5

1.8K 58 0
                                    

  Bella sudah siap pergi ke rumah ketua kelasnya. Dia tinggal menunggu Vino datang menjemput dirinya.

  Sebenarnya, Bella kurang suka dengan sikap dan perilaku Vino. Tapi, apa boleh buat? Dia hanya murid baru dan harus memiliki teman di sekolah barunya.

"Assalamualaikum," salam Vino yang sudah tiba di depan rumah Bella.

"Walaikumsallam," jawab ibu Sindi. "Cari siapa?" Tanyanya.

"Itu... Cari Bella," jawab Vino.

"Oh. Dek, ada temannya," teriak ibu Sindi.

  Bella keluar. Melihat Vino yang sudah datang, dia langsung berpamitan ke ibunya. "Adek jalan dulu kerumahnya ketua kelas, mau bikin rak sepatu," ucap Bella.

"Iya, hati-hati."

"Assalamualaikum," ucap Vino dan Bella bersamaan.

"Walaikumsallam."

  Mereka sudah pergi dari rumah Bella.

  Setelah tiga puluh menit perjalanan akhirnya sampai juga di rumah ketua kelas.

"Datang juga Lo, Vin," kata teman-teman Vino.

"Iya lah. Gimana? Udah siap bahannya?" Tanya Vino.

"Siap apanya! Belum ada bahan sama sekali," ucap Nofal, si ketua kelas.

"Ini kami mau pergi cari bahan dulu."

"Ya udah, ayo cari bahannya," ucap Vino.

  Bella baru saja mau duduk di kursi yang ada di teras rumah Nofal, tapi dipanggil lagi oleh Vino, disuruh naik lagi ke motor.

"Pakai helmnya," ucap Vino, "hari ini cuacanya panas, nanti Lo hitam. Dipakai jangan dilepas," sambung Vino.

  Bella sudah memakai helm itu.

  Mereka semua pun bergegas pergi mencari bahan.

  Baru pertama kali ini ada orang yang suruh dia untuk pakai helm dengan alasan cuaca hari ini panas, padahal hari ini tidak terlalu panas kok.

  Setelah selesai mencari bahannya mereka kembali pulang ke rumah Nofal. Sesampainya di sana sudah ada teman-teman yang lainnya yang baru saja datang.

"Gue disini aja ya?" Ucap Bella ke Vino.

"Iya. Tapi Lo jangan kemana-mana, diam disini bareng yang lainnya," ucap Vino.

Emangnya Lo siapa? Ngelarang gue untuk pergi, batin Bella.

  Bella turun dari motor. Bergabung dengan para cewek-cewek yang lainnya.

  Sebagian ceweknya membuat minuman dan menyiapkan cemilan untuk para cowok yang sedang berkerja.

  Cewek-cewek pada sibuk main headphone mereka masing-masing, seperti tidak ada niatan untuk membantu para cowok. Tadi mereka diomelin oleh Nofal, ketua kelasnya, karena salah satu dari mereka tidak ada yang bantuin. Malah sibuk berfotoan, videoan, dan tidak ketinggalan bertik-tokan juga, ck ck ck.. sungguh terlalu para cewek itu.

"Woi! Foto dong kami yang kerja nih, fidioin juga."

"Untuk apa?" Tanya ?.

"Untuk dikirim ke wali kelas, biar ada bukti kalo kita kerja bukan main hp doang," ucap Vito, menyindir para cewek.

"Kita kerja juga tau!"

"Kerja main hp, haha..."

"Udah jangan debat! Ayo lanjut lagi terus kita istirahat bentar," ucap Nofal.

"Oke."

  Mereka kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda karena perdebatan tadi.

  Akhirnya setelah satu jam setengah mereka bekerja, akhirnya selesai juga. Sekarang mereka sudah bergabung dengan para cewek. Meminum air es yang sudah di sediakan dan juga memakan cemilan.

  Puas beristirahat, mereka melanjutkan kembali pekerjaannya.

  Sudah sore hari tapi belum selesai juga. Vino melihat jam yang ada di pergelangan tangannya. Jam 17.02, sore.

"Bel, udah sore. Ayo pulang dulu," ucap Vino.

"Ah iya, tapi nanti kesini lagi kan?" Tanya Bella.

"Kalau malam gak boleh. Kalau siang boleh," jawab Vino.

"Iya. Gue pulang dulu ya," ucap Bella ke teman-temannya.

"Iya, hati-hati."

"Pulang dulu, Fal," ucap Vino ke Nofal.

"Yo, hati-hati. Jangan lupa nanti malam," ujar Nofal.

"Oke."

  Vino dan Bella pergi dari rumah Nofal. Sebelum Vino pulang ke rumahnya, dia mengantarkan Bella pulang terlebih dahulu.

→→→

  Pekerjaan mereka berlanjut sampai malam hari.

  Vino sudah tiba bersama dengan yang lainnya. Mereka segera melanjutkan pekerjaannya, karena besok pagi sudah harus di bawa ke sekolah.

"Mana pakunya?"

"Ini."

  Berkerja sama itu memang menyenangkan. Membuat pekerjaan cepat selesai dan membuat tali pertemanan semakin kuat.

  Tiga jam kemudian.

  Alhamdulillah, pekerjaan mereka sudah selesai.

  Sekarang mereka lagi duduk santai di teras rumah Nofal. Ditemani dengan dua botol fanta, biskuit roma kelapa, dan gorengan.

"Gak ada anggur nih?" Tanya Vito.

"Wah kalau itu belum ada. Nanti kalau ada pasti dikabarin lah," jawab Nofal.

"Hahaha."

"Vin, Lo sama si Bella kok kayak deket gitu sih. Kayak adek kakak, Lo," ucap Rizki.

"Haha... Ya gak lah. Gue sama dia tuh cuman teman biasa aja," ujar Vino.

"Masa? Tapi kalian sudah kayak adek kakak."

"Haha..."

"Sudah, sudah, ayo kita makan ini gorengan. Ntar keburu dingin nih," ujar Nofal.

"Iya, iya, ayo makan."

  Mereka pun menghabiskan makanan juga minumannya tanpa ada sisa sedikit pun.

  Pekerjaan sudah selesai, perut juga sudah kenyang. Jam sudah menunjukkan angka 22.15 malam, sudah waktunya untuk mereka kembali pulang ke rumah masing-masing dan bertemu lagi besok pagi di sekolah.

Bad Boy and Chubby Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang