Dia memeluk perempuan lain di depanku. Kemarin aku melihatnya saat menemani Sojung eonni. Dia jahat kan, Eunbi-ya?" Matanya kembali memanas dan perlahan cairan bening itu meluruh di pipinya.
Eunbi menahan nafasnya. Apa benar yang dilakukan Yoongi. Eunbi jadi menyesal. Harusnya kemarin ia yang menemani Sojung hingga Yewon tidak melihat kejadian itu. Eunbi mengutuk Yoongi dalam hati. Ia tidak akan diam melihat sahabatnya disakiti. Namun disini Eunbi juga harus berfikir positif. Siapa tau memang hanya salah paham saja.
"Apa kau sudah mendengarkan penjelasan Yoongi oppa?" Tanya Eunbi. Dilihatnya Yewon menggeleng. Eunbi menarik kedua tangan Yewon hingga gadis itu terduduk.
"Kau harus mendengarkan penjelasannya dulu Yewon-ah. Siapa tau itu hanya salah paham."
"Aku tak tau Eunbi-ya. Hanya saja melihat oppa dan Haeun berpelukan di depanku, membuat hatiku sakit."
"Wait? Siapa tadi katamu? Haeun? Kang Haeun hobae kita?" Mata Eunbi terbelalak. Yewon menjawab dengan anggukan.
"Kau tau? Saat aku dijauhi oleh Yoongi oppa, mereka berdua cukup dekat. Aku pernah melihat Yoongi oppa disuapi makanan oleh Haeun di dance room. Haeun juga yang mengantar oppa ke terminal bus saat ia pulang ke Daegu. Yaa aku tau sih dia tetangganya Yoongi oppa saat di Daegu. Tapi menurutmu apa itu pantas?" Eunbi hanya diam mendengarkan penjelasan Yewon. Tentu saja itu tidak pantas menurut Eunbi. Kalau mereka hanya sekedar tetangga, tidak mungkin mereka sedekat itu. Eunbi menghembuskan nafasnya kasar. Ia jadi tidak tega memberitahu hubungannya dengan Hoseok. Belum saatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURNEE (Sequel Of You're My Rain) [COMPLETED]
Fiksi Penggemar"Kamu masih disini dan dia sudah pergi ke tempat yang tak bisa kamu jangkau. Saat kamu mulai mencintainya, orang itu juga yang membawa separuh hati dan jiwamu. Jauh kedalam. Tanah merah yang basah itu.." Haii balik lagi sama aku. Semoga kalian ga bo...