Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦋🦋🦋
Mereka duduk berdua di ruang tengah rumah anya dan bimo. Radith dengan mulut penuh mengunyah jeruk, tangannya sibuk memperhatikan layar ponsel. Sedang dinda sibuk mengupas jeruk, dan membersihkan serat dan biji. Kata mamah anya, radith itu paling manja, bahkan biji jeruk juga minta di buangin.
Radith sedang mencari WO terbaik untuk pernikahannya. Ya meskipun berulang kali ingin yg biasa saja, namun tetap saja radith ingin yg terbaik untuk dinda. Radith ingin dinda dihargai banyak orang saat hari bahagianya, yg akan mereka lewati sekali seumur hidup.
Rencana radith, mereka akan melakukan akad di Jogja, dan akan melakukan pesta kecil di Kerathon. Kemudian baru mereka akan menyelenggarakan resepsi di Jakarta. Apapun itu, dinda hanya manut saja.
Lagi lagi dinda begitu telaten menyuapi radith. Radith memakai celana pendek dengan kaos oblong, dinda dengan kemeja putih sedikit kebesaran dengan rok sepan jeans. Mereka benar benar terlihat santai saat ini.
" besok, kalau mas berangkat, dedek sama mamah ya ke WOnya? "
Dinda mengangguk.
" mas udah buat janji sama WO yg ini... " radith menunjukan halaman web. " yg dedek pilih tadi... "
" aku mau pake merah... " celetuk dinda.
" udah berapa kali mas bilang, jangan pake yg cantik cantik, itu nanti isinya temen mas semuaaaaa adinda tersayang.... "
" tapi itu acara nikahan kita, masa iya nanti aku kalah cantik sama tamunya, kakanda tersayang......" dinda memang tidak meminta konsep apapun tentang pernikahannya, ia hanya minta memamakai baju merah seperti pada adatnya, baju merah melambangkan kekuasaan dan kecantikan yg elegan. Namun radith terus saja menolak.
Lemah sih kalau gadisnya udah mode kakanda kakandaan gini, tapi gak gak, radith gak boleh lemah... " tetep mas gak setuju, udah kamu tuh paling cantik pake kebaya kalem, kalo bisa putih aja udah... " kekeh radith.
" plissss dinda mohon....." bujuk dinda dengan mengedip ngedip.
Adinda membalas dengan berdehem, ia merapat pada radith, memeluk lengan prianya. " ya mas yaa...... " suara dinda semakin merdu. Ditambah buletan imut yg nemplok begitu saja dilengan radith.
