18

161 4 0
                                    

  Setelah puas bercerita tentang apa yang terjadi di sidang tadi, Bella pun tertidur di pangkuan Erlina. Sedangkan Vino, dia menghilangkan stresnya dengan bermain bola di lapangan, melawan adek kelas. Semoga saja tidak ada yang terluka. Karena saat bermain bola, pasti ada beberapa anak yang terluka karena cara bermainnya yang sedikit kasar.

  Disisi lain ada Hambali yang tengah menyibukkan dirinya sendiri untuk mengurus juga mengerjakan tugas anggota OSIS. Dia melakukannya supaya bisa melupakan sedikit perasaannya tentang Erlina.

  Khusus jam mata pelajaran kedua sampai terakhir ini, kelas kosong, alias tidak belajar karena para guru ada rapat.

"Aduh, kaki gue mulai kesemutan nih tapi Bella belum bangun juga," ucap Erlina

"El!" Panggil Zizi.

"Apa?"

"Bantuin gue bikin ini," memperlihatkan bangunan rumah dari stik es krim yang sudah di buat setengahnya.

"Bentar, yang ini belum bangun. Gak enak kalau dibangunin," ucap Erlina, menunjuk Bella yang tidur.

"Oke."

  Beberapa menit kemudian, Bella pun bangun dari tidurnya.

"Sudah bangun?" Tanya Erlina.

"Duh, maaf ya El," ucap Bella.

"Gak apa kok. Cuci muka gih."

"Iya. Makasih ya, El."

"Sama-sama."

  Setelah Bella bangun, Erlina segera membantu Zizi.

"Ini kayak gini."

"Bukan, itu disimpan disana El," ucap Zizi, memberi tahu kepada Erlina yang sok tahu.

"Oh, iya. Hehe...."

  Vino masuk ke kelas tanpa mengenakan baju seragamnya.

"Mana Bella?" Tanya Vino.

"Lagi ke wc," jawab Erlina.

"Oh."

"Iya."

  Vino menyusun beberapa bangku kemudian merebahkan tubuhnya, lalu menutup matanya dan ia pun tertidur.

"Punya kelompok kalian sudah?" Tanya Zizi.

"Belum, masih empat hari lagi dibikin kan? Paling besok atau nanti dikerjain nya. Bahan-bahannya juga belum beli." Jawab Erlina.

"Kelompok siapa lo?"

"Kelompok tiga."

"Enak dong! Ada Soleh sama gempar disitu, mereka kan jago bikin rumah stik gini!"

"Masa?"

"Iya."

"Gak tau sih tapi lihat aja nanti."

  Lagi asik menyusun stik, suara bu Dira sudah terdengar dari dalam.

"Ada bu Dira, sisihkan dulu ini," ucap Erlina.

"Iya." Menyimpannya di pinggir meja. Murid-murid yang diluar pun segera masuk ke dalam, yang di dalam kelas segera duduk di bangku masing-masing.

  Ibu Dira mengucapkan salam dan di balas oleh murid. Duduk di kursinya, menyimpan buku paket yang belum bawa di atas meja.

"Mana sekertaris nya?" Tanya bu Dira. Sekertaris kelas maju menghadapnya. "Ini nanti kamu catat dari halaman 15 sampai 20 ini, kalo sudah bukunya kasih lagi ke saya," jelas bu Dira pada sekertaris.

"Baik, bu."

"Hari ini mencatat! Yang sudah kumpulkan bukunya ke depan nanti biar sekertaris yang bawa ke ruangan ibu, ibu tunggu dikantor. Sebelum bel pulang sudah harus selesai!"

Bad Boy and Chubby Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang