11

568 15 0
                                    

  Bella dan Vino sudah sampai.

  Bella duduk di sebelah Vino.

  Semua teman-teman melihat ke arah mereka.

"Kalian berdua nih pacaran kah?"

"Atau kakak adek?"

  Vino menjawab pertanyaan dari teman-temannya itu. "Teman biasa aja," jawab Vino.

"Masa?"

"Iya."

"Kami gak percaya!" Ucap mereka. "Tapi, kalau beneran pacaran ya bilang dong!"

"Benar tuh. Kalau emang pacaran, jangan lupa traktir kami makan, hehe..."

"Gak!"

  Tit.. tit..

  Klakson motor mengagetkan mereka.

  Menoleh ke sumber suara. Ternyata dari motornya si Niva dan Via yang baru sampai. Padahal mereka yang ngajak ngumpul-ngumpul tapi telat datangnya.

"Lama banget sih!" Kesal yang lainnya.

  Mereka berdua berjalan mendekat. Duduk di tempat yang kosong.

  Niva mengambil gelas minuman yang ada di hadapannya. Meminumnya.

"Punya gue nih!"

"Eh, maaf, maaf, gue haus, hehe..." Ucap Niva tanpa ada rasa bersalah, mengembalikan gelasnya yang sudah kosong. "Maaf, nanti gue ganti ya? Oke?"

"Ya."

  Mereka pun melanjutkan ngobrol-ngobrol bersamanya.

  Dari membahas masa depan. Masa lalu. Keburukan satu sama lainnya. Cita-cita dan segala macam topik yang bisa di bicarakan disaat ngumpul bersama.

  Memesan makanan dan minuman.

  Makan bersama. Dan tidak lupa juga Niva mevideo juga mengambil foto.

  Setelah selesai makan-makan. Salah satu dari mereka meminjam gitar. Bernyanyi bersama dengan lampu dari headphone mereka masing-masing. Mereka sengaja cari tempat yang sedikit gelap, padahal ada tempat yang lebih terang. Gitulah mereka, katanya sih kalau terlalu terang tuh kurang asik jadi cari yang gelap-gelap.

  Sudah cukup lama mereka disana, akhirnya mereka pulang juga.

...

  Keesokan paginya di sekolah.

"Pagi," ucap Vino kepada Bella.

"Pagi juga," jawab Bella.

"Udah sarapan belum? Kalo belum yuk kita kantin," ajak Vino.

"Aku bawa bekal nih," Bella mengeluarkan kotak bekalnya.

"Bagi dua boleh dong?" Tanya Vino.

"Tapi ini dimakan nanti, pas jam istirahat bukan sekarang."

"Gitu ya... Ya udah, istirahat nanti kita makan sama-sama. Boleh kan?"

"Iya."

  Elina datang dengan membawa sebuah kantong plastik hitam di tangannya.

  Duduk di tempatnya. Dia tampak sedang mengecek isi yang ada di dalam plastik.

"Bawa apa sih?" Tanya Bella.

"Ini untuk si ketos Ham, semalam dia nitip minta belikan bahan-bahan ini," jawab Elina.

"Buat apa?"

"Gak tau. Nanti gue tanya ke dia."

"Iya."

  Bel berbunyi.

  Murid pun masuk ke dalam kelas. Di susul oleh guru mata pelajaran hari ini.

  Kali ini ibu guru yang ngajar lumayan cantik. Ramah juga tapi sedikit judes juga sih. Membuat siswa cowok menjadi semangat belajarnya dan juga menggoda si ibu guru cantik itu. Kalau siswinya sih, biasa saja.

  Tiga jam setengah belajar di kelas hanya diisi dengan rayuan, gombalan dan pertanyaan-pertanyaan untuk si ibu guru. Membuat siswi jengkel karena nggak fokus dengan materi pelajaran nya.

"Selamat istirahat anak-anak."

"Iya ibu cantik."

"Eh, Bel, bisa temanin ke kelas ketos Ham nggak?" Tanya Elina.

"Ngapain?"

"Ngasih barangnya dia. Bentar doang."

"Hm---"

"Gak bisa! Bella mau makan bareng gue. Lo pergi aja sendiri," ucap Vino, memotong pembicaraan Bella.

"Sebentar aja kok."

"Maaf, ya, El. Aku gak bisa."

"Ya udah gakpapa." Ucap Elina. Ia pun keluar dari kelas. Pergi ke kelas Hambali.

  Di depan kelas Hambali. Melihat ke dalam. 'kok gak ada?' pikir Elina. Ia bertanya kepada murid yang ada di kelas, kata mereka Hambali berada di ruang OSIS.

  Pergi ke ruangan OSIS.

  Ternyata benar dia disana. Sedang membaca buku besar OSIS.

"Rajinnya," ucap Elina, duduk di sebelahnya.

  Hambali mendongak.

"Ngapain ke sini?"

"Nih, barang-barang lo! Mana uangnya!" Elina memberikan plastik itu.

  Hambali mengecek. "Oke. Ini uangnya. Makasih."

"Wah, sama-sama." Elina langsung mengantongi uangnya.

"Tumben sendiri?"

"Gue kan selalu sendiri."

"Si Bella, kemana?"

"Dia lagi makan bersama dengan Vino." Elina menghela nafas, "sebenarnya Bella dan Vino itu pacaran atau gak sih? Gue kepo deh."

"Jadi orang jangan suka kepo!"

"Suka-suka gue dong! Gue kan temannya!"

"Walaupun lo temannya, belum tentu dia mau cerita masalah percintaannya ke lo!"

"Iya sih, kan itu masalah pribadi. Ya udah deh, gue cuman bisa berdoa, semoga mereka berdua beneran pacaran. Amin."

"Udah sana pergi!"

"Ngusir nih?"

"Iya! Sana pergi!"

"Oke. Gue pergi, bay ketos Ham yang nyebelin!" Ucap Elina berlari ke luar ruangan.



...
Like, comen and vote :)
Maaf ya kalo ada kata yg salah 🙏

Bad Boy and Chubby Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang