12

544 20 0
                                    

  Di dalam kelas.

  Hanya ada Bella dan Vino doang. Sedang makan berdua. Vino makan pakai tangan kalau Bella makan pakai sendok.

"Ini apa?" Tanya Vino.

"Udang goreng."

"Lo yang masak?"

"Bukan. Mama yang masak."

"Oh. Besok bawa bekal lagi?"

"Iya. Setiap hari gue bawa bekal. Kenapa?"

"Gakpapa kok."

  Makanan sudah habis. Bella lupa nggak bawa air minum, jadi ia dan Vino pergi ke kantin.

  Di kantin lumayan ramai lha. Ada teman-teman dan Elina juga.

"Elina ke kantin kok gak bilang sih!" Ucap Bella.

"Gimana mau bilang, lo kan berduaan terus sama Vino."

"Iya nih, yang dari kemaren berdua an terus akhirnya muncul juga. Hahaha."

"Hahaha," yang lain menertawakan mereka berdua. Memang sih kalau di lihat lagi, Vino dan Bella itu setiap di sekolah mereka pasti berdua doang. Kalau pun ada orang lain paling cuman sebentar. Apalagi berduaan nya di kelas, jarang di luar kelas.

"Apa sih!" Ucap Bella.

  Vino biasa saja mendengar omongan dari teman-temannya itu. Tapi Bella tidak suka jika terus-terusan mendengarkan omongan atau pertanyaan seperti itu. Ia juga pengen yang namanya ke pastian.

  Bella dan yang lain kembali ke kelas, sedangkan Vino tetap di kantin bersama teman-temannya.

"Bel, mau tanya dong."

"Apa?"

"Sebenarnya lo dan Vino tuh, pacaran atau gak sih? Atau hanya sekedar dekat doang?" Tanya Elina.

"Gak tau," jawab Bella.

"Kok bisa gak tau? Soalnya nih ya, kami semua tuh kadang ngeliat kalian berdua tuh kayak orang pacaran. Bahkan kami mengira kalo lo dan Vino saudara tapi ternyata bukan."

"Masa? Tapi kami cuman teman dekat biasa kok."

"Gitu ya. Tapi lo gak ngerasa kalo Vino tuh suka sama lo apa? Secara dia selalu dekat dan kadang godain lo juga."

  Bella tampak berfikir. "Gak tau deh. Gue juga bingung, sebenarnya dia suka atau gak sama gue."

"Gak usah bingung ntar bakalan ada berita kalian udah pacaran."

"Amin."

→→→

  Lima bulan kemudian.

  Nggak kerasa udah lima bulan berlalu. Selama itu lumayan banyak hal-hal yang dilalui bersama dengan teman-teman di sekolah. Banyak juga kejutan dan kejadian yang tidak terduga di dalamnya.

  Seperti sekarang ini. Bella sedang duduk di bangkunya, ia terus melihat ke arah pintu. Seperti menunggu seseorang. Tapi sayangnya yang muncul bukanlah orang yang ditunggu dirinya melainkan Elina.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsallam. Awas, El!"

"Awas kenapa?" Tanya Elina, bingung.

"Jangan diam dipintu!"

"Bilang dong," Elina pun berjalan ke tempat duduknya.

  Dia mengikuti tatapan Bella yang melihat ke luar.

"Lo lihatin apa?" Tanya Elina.

"Kepo deh," jawab Bella, berdiri, keluar dari kelas.

  Bella duduk di kursi panjang depan kelas.

  Beberapa teman sekelasnya sudah pada datang tinggal satu orang yang belum datang yaitu Vino.

  Sekarang sudah jam 07.27 sebentar lagi guru-guru masuk kelas untuk mengajar tapi Vino belum datang-datang juga. Bella terus menunggu.

"Bel, nungguin siapa sih?" Tanya Elina dari balik jendela.

"Vino."

"Oh, tungguin sampai dia datang ya."

"Iya."

  Di sisi lain ibu guru sudah mau sampai ke kelas. Bella segera masuk ke dalam.

  Bu guru sudah berada di kelas. Saat beliau akan memulai pelajaran, ada suara ketukan pintu. Ternyata si Vino.

"Assalamualaikum, Bu."

"Walaikumsallam. Kenapa terlambat?"

"Itu Bu.. ban motor saya bocor. Saya kesekolah aja numpang keorang Bu," jelas Vino.

"Hm..." "Ya udah, masuk, lain kali cek dulu kendaraannya sebelum berangkat biar gak terlambat!"

"Baik, Bu. Makasih."

"Iya."

  Pelajaran berlanjut sampai bel istirahat berbunyi.

  Di dalam kelas hanya ada tiga orang, Elina, Bella dan Vino. Elina sibuk mengerjakan soal-soal, sedangkan Vino dan Bella sibuk berdua. Elina menoleh kebelakang. Benar saja, dia melihat kedua orang itu sedang asik bermesra-mesraan.

"Kalian pacaran?" Elina tiba-tiba bertanya.

  Bella melirik Vino, yang dilirik santai saja.

"Teman aja," jawab Bella.

"Oh. Ayo kantin, Bel."

"Gue mager, lo sendiri gak papa kan?"

"Iya."

  Elina keluar kelas.

  Bella merasa tidak nyaman karena tidak berkata jujur kepada Elina kalau dia dan Vino sudah pacaran.

  Di dalam kelas Vino bermanja-manja ke Bella. Memegang tangannya. Memeluk. Mencium dan mengendus aroma parfum yang dipakai Bella.

"Harumnya pembem ku nih," ucapnya.

  Entah Vino gemes atau apa saat dia melihat pipi pembem milik pacarnya itu pasti langsung dia cubit sampai Bella berkata, "aduh, sakit! Jangan dicubit terus!" Vino hanya tertawa mendengarnya.

  Begitulah mereka berdua selama berpacaran, mesra-mesraan, manja-manjaan, cubit-cubitan, dan sebagainya. Masih belum kelihatan watak asli dari si Vino dan Bella nya sendiri. Tenang, lama-lama juga bakal kelihatan watak aslinya.






...
Maaf kalo lama gak update 🙏

:)

Bad Boy and Chubby Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang